TINJAUAN UMUM MENGENAI ARBITRASE MENURUT

64

BAB III TINJAUAN UMUM MENGENAI ARBITRASE MENURUT

UNDANG-UNDANG NOMOR 30 TAHUN 1999 Perkembangan globalisasi saat ini telah membawa bangsa Indonesia dalam free market dan free competitiom. Majunya perdagangan dunia ini, du satu sis memang memberikan dampak positif, namun di sisi lain dapat menimbulkan perbedaan paham, perselisihan pendapat maupun pertentangan ataupun sengketa sebagi akibat adanya salah satu pihak yang melakukan wanprestasi terhadap kontrak dagang tersebut. Terjadinya sengketa seperti ini dapat berimbas pada pembangunan ekonomi yang tidak efisienm penurunan produktivitas, kemandulan dunia bisnis, dan biaya produksi yang meningkat. 71 Sekalipun masyarakat memiliki cara-cara sendiri untuk menyelesaikan perselisihan tersebut, dengan seiring perkembangnya jaman, maka mulai dikenal bentuk-bentuk penyelesaian sengketa yang memberikan keuntunngan serta rasa aman dan keadilan bagi para pihak. Salah satunya yaitu penyelesaian sengketa melalui arbitrase. Secara konvensional, penyelesaian sengketa biasanya dilakukan secara litigasi atau penyelesaian sengketa di muka pengadilan. Dalam keadaan demikian, posisi para pihak yang bersengketa sangat antagonistis saling berlawanan satu sama lain. Penyelesaian sengketa bisnis model ini tidak direkomendasikan. Kalaupun akhirnya ditempuh, penyelesaian itu semata-mata hanya sebagai jalan terakhir ultimatum remedium setelah alternatif lain dinilai tidak membuahkan 71 Frans Hendra Winarta, Op.Cit., hal. 1 Universitas Sumatera Utara 65 hasil. Proses penyelesaian sengketa yang membutuhkan waktu yang lama mengakibatkan perusahaan atau para pihak yang bersengketa mengalami ketidakpastian. Cara penyelesaian seperti itu tidak diterima dunia bisnis karena tidak sesuai dengan tuntutan zaman, penyelesaian sengketa bisnis melalui lembaga peradilan tidak selalu menguntungkan secara adil bagi kepentingan para pihak yang bersengketa. 72 Menurut Gary Goodpaster dalam “Tinjauan terhadap Penyelesaian Sengketa” dalam buku Arbitrase di Indonesia, setiap masyarakat memiliki berbagai macam cara untuk memperoleh kesepakatan dalam proses perkara atau untuk menyelesaikan sengketa dan konflik. Cara yang dipakai pada suatu sengketa tertentu jelas memiliki konsekuensi, baik bagi para pihak yang bersengketa maupun masyarakat dalam arti seluas-luasnya. Karena adanya konsekuensi itu, maka sangat diperlukan untuk menyalurkan sengketa-sengketa tertentu kepada suatu mekanisme penyelesaian sengketa yang paling tepat bagi mereka. 73

A. PENGERTIAN ARBITRASE