28
7. Follow up dari hal-hal tersebut diatas, perusahaan memperoleh tingkat produktifitas yang tinggi sesuai dengan harapan dan tujuan perusahaan
baik dalam jangka pendek dan jangka panjang.
2.3.3 Macam-macam Disiplin
Menurut Ahmad Triadi 2002:349 disiplin dapat dibedakan menjadi dua macam diantaranya :
a. Disiplin terhadap waktu Dalam hal ini yang menjadi acuan adalah ketepatan penggunaan waktu.
Disiplin terhadap waktu misalnya masuk kerja tepat waktu, bila jadwal kerja mulai pulu 08.00 WIB maka orang disiplin tersebut akan masuk
kerja tepat waktu atau lebih awal. b. Disiplin terhadap peraturan atau prosedur kerja
Sementara disiplin terhadap peraturan atau prosedur kerja yang ada dapat diberikan contoh seorang buruh bangunan yang diwajibkan
menggunakan helm pengaman kepala, jika buruh tersebut menggunakan helm kepala maka yang bersangkutan telah disiplin.
Menurut Mangkunegoro 2005:129 disiplin dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu :
a. Disiplin preventif Disiplin preventif adalah suatu upaya untuk menggerakkan pegawai
mengikuti dan mematuhi pedoman kerja, aturan-aturan yang telah digariskan oleh perusahaan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
29
b. Disiplin korektif Disiplin korektif adalah suatu upaya menggerakkan pegawai dalam
menyatukan suatu peraturan dan mengarahkan untuk tetap mematuhi peraturan sesuai dengan pedoman yang berlaku pada perusahaan.
2.3.4 Tingkat Dan Jenis Sanksi Disiplin Kerja
Menurut Siswanto Sastrohadiwiryo 2003:292, tujuan utama pengadaan sanksi disiplin kerja bagi para tenaga kerja yang melanggar
norma-norma perusahaan adalah memperbaiki dan mendidik para tenaga kerja yang melakukan pelanggaran disiplin.
Oleh karena itu, setiap manajemen yang menghukum wajib mengadakan penelitian terlebih dahulu dengan metode dan tehnik yang
memiliki validitas dan tingkat reliabilitas yang tinggi atas tindakan dan praduga pelanggaran disiplin yang dilakukan tenaga kerja yang
bersangkutan. Sanksi atas pelanggaran disiplin yang dijatuhkan haruslah setimpal
dengan pelanggaran disiplin yang dilakukan secara adil dan dapat diterima. Termasuk pelanggaran disiplin adalah setiap pola perilaku untuk
memperbanyak, mengedarkan, mempertontonkan, menempelkan, menawarkan, menyimpan, memiliki tulisan atau rekaman, yang berisi
anjuran atau hasutan untuk melanggar peraturan-peraturan dan kebijakan-
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
30
kebijakan ketenaga kerjaan ataupun perusahaan yang tertulis maupun tidak tertulis, kecuali hal tersebut dilakukan untuk kepentingan perusahaan.
Menurut Siswanto Sastrohadiwiryo 2003:293 pada umumnya sebagai pegangan manajemen meskipun tidak mutlak, tingkat dan jenis
sanksi disiplin kerja terdiri atas : sanksi disiplin berat, sanksi disiplin sedang dan sanksi displin ringan.
1. Sanksi disiplin berat, Misalnya :
a. Promosi jabatan yang setingkat lebih rendah dari jabatan atau pekerjaan yang diberikan sebelumnya.
b. Pembebasan dari jabatan pekerjaan untuk dijadikan sebagai tenaga kerja biasa yang memegang jabatan.
c. Pemutusan hubungan kerja dengan hormat atas permintaan sendiri tenaga kerja yang bersangkutan.
d. Pemutusan hubungan kerja dengan tidak hormat sebagai tenaga kerja diperusahaan.
2. Sanksi disiplin sedang, Misalnya :
a. Penundaan pemberian kompensasi yang sebelumnya telah dirancang sebagaimana tenaga kerja lainnya.
b. Penurunan upah sebesar satu kali upah yang biasanya diberikan, harian, mingguan, atau bulanan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
31
c. Penundaan program promosi bagi tenaga kerja yang bersangkutan pada jabatan yang lebih tinggi.
3. Sanksi disiplin ringan, Misalnya :
a. Teguran lisan kepada tenaga kerja yang bersangkutan. b. Teguran tertulis.
c. Pernyataan tidak puas secara tertulis. Yang memiliki wewenang penuh pemberian sanksi terhadap tenaga
kerja yang melakukan pelanggaran disiplin kerja adalah manajemen puncak Top manager , akan tetapi dalam praktek hal ini didelegasikan
kepada manager tenaga kerja. Top manager maupun manager tenaga kerja dalam melaksanakan tugasnya selalu berpedoman pada peraturan
perundang-undangan yang berlaku dipemerintahan, jadi setiap kegiatan yang menyangkut manajemen tenaga kerja adalah selalu petunjuk legal
dari pemerintah, baik yang berupa peraturan pemerintah maupun undang- undang.
Didalam menetapkan jenis sanksi disiplin yang akan dijatuhkan kepada tenaga kerja yang melanggar hendaknya dipertimbangkan dengan
cermat, teliti, dan seksama bahwa sanksi yang dijatuhkan tersebut setimpal dengan tindakan atau perilaku yang diperbuat. Denagn demikian sanksi
disiplin tersebut akan dapat diterima oleh rasa keadilan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
32
2.3.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin kerja