1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah karena banyaknya faktor yang mempengaruhi hubungan seksual pada lanjut
usia lansia, maka perlu diringkas faktor mana saja yang mempengaruhi hubungan seksual pada lanjut usia lansia dengan cara menggunakan metoda analisis faktor.
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk meringkas beberapa variabel menjadi beberapa faktor yang mempengaruhi hubungan seksual pada lanjut usia lansia dengan metoda analisis faktor di wilayah kerja
puskesmas tanah luas kabupaten Aceh Utara tahun 2013.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk memilih variabel-variabel dominan yang mempengaruhi hubungan seksual pada lansia yang dimasukkan dalam analisis faktor.
2. Untuk mengelompokkan variabel faktor yang mempengaruhi hubungan seksual pada lansia menjadi satu atau beberapa faktor.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi Lanjut usia Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi dan wawasan bagi para lanjut
usia sehingga terbentuknya sikap yang positif terhadap seksualitas guna menjaga keharmonisan rumah tangga.
Universitas Sumatera Utara
2. Bagi Puskesmas Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan kepada pihak Puskesmas sebagai dasar untuk
membuat suatu kebijakan terkait faktor-faktor yang memengaruhi hubungan seksual pada lanjut usia, guna meningkatkan pengetahuan lansia.
3. Bagi Peneliti selanjutnya Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan masukan dan perbandingan serta data awal bagi
peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian yang berhubungan dengan masalah yang sama.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Lanjut Usia
Lanjut usia lansia merupakan kelompok orang yang sedang mengalami suatu proses perubahan secara bertahap dalam jangka waktu tertentu. Menurut WHO, lansia dikelompokkan
menjadi 4 kelompok yaitu : 1. Usia pertengahan middle age
: usia 45-59 tahun 2. Lansia ederly
: usia 60-74 tahun 3. Lansia tua old
: usia 75-90 tahun 4. Usia sangat tua very old
: usia di atas 90 tahun Departemen Kesehatan RI 2006 memberikan batasan lansia sebagai berikut :
1. Virilitas prasenium : Masa persiapan usia lanjut yang menampakkan kematangan jiwa usia 55-59 tahun.
2. Usia lanjut dini sevescen : kelompok yang memasuki masa usia lanjut dini usia 60-64 tahun.
3. Lansia beresiko tinggi untuk menderita berbagai penyakit degeneratif : Usia di atas 65 tahun.
Pengertian lansia dibedakan atas 2 macam, yaitu lansia kronologis kelender dan lansia biologis. Lansia kronologis mudah diketahui dan dihitung, sedangkan lansia biologis berpatokan
pada keadaan jaringan tubuh. Individu yang berusia muda tetapi secara biologis dapat tergolong lansia jika dilihat dari keadaan jaringan tubuhnya. Lanjut usia merupakan proses alamiah dan
berkesinambungan yang mengalami perubahan anatomi, fisiologis, dan biokimia pada jaringan
Universitas Sumatera Utara