sama sesaat setelah pesawat dengan nomor penerbangan QZ8501 rute Surabaya – Singapura tersebut hilang kontak.
117
B. Upaya Yang Dilakukan Terkait Pelaksanaan Ganti Rugi Dalam Kasus Kecelakaan
Air Asia QZ8501
Kecelakaan Air Asia QZ8501 lantas menjadi sorotan masyarakat tidak hanya dalam negeri, bahkan masyarakat internasional juga mengikuti dan turut serta dalam upaya
pencarian korban kecelakaan Air Asia QZ8501 yang diperkirakan terjatuh di perairan Laut Jawa, Indonesia tersebut.
Disamping upaya pencarian korban kecelakaan Air Asia QZ8501, upaya pemberian santunan dan ganti rugi terhadap korban terus dilakukan oleh pihak - pihak terkait, dalam
penelitian ini khususnya badan hukum PT. Indonesia Air Asia dan badan asuransi dalam kasus ini perusahaan asuransi asal Jerman, PT. Allianz Global Corporate Speciality UK
lead reinsurer
118
Menurut Presdir AirAsia Indonesia Sunu Widyatmoko Sebagian besar sudah kami berikan asuransi. Untuk yang awal sudah 96 keluarga, yang asuransi penuh sudah 11
keluarga, Pemberian asuransi penuh Rp 1,25 miliar sesuai dengan Permenhub No.77 Tahun
2011 tentang Tanggung Jawab Pengangkut Angkutan Udara. Sementara menurut Sunu, besaran asuransi awal yang diberikan kepada 96 keluarga sebesar Rp 300 juta. per April
2015 dan PT Jasa Asuransi Indonesia Jasindo juga ikut menanggung asuransi
badan pesawat aviation hull insurance berkode QZ8501 itu.
119
117
http:www.merdeka.comuanglanggar-izin-airasia-qz8501-ternyata-terbang-illegal.htm diakses pada tanggal
18 Juni 2015
118
Reasuransi adalah istilah yang digunakan saat suatu perusahaan asuransi melindungi dirinya terhadap resiko asuransi dengan memanfaatkan jasa dari perusahaan asuransi lain. Hal ini dikarenakan karena adanya
pembagian resiko terhadap tanggungan asuransi.
119
Dikutip pada laporan pers tertanggal 16 April 2015 http:news.detik.comberita2888705airasia-sudah-
berikan-asuransi-rp-125-m-pada-11-keluarga-korban-qz8501 diakses pada tanggal 15 Juni 2015.
Sementara itu 151 korban kecelakaan Air Asia QZ8501 yang belum menerima ganti rugi dikarenakan belum keluarnya putusan pengadilan mengenai status kematian akta kematian
daripada nama – nama korban tersebut diatur dalam pasal 178 UURI No. 1 Tahun 2009, menurut pasal tersebut penumpang yang berada dalam pesawat udara yang hilang. Dianggap
telah meninggal dunia, apabila dalam jangka waktu 3 bulan setelah tanggal pesawat udara seharusnya mendarat di tempat tujuan akhir tidak diperoleh kabar mengenai hal ihwal
penumpang tersebut, tanpa dibutuhkan keputusan pengadilan. Sesuai dengan keterangan di atas maka penulis menyimpulkan bahwa upaya ganti rugi
yang berkaitan erat dengan putusan pengadilan yang dalam prakteknya yang berwenang adalah Pengadilan Negeri Surabaya, selebihnya pelaksanaan ganti rugi akan dilaksanakan
setelah 3 bulan terhitung sejak kecelakaan pesawat Air Asia Q58501 maka penumpang tersebut dinyatakan berhak atas ganti rugi sesuai dengan perundang – undangan yang berlaku.
Sementara itu dalam pengurusan ahli waris diperlukan beberapa alat bukti meliputi KSK, akta kelahiran, akta perkawinan serta dokumen kependudukan lainnya. Manakala bukti-bukti
dinilai tidak bisa dipertanggungjawabkan, maka permohonan hak ahli waris bisa ditolak.
C. Kendala Yang Terjadi Dalam Pelaksanaan Ganti Rugi Korban Kecelakaan Air