150
2. Perkosaan tanpa kekerasan atau ancaman kekerasan
Pola relasi yang tidak seimbang seringkali dapat dengan mudah dijadikan cara oleh pelaku untuk memaksa perempuan yang berada di bawah kekuasaannya
melakukan keinginannya, dalam hal ini hubungan seksual. Dalam kondisi seperti ini kecil kemungkinan dibutuhkannya tindak kekerasan atau ancaman kekerasan yang
disyaratkan oleh KUHP dari pelaku dalam sebuah tindak pidana perkosaan Pasal 285 KUHP
Analisis tentang hal ini dapat dipandang dari dua sisi yaitu dengan memperluas rumusan kebijakan legislasi yang juga mengakui adanya tindak pidana
perkosaan yang mungkin dilakukan tanpa adanya kekerasan atau ancaman kekerasan, melainkan karena adanya pola relasi yang tidak seimbang antara pelaku dengan
korbannya. Dalam contoh kasus pada bagian pendahuluan telah digambarkan bagaimana
anak-anak perempuan dari pelaku bersedia melakukan hubungan seksual berulang- ulang dengan ayah kandungnya karena mereka sangat takut kepada pelaku. Contoh
kasus lain yang banyak terjadi adalah pemaksaan hubungan seksual antara atasan dengan bawahan dengan ancaman-ancaman pemutusan hubungan kerja, tidak
dibayarnya gaji atau diadukan kepada pihak berwajib untuk kejahatan yang tidak dilakukannya. Dalam pola relasi yang tidak seimbang, penggunaan bujukan dan tipu
daya juga dapat dengan mudah dilakukan oleh orang yang memiliki posisi lebih tinggi.
Nursiti : Kebijakan Legislasi Tentang Tindak Pidana Perkosaan Di Indonesia. USU e-Repository © 2008.
151
Alternatif lain yang dapat dilakukan adalah mengubah penjelasan tentang kekerasan dengan memperluas maknanya. Sampai saat ini KUHP hanya mengakui
kekerasan sebagai bentuk serangan secara fisik dan mengabaikan bentuk-bentuk kekerasan lainnya. Dengan adanya perluasan makna kekerasan tersebut sehingga
didalamnya kemudian juga termasuk pengertian kekerasan secara psikis, seksual dan ekonomi. Jika makna kekerasan diperluas, maka bentuk rumusan tindak pidana
perkosaan dapat saja tetap menggunakan istilah dengan kekerasan atau ancaman kekerasan, tetapi dengan pengertian bahwa didalamnya sudah termasuk tiga bagian
kekerasan lainnya. Dengan demikian ancaman pemutusan hubungan kerja juga merupakan ancaman kekerasan dalam bentuk kekerasan ekonomi.
3. Perkosaan tanpa penetrasi penis