Ketentuan Pidana Kebijakan Legislasi Tentang Tindak Pidana Perkosaan Di Indonesia

107

8. Ketentuan Pidana

Dalam Pasal 285, 286, 287 dan 288 KUHP, batasan hukuman yang ditetapkan hanyalah batasan maksimal semata tanpa adanya batasan minimal. Karena itu berat ringannya sanksi yang dijatuhkan sangat tergantung pada pertimbangan hakim. Seringkali kasus tindak pidana perkosaan dihukum dengan ringan. Rendahnya hukuman terhadap kasus perkosaan dapat dilihat dalam kasus perkosaan yang menimpa Dewi 15 tahun yang disekap dan diperkosa oleh tetangganya Darwin Hartono 26 tahun. Pelaku memang dinyatakan terbukti bersalah, namun Jaksa hanya menuntut dengan delapan bulan penjara dan hakim Pengadilan Negeri Bekasi hanya menjatuhan vonis dengan hukuman lima bulan empat belas hari potong masa tahanan. Hal ini tentunya sangat tidak adil bagi korban dan keluarganya. 103 Berkaitan dengan ketentuan pidana khususnya kekerasan seksual di dalam UU No 23 tahun 2004 Tentang PKDRT, diatur dalam pasal-pasal sebagai berikut: Pasal 46: Setiap orang yang melakukan perbuatan kekerasan seksual sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf a dipidana dengan pidana penjara paling lama 12 dua belas tahun atau dengan paling banyak Rp. 36.000.000,- tiga puluh enan juta rupiah Pasal 47: Setiap orang yang memaksa orang yang menetap dalam rumah tangganya melakukan hubungan seksual sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 8 huruf b, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 4 empat tahun dan pidana penjara paling lama 15 lima belas tahun atau denda paling sedikit Rp. 103 Leden Marpaung, Kejahatan Terhadap Kesusilaan, op cit. hlm. 24 Nursiti : Kebijakan Legislasi Tentang Tindak Pidana Perkosaan Di Indonesia. USU e-Repository © 2008. 108 12.000.000,- Dua Belas Juta Rupiah atau denda paling banyak Rp. 300.000.000,- Tiga Ratus Juta Rupiah. Pasal 48: Dalam hal perbuatan sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 46 dan 47 mengakibatkan korban mendapat luka yang tidak memberi harapan akan sembuh sama sekali, mengalami gangguan daya pikir atau kejiwaan sekurang-kurangnya selama 4 empat minggu terus-menerus atau 1 satu tahun tidak berturut-turut, gugur atau matinya janin dalam kandungan atau mengakibatkan tidak berfungsinya alat reproduksi, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 5 lima tahun dan pidana penjara paling lama 20 dua puluh tahun atau denda paling sedikit Rp. 25.000.000,- Dua Puluh Lima Juta Rupiah dan denda paling banyak Rp. 500.000.000,- Lima Ratus Juta Rupiah. Selain ketentuan pidana berupa penjara dan denda, UU PKDRT juga menetapkan hukuman tambahan yaitu: 1 Pembatasan gerak bagi pelaku untuk menjauhkan pelaku dari korban dalam jarak dan waktu tertentu. 2 Pembatasan hak-hak tertentu bagi pelaku 3 Penetapan pelaku untuk mengikuti konseling di bawah pengawasan lembaga tertentu. Ketentuan-ketentuan pidana yang diatur dalam KUHP setelah dianalisis dan dibandingkan dengan ketentuan pidana dalam UU PKDRT dapat dilihat dalam tabel berikut ini: Nursiti : Kebijakan Legislasi Tentang Tindak Pidana Perkosaan Di Indonesia. USU e-Repository © 2008. 109 Tabel 3. Perbandingan Ketentuan Pidana Antara KUHP dan UU PKDRT Ketentuan pidana No Tindak Pidana Yang dilakukan Diatur dalam Pasal Penjara Denda 1 Memaksa bersetubuh dengan perempuan yang bukan istrinya 285 KUHP Maks: 12 thn - 2 Memaksa bersetubuh dengan perempuan yang bukan istrinya yang sedang dalam keadaan pingsan tidak berdaya 286 KUHP Maks: 9 thn - 3 Bersetubuh dengan perempuan yang bukan istrinya, yang belum cukup 15 atau belum masanya untuk kawin. 287 ayat 1 KUHP Maks: 9 thn - 4 Bersetubuh dengan perempu an yang bukan istrinya, yang belum cukup 15 atau belum masanya untuk kawin dan mengakibatkan luka berat. 287 ayat 2 jo 291 ayat 1 KUHP Maks: 12 thn - Nursiti : Kebijakan Legislasi Tentang Tindak Pidana Perkosaan Di Indonesia. USU e-Repository © 2008. 110 5 Jika salah satu kejahatan berdasarkan pasal 285, 286, 287, 289 dan 290 mengakibatkan kematian 291 ayat 2 KUHP Maks: 15 thn - 6 Melakukan perbuatan cabul dengan anaknya, anak tirinya, anak angkatnya, anak di bawah pengawasannya yang belum dewasa, atau dengan orang yang belum dewasa yang pemeliharaannya, pendi dikan atau penjagaannya dise rahkan kepadanya ataupun dengan bujangnya bawahan nya yang belum dewasa. 294 ayat 2 angka 1 KUHP Maks: 7 Thn - 7 Pejabat yang melakukan perbuatan cabul dengan orang yang karena jabatan adalah bawahannya dengan orang yang penjagaannya dipercaya kan diserahkan kepadanya. 294 ayat 2 angka 2 KUHP Maks: 7 Thn - Nursiti : Kebijakan Legislasi Tentang Tindak Pidana Perkosaan Di Indonesia. USU e-Repository © 2008. 111 8 Pengurus, dokter, guru, pegawai, pengawas atau pesuruh dalam penjara, tempat pekerjaan negara, tempat pendidikan, rumah piatu, rumah sakit, rumah sakit jiwa atau lembaga sosial, yang melakukan perbuatan cabul dengan orang yang dimasukkan kedalamnya. 294 ayat 1 KUHP Maks: 7 Thn 9 kekerasan seksual dalam bentuk pemaksaan hubungan seksual atau pemaksaan hubungan seksual dengan cara yang tidak wajartidak disukai 8 huruf a jo 46 UU PKDRT Maks: 12 thn Maks: 36 Juta 10 Memaksa orang yang menetap dalam rumah tangganya melakukan hubungan seksual dengan orang lain untuk tujuan komersial atau tujuan lainnya. 8 huruf b jo 47 UU PKDRT Min: 4 thn Maks: 15 thn Min: 12 juta Maks: 300 Juta Nursiti : Kebijakan Legislasi Tentang Tindak Pidana Perkosaan Di Indonesia. USU e-Repository © 2008. 112 11 Pemaksaan hubungan seksual yang mengakibatkan korban mendapat luka permanen, gangguan daya pikir atau kejiwaan, gugur atau matinya janin dalam kandungan atau mengakibatkan tidak berfungsinya alat reproduksi. 48 UUPKDRT Min: 5 thn Maks : 20 Thn Min: 25 Juta Maks: 500 Juta

9. Upaya Perlindungan