B. Perumusan Masalah
Dalam melaksanakan suatu penelitian, langkah awal yang harus dilakukan adalah perumusan masalah. Dengan adanya perumusan masalah ini, maka penulis
dapat menentukan hal-hal yang menjadi perhatian dalam penelitian. Perumusan masalah dalam penulisan skripsi ini yaitu tanpa adanya pengawasan intern piutang
usaha yang baik dan efektif maka akan menyebabkan kerugian besar bagi perusahaan. Berdasarkan alasan pemilihan judul dan rumusan masalah diatas,
maka penulis melakukan penelitian untuk mengumpulkan data penulisan yaitu “Bagaimana pengawasan intern piutang usaha terhadap penerimaan piutang yang
diterapkan pada PT. Bussan Auto Finance Cabang Medan. Dan apakah sudah efektif untuk meminimalkan tingkat penyimpangan atau kesalahan dalam
penyelenggaraan kegiatan yang berhubungan dengan proses pencairan piutang usaha hingga menjadi kas”.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Penelitian untuk penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui aplikasi pengawasan intern piutang usaha pada PT. Bussan Auto Finance Cabang Medan.
Sedangkan hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat yang berguna sebagai :
a. Bahan masukan dan pertimbangan bagi PT. Bussan Auto Finance Cabang
Medan dalam mengembangkan pengawasan intern piutang usaha dimasa yang akan datang.
5
Universitas Sumatera Utara
b. Bahan referensi dan pertimbangan bagi para peneliti yang berminat dalam
penelitian berikutnya. 6
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Singkat Tentang Piutang Usaha
Untuk meningkatkan volume penjualan umumnya perusahaan menawarkan berbagai kemudahan untuk menarik minat pembeli. Salah satu bentuk kemudahan
yang ditawarkan adalah dengan cara penjualan kredit, pembeli diberi tenggang waktu untuk melakukan pembayaran. Dalam waktu tersebut penjualan kredit akan
menimbulkan tagihan kepada pelanggan. Tagihan kepada Pelanggan inilah yang disebut dengan piutang.
Smith dan Skousen 2002 : 238 mengemukakan defenisi piutang sebagai klaim terhadap pihak lain atas uang, barang, dan aktiva non kas lainnya. Defenisi
tersebut merupakan defenisi dalam arti luas. Untuk tujuan akuntansi defenisi tersebut dipersempit yaitu hak-hak yang diharapkan dapat terpenuhi dengan
penerimaan kas. Sementara Fess dan Niswonger 2005 : 352 mengemukakan defenisi piutang, bahwa “Piutang merupakan semua klaim dalam bentuk uang
terhadap perorangan, organisasi atau debitor lainnya, dimana piutang timbul dari beberapa jenis transaksi, dimana yang paling umum ialah penjualan barang dan
jasa secara kredit”. Menurut Tacker 1999 : 293 piutang yaitu “Receivable are amount to the firm by
outsider in the firm of regular account or written promisorry notes to be collected in the future”.
7
Universitas Sumatera Utara
Dari beberapa defenisi piutang diatas dapat diambil kesimpulan bahwa sumber utama munculnya penjualan atas barang dan jasa. Piutang yang muncul dari
penjualan kredit inilah disebut dengan piutang usaha. Dalam penulisan skripsi ini penulis mengunakan istilah piutang usaha untuk piutang dagang. Piutang usaha
seringkali hanya didukung oleh faktur penjualan. Tetapi untuk perusahaan jasa pembiayaan biasanya disertai dengan perjanjian tertulis antara perusahaan dengan
pelanggan.
B. Prosedur Penjualan dan Kebijakan Pemberian Kredit 1. Prosedur Penjualan Kredit