24
F. Metode penulisan
Kata metode berasal dari kata Yunani Methods yang berarti cara atau jalan. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut masalah cara
kerja yaitu cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan.
17
Berikut ini akan dikemukakan metode penelitian yang digunakan pada penulisan skripsi ini sebagai berikut:
1. Sifat Penelitian
Dilihat dari sifatnya, penelitian ini bersifat deskriptif. Penelitian ini bersifat korelasional. Penelitian korelasional merupakan jenis penelitian
yang mempelajari hubungan antara dua variabel atau lebih, yakni sejauh mana variasi dalam satu variabel berhubungan dengan variasi dalam
variabel lain. Derajat hubungan variabel-variabel dinyatakan dalam satu indeks yang dinamakan koefisien korelasi. Koefisien korelasi dapat
digunakan untuk menguji hipotesis tentang hubungan antara variabel atau untuk menyatakan besar kecilnya hubungan antara kedua variabel. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengkaji tingkat keterkaitan antara variasi suatu faktor dengan variasi faktor lain berdasarkan koefisien korelasi.
18
17
Kontjaraningrat, Metode-Metode Penelitian Masyarakat, Jakarta, PT. Gramedia, 1997, hal.16
18
Hasrawati, http:hasrawati-hasrawati.blogspot.com201103jenis-jenis-penelitian- berdasarkan_20.html , diakses 16 September 2013, pukul 20.34 WIB.
Universitas Sumatera Utara
25
2. Metode Pendekatan
Dilihat dari pendekatannya, maka penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normative, yaitu pendekatan dengan melakukan pengkajian dan
analisa terhadap kaitan hukum antara PERMA Nomor 1 Tahun 2008 dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999.
3. Alat Pengumpul Data
Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data yang dipergunakan untuk mendukung isi skripsi ini adalah melalui penelitian kepustakaan
Library research, dengan bahan-bahan hukum: a.
Bahan Hukum Primer Yakni bahan hukum yang mengikat, dengan fokus utama berupa
peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai masalah mediasi dan arbitrase, yang tercakup di dalam PERMA Nomor 1
Tahun 2008 dan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999. b.
Bahan Hukum Sekunder Yakni bahan hukum yang menjelaskan bahan hukum primer, seperti
hasil penelitian dan tulisan para ahli hukum, dan lain sebagainya. c.
Bahan Hukum Tersier Yakni yang memberikan petunjuk ataupun penjelasan terhadap bahan
hukum primer dan sekunder yang berupa kamus, majalah dan internet.
Universitas Sumatera Utara
26
G. Sistematika Penulisan