Pengertian Kinerja Kerangka Teori

xix 3. Memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar kesarjanaan dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Jurusan Ilmu Administrasi Negara, Universitas Sumatera Utara.

1.5. Kerangka Teori

Sebelum melakukan penelitian lebih lanjut, penulis perlu mengemukakan teori- teori sebagai kerangka berpikir untuk menggambarkan dari sudut mana penelitian menyoroti masalah yang dipilih. Singarimbun 1995:37 menyebutkan teori adalah serangkaian asumsi, konsep dan konstruksi, defenisi dan proposisi untuk menerangkan suatu fenomena sosial secara sistematis dengan cara merumuskan hubungan antar konsep. Dalam penelitian ini yang menjadi kerangka teori adalah :

1.5.1 Pengertian Kinerja

Menurut Bernadin dan Russel yang dikutip Gomes Lardoso Faustino 2000;135: “Kinerja adalah outcome yang dihasilkan dari fungsi suatu pekerjaan tertentu atau kegiatan selama satu periode tertentu”. Kinerja pegawai merupakan suatu hasil yang dicapai oleh pekerja dalam pekerjaannya menurut kriteria tertentu yang berlaku untuk suatu pekerjaan tertentu. Robbins 1996: 48 menyatakan bahwa kinerja pegawai atau karyawan adalah fungsi dari interaksi antara kemampuan dan motivasi. Menurut Simamora dalam bukunya Hadari Nawawi, 1997: 39 menyatakan bahwa maksud penetapan tujuan kinerja adalah menyusun sasaran yang berguna tidak hanya bagi evaluasi kinerja pada akhir periode tapi juga untuk mengelola proses kerja selama periode tersebut. As’ad 1991 : 45 menyatakan bahwa kinerja pegawai merupakan kesukesan seseorang di dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Kinerja pada dasarnya merupakan hasil kerja seorang karyawan selama periode tertentu. Universitas Sumatera Utara xx Berhasil tidaknya kinerja karyawan dipengaruhi oleh tingkat kinerja dari karyawan secara individu maupun kelompok. Menurut Bernardin dan Russel 1993: 46 ada 6 kriteria yang digunakan untuk mengukur sejauh mana kinerja karyawan atau pegawai secara individu, yaitu kualitas, kuantitas, ketepatan waktu, efektivitas, kemandirian, dan komitmen kerja. Kinerja pada umumnya dikatakan sebagai ukuran bagi seseorang dalam pekerjaannya. Kinerja merupakan landasan bagi produktivitas dan mempunyai kontribusi bagi pencapaian tujuan organisasi. Tentu saja kriteria adanya nilai tambah digunakan di banyak perusahaan untuk mengevaluasi manfaat dari suatu pekerjaan danatau pemegang jabatan. Kinerja dari setiap pekerja harus mempunyai nilai tambah bagi suatu organisasi atas penggunaan sumber daya yang telah dikeluarkan. Untuk mencapai kinerja yang tinggi, setiap individu dalam perusahaan harus mempunyai kemampuan yang tepat creating capacity to perform, bekerja keras dalam pekerjaannya showing the willingness to perform dan mempunyai kebutuhan pendukung creating the opportunity to perform. Ketiga faktor tersebut penting, kegagalan dalam salah satu faktor tersebut dapat menyebabkan berkurangnya kinerja, dan pembentukan terbatasnya standard kinerja. Kinerja individu adalah hasil kerja karyawan baik dari segi kualitas maupun kuantitas berdasarkan standar kerja yang telah ditentukan. Kinerja individu ini akan tercapai jika didukung oleh atribut individu, upaya kerja work effort dan dukungan organisasi. Dengan kata lain kerja individu adalah hasil : a. Atribut individu yang menentukan kapasitas untuk mengerjakan sesuatu. Atribut individu ini meliputi faktor individu kemampuan dan keahlian, latar belakang Universitas Sumatera Utara xxi serta demografi dan faktor psikologis meliputi persepsi, attitude, personality, pembelajaran dan motivasi. b. Upaya kerja work effor yang membentuk keinginan untuk mencapai sesuatu c. Dukungan organisasi, yang memberikan kesempatan untuk berbuat sesuatu. Dukungan organisasi meliputi sumber daya, kepemimpinan, lingkungan kerja, struktur organisasi dan job design. Menurut A. Dale Timple dalam Anwar Prabumangkunegara, 2006: 45 faktor kinerja terdiri dari yaitu : 1. Faktor internal disposisional yaitu faktor yang dihubungkan dengan sifat-sifat seseorang. 2. Fakor eksternal yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja seseorang yang berasal dari lingkungan seperti perilaku, sikap dan tindakan bawahan ataupun rekan kerja, fasilitas kerja dan iklim organisasi. Menurut Mulyadi dan Setiawan dalam Tangkilisan, 2005:171 indikator kinerja adalah: 1. Membangun kepuasan pelanggan customer satisfaction 2. Produktivitas kerja karyawan 3. Menghasilkan financial returns yang memadai. Konsep peningkatan kinerja organisasi publik dapat juga dikatakan sebagai sebuah hasil output dari suatu proses tertentu yang dilakukan oleh seluruh komponen organisasi terhadap sumber-sumber tertentu yang digunakan input. Selanjutnya, kinerja juga merupakan hasil dari serangkaian proses kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi. Universitas Sumatera Utara xxii

1.5.2 Tujuan dan Sasaran Penilaian Kinerja