Teori Perilaku Konsumen tentang Kepuasan Pelanggan Model Pengukuran Kepuasan Pelanggan

produk disimpan, penjadwalan pelayanan, proses komunikasi dengan staf, frekuensi pelayanan perbaikan akan kerusakan produk dan pelayanan lainnya. Variabel-variabel tersebut dapat merefleksikan adanya perbedaan standar perorangan mengenai pelayanan yang diterima. Di mana kemampuan pelayanan suatu produk tersebut menghasilkan suatu kesimpulan akan kualitas produk yang dinilai secara subjektif oleh konsumen. 7. Estetika Estetics, merupakan dimensi pengukuran yang paling subjektif. Estetika suatu produk dilihat melalui bagaimana suatu produk terdengar oleh konsumen, bagaimana tampak luar suatu produk, rasa, maupun bau. Jadi, estetika jelas merupakan penilaian dan refleksi yang dirasakan oleh konsumen. 8. Kualitas yang Dipersepsikan Perceived Quality, konsumen tidak selalu memiliki informasi yang lengkap mengenai atribut-atribut produk dan jasa. Namun demikian biasanya konsumen memiliki informasi tentang produk secara tidak langsung, misalnya melalui merek, nama, dan negara produsen. Ketahahan produk misalnya dapat menjadi sangat kritis dalam pengukuran kualitas produk.

2.2.7. Teori Perilaku Konsumen tentang Kepuasan Pelanggan

Menurut Kotler 2009, kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang timbul karena membandingkan kinerja yang dipersepsikan produk atau hasil terhadap ekspektasi mereka. Jika kinerja gagal memenuhi ekspektasi, pelanggan akan tidak puas. Jika kinerja produk sesuai dengan ekspektasi, pelanggan Universitas Sumatera Utara akan puas. Jika kinerja melebihi ekspektasi, pelanggan akan sangat puas atau senang. Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang dapat menyenangkan pelanggannya dengan mempromosikan apa yang dapat mereka berikan kemudian memberikan lebih dari yang dijanjikan. Harapan pelanggan didasarkan pada pengalamannya, di mana saran dari rekan-rekan, dan mungkin dari promosi atau informasi pemasar maupun pesaing. Dalam hal ini para pemasar harus berhati-hati memberikan harapan terlalu rendah, mungkin dapat memuaskan pelanggan, tapi akan gagal menambah pengalaman baru. Jika mereka memberikan harapan terlalu tinggi, pelanggan akan dikecewakan. Perusahaan berusaha memberikan kepuasan yang lebih secara relatif dibandingkan dengan pesaing, dan ini bukan berarti memaksimumkan kepuasan pelanggan. Suatu perusahaan selalu dapat menaikkan kepuasan pelanggan dalam menekan harga atau meningkatkan pelayanan. Tapi hal ini akan mengakibatkan penurunan keuntungan perusahaan. Tujuan pemasaran adalah untuk menghasilkan nilai pelanggan secara menguntungkan. Nilai pelanggan adalah perbedaan antara benefit yang diperoleh pelanggan dari produk dan biaya untuk memperoleh produk tersebut.

2.2.8. Model Pengukuran Kepuasan Pelanggan

Ada beberapa model pengukuran kepuasan yang dilakukan dalam penelitian, antara lain: Model Pengukuran SERVQUAL yang dikembangkan oleh Parasuraman, Zeilthaml, dan Berry 1988 dalam Tjiptono 2007 dalam bidang jasa keuangan, dan Universitas Sumatera Utara banyak direflikasikan peneliti pemasaran di bidang jasa kesehatan, perdagangan, dan jasa lainnya. Pada dasarnya ada 10 kategori dalam instrumen SERVQUAL yaitu: tangibles, reliability, responsiveness, competence, access, courtesy, communication, credibility, security, dan understandingknowing. Kemudian model SERVQUAL dikembangkan menjadi lima dimensi dengan 22 atribut ukuran harapan dan persepsi yang berhubungan dengan nilai skala untuk dimensi tersebut. Kelima dimensi ini adalah: tangibles, reliability, responsiveness, assurance dan emphaty. Dua dimensi terakhir yaitu assurance dan emphaty memuat unsur yang ketujuh dimensi asal SERVQUAL Parasuraman, Zeilthaml, dan Berry, 1988 dalam Tjiptono, 2007. Model pengukuran kepuasan pelanggan CSM Model yang dikembangkan oleh Naumann dan Giel 1995 dalam Tjiptono 2007, yang dianggap lebih komprehensif dibandingkan dengan analisis yang lain dalam mengukur kepuasan pelanggan. Model analisis ini menggunakan nilai pelanggan customer value yang menentukan kepuasan pelanggan. Di mana nilai pelanggan terdiri dari kualitas produk, kualitas jasa, harga dan citra bisnis. Dari beberapa model di atas model ini yang dianggap paling baik, karena di samping memperhitungkan kualitas produk dan jasa, juga memperhitungkan harga dan citra di mana model lainnya tidak melibatkan harga dan citra. Kotler 2009 mengemukakan ada sejumlah metode untuk mengukur kepuasan pelanggan, yaitu: 1. Survei berkala, yaitu suatu teknik yang dapat melacak kepuasan pelanggan secara langsung dan juga mengajukan pertanyaan tambahan untuk mengukur Universitas Sumatera Utara niat pembelian kembali dan kemungkinan atau kesediaan responden untuk merekomendasikan suatu perusahaan kepada orang lain. 2. Tingkat kehilangan pelanggan, yaitu perusahaan mengamati dan menghubungi pelanggan yang berhenti membeli atau beralih ke pemasok lain untuk mengetahui alasannya. 3. Pembelanja misterius, yaitu pelanggan mempekerjakan seseorang untuk berperan sebagai pembeli potensial dan melaporkan titik kuat dan lemah yang dialaminya dalam membeli produk perusahaan maupun produk pesaing.

2.2.9. Loyalitas Konsumen

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Kepuasan Nasabah Mandiri Tabungan Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

1 61 133

Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan Grapari Telkomsel Sun Plaza Medan (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara)

5 86 93

Dampak Keberadaan Kampus Universitas HKBP Nommensen (UHN) Pematangsiantar Terhadap Pendapatan Usaha Kecil Serta Pola Ruang Di Wilayah Sekitarnya

9 77 94

Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Islam Sumatera Utara Di Medan

1 57 90

Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

1 24 110

Evaluasi Sistem Automasi Pađa Perpustakan Universitas HKBP Nommensen Medan Menggunakan Kerangka PIECES

7 52 89

ENGARUH KUALITAS LAYANAN KEMAHASISWAAN TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS MAHASISWA PADA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS JEMBER

0 4 17

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SURAKARTA Juni Trisnowati Fakultas Ekonomi Universitas Surakarta ABSTRACT - PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SURAKARTA

0 0 8

ANALISIS SEKTOR BASIS DAN POTENSI EKONOMI DI KABUPATEN DELI SERDANG Marlina Mahdalena Fakultas Ekonomi Universitas HKBP Nommensen Parulian Simanjuntak Fakultas Ekonomi Universitas HKBP Nommensen Nancy Nopeline Fakultas Ekonomi Universitas HKBP Nommensen A

0 0 10

Pengaruh Dimensi Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas HKBP Nommensen Medan Juara Simanjuntak (Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Univ. HKBP Nommensen) Gloria Joice M. Sianipar (Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Univ. HKBP Nomme

0 2 12