Efektivitas Pembelajaran Pemahaman Deskripsi Teori

6. Efektivitas Pembelajaran

Efektivitas guru didefinisikan sebagai suatu ukuran keberhasilan guru mengajarkan suatu mata pelajaran kepada siswa, menurut Marpaung 1995 : 22. Sedangkan menurut Kartika Budi 2001 : 48, suatu strategi dikatakan efektif bila dapat melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran dan berhasil mencapai tujuan yang ditetapkan. Sehingga kita dapat menyimpulkan bahwa pembelajaran dapat dikatakan efektif bila dalam pembelajaran tersebut dapat melibatkan siswa secara aktif dan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Efektivitas dinyatakan dengan hasil outcome yang dicapai siswa. Hasil itu dapat bersifat kuantitatif, contohnya kemajuan dalam prestasi, peningkatan hasil belajar siswa, keberhasilan siswa mencapai KKM, dan sebagainya. Namun efektifias juga dapat bersifat kualitatif, seperti kemampuan berpendapat, keberanian menyatakan ide, perubahan sikap, maupun dapat berperan aktif dalam pembelajaran. Efektivitas secara kualitatif dapat dilihat saat proses pembelajaran berlangsung. Hasil belajar perlu dievaluasi untuk melihat kembali apakah tujuan yang ditetapkan telah tercapai dan apakah proses pembelajaran berlangsung efektif untuk mencapai tujuan Purwanto, 2009:47. Sehingga dalam penelitian ini, efektivitas akan lebih ditinjau dari hasil belajar siswa.

7. Pemahaman

Memahami adalah mengkonstruksi makna dari materi pembelajaran, termasuk apa yang diucapkan, ditulis, dan digambar guru dalam pembelajaran Anderson, 2010:43. Pemahaman mencakup kemampuan untuk menangkap makna dan arti dari bahan yang dipelajari Winkel, 2004:274. Dalam pembalajaran, siswa dianggap dapat mengkonstruksi makna mereka sendiri berdasarkan pengetahuan mereka sebelumnya. Siswa mengikuti pembelajaran dengan membawa pengetahuan yang luas, tujuan, dan pengalaman mereka sendiri, dan mereka menggunakan semua ini untuk memahami informasi – informasi yang mereka jumpai. Siswa dikatakan mamahami bila mereka dapat mengkonstruksi makna dari pesan – pesan pembelajaran, baik yang bersifat lisan, tulisan, ataupun grafis, yang disampaikan melalui pengajaran, buku, atau layar komputer Anderson, 2010:105. Proses kognitif dalam kategori memahami adalah menafsirkan, mencontohkan, mengklasifikasikan, merangkum, menyimpulkan, membandingkan, dan menjelaskan. Menafsirkan terjadi ketika siswa dapat mengubah informasi dari bentuk satu ke bentuk lain. Mencontohkan terjadi ketika siswa memberikan contoh tentang konsep atau prinsip umum. Mengklasifikasikan terjadi ketika siswa mengetahui bahwa sesuatu misalnya suatu contoh termasuk dalam kategori tertentu misalnya konsep atau prinsip. Merangkum terjadi ketika siswa mengemukakan suatu kalimat yang merepresentasikan informasi yang diterima atau mengabstrasikan sebuah tema. Proses menyimpulkan menyertakan proses menemukan pola sejumlah contoh. Proses mambandingkan melibatkan proses mendeteksi persamaan dan perbedaan antara dua atau lebih objek, peristiwa, ide, masalah, situasi, san lain - lain. Proses menjelaskan terjadi ketika siswa dapat membuat dan menggunakan model sebab akibat dalam sebuah sistem. Proses – proses kognitif dalam kategori memahami diatas dapat terlihat dari hasil belajar siswa dengan ditinjau dari pengerjaan soal siswa.

8. Pemanfaatan media komputer dalam pembelajaran