46
5 Diskusi yang diterapkan guru menyebabkan terjadinya multidiskusi.
6 Reward dan punishmen yang dilakukan guru secara proporsional
menyebabkan siswa menghormati guru. 7
Guru selalu bersemangat dalam kegiatan belajar mengajar. c
Aspek keadaan kelas. Merupakan faktor penunjang dalam kegiatan belajar mengajar
yang pada akhirnya menghasilkan dampak seperti : 1
Kelas sebagai tempat pameran karya seni wisata. 2
Kondisi kelas meja dan bangku yang selalu berubah-ubah membuat nuansa kelas selalu baru.
3 Sebagai tempat motivasi ekstrinsik untuk menumbuhkan semangat
belajar siswa. d
Aspek sarana dan prasarana 1
Pengoptimalan fasilitas sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan belajar mengajar.
2 Sebagai sarana belajar mandiri siswa.
3 Sebagai referensi siswa dalam mencari sumber rujukan selain guru.
B. Pembahasan Temuan Hasil Penelitian
Setelah pemaparan hasil penelitian di SD Negeri Cijambu, kemudian akan dibahas temuan hasil dari penelitian mengenai pelaksanaan model
PAIKEM di SD Negeri Cijambu. Pembahasan penelitian ini akan mengikuti alur rumusan masalah penelitian dan akan dijabarkan sebagai berikut :
1. Perencanaan pembelajaran dengan menggunakan model PAIKEM
Perencanaan yang baik merupakan suatu perencanaan yang diambil dari berbagai macam sumber. Sumber yang didapat bisa berasal dari luar
seperti jurnal-jurnal mengenai proses pembelajaran ataupun dari dalam seperti hasil evaluasi dari tahun ke tahun. Kesemuanya itu merupakan
faktor-faktor yang dapat menjadi acuan dalam merencanakan proses pembelajaran yang baik.
47
Menurut Ibrahim dan Syaodih 2003:55 ”Perencanaan suatu program pengajaran memegang peranan yang sangat penting, sebab
menentukan langkah pelaksanaan dan evaluasi. Keterpaduan pengajaran sebagai sistem bukan hanya komponen-komponen proses belajar
mengajar, tetapi juga antara langkah yang satu dengan yang lainnya”. Perencanaan pembelajaran yang mengedepankan aspek aktif,
kreatif, efektif, dan menyenangkan untuk siswa perlu membutuhkan referensi-referensi yang tepat agar tujuan yang ingin dicapai bisa tercapai.
Referesni-referensi yang digunakan bisa dari jurnal Depdiknas mengenai pembelajaran atau dari buku-buku yang berbicara mengenai model
pembelajaran yang berhubungan dengan PAIKEM. Perencanaan pembelajaran juga perlu melihat evaluasi yang telah
dibuat tahun ajaran sebelumnya, evaluasi dari tahun ajaran sebelumnya dinilai sangat tepat karena di evaluasi tersebut memuat perkembangan
anak secara khusus dan perkembangan kelas secara umum sehingga guru dapat menentukan langkah yang tepat dalam perencanaan.
Selain dari
mempelajari jurnal-jurnal
dan dokumen
perkembangan siswa, untuk memperluas khasanah keilmuan guru, dalam perencanaan pembelajaran perlu mengundang ahli-ahli yang pandai
berbicara mengenai
model pembelajaran,
khususnya bagaimana
menciptakan suasana pembelajaran sesuai dengan model PAIKEM. Ini merupakan langkah yang dinilai cukup bagus dimana guru bisa bertanya
secara langsung kepada pakar pembelajaran sehingga pada akhirnya guru bisa menemukan jawaban-jawaban sendiri terhadap masalah yang guru
tersebut temukan di saat kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu, sekolah dituntut untuk bisa mempunyai jaringan
terhadap lembaga-lembaga yang bisa menjadi sumber rujukan untuk peningkatan mutu kualitas belajar mengajar. Sumber rujukan tersebut bisa
berasal dari Disdik tingkat kecamatan, Disdik tingkat Kabupaten, Disdik tingkat Propinsi, dari LPMP, atau dari mana pun yang dinilai cukup
berkompetensi untuk memberikan masukan untuk sekolah.
48
Kegiatan kunjungan atau studi komparatif ke sekolah-sekolah lain yang sudah menerapkan PAIKEM dinilai sangat efektif. Kunjungan
tersebut pada akhirnya bisa mengetahui bagaimana perencanaannya, pelaksanaannya, eveluasinya yang diterapkan di sekolah lain dan
mengetahui juga kendalanya yang terjadi di sekolah tersebut dalam penerapan pembelajaran PAIKEM.
Guru dituntut harus bisa menganalisis dengan cermat rencana pembelajaran yang akan dituangkannya dalam silabus dan RPP, karena
dengan merancang silabus dan RPP dengan cermat guru menjadi paham situasi yang akan dihadapinya nanti saat berada di kelas. Selain dari itu,
guru juga harus bisa kreatif dalam menciptakan nuansa kelas yang mendukung proses belajar mengajar dan guru harus dapat lebih jeli
melihat peluang-peluang model pembelajaran yang bisa diterapkan di kelas apabila rencana model yang sudah di tulis di skenario pembelajarn
tidak tepat untuk digunakan. Diskusi antar guru juga harus labih sering dilakukan baik itu
diskusi secara formal ataupun nonformal karena dengan memperbanyak diskusi proses saling memberi input akan sanagt bermanfaat. Metode
diskusi antar guru merupakan metode yang paling mudah untuk bisa dilakukan karena tidak terbatas oleh waktu, jadwal mengajar, dan tempat.
2. Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model PAIKEM
Pelaksanaan pembelajaran perlu memperhatikan aspek guru dan aspek siswa sebagai pelaksana proses belajar. Terdapat hal-hal yang harus
diperhatikan oleh guru sehingga pelaksanaan pembelajran PAIKEM tepat, diantaranya :
a. Memahami sifat yang dimiliki anak
Pada dasarnya anak memiliki sifat : rasa ingin tahu dan berimajinasi. Kedua sifat ini merupakan modal dasar bagi
perkembangan sikapberfikir kritis dan kreatif. Suasana pembelajaran yang ditujukkan guru dengan memuji anak karena hasil karyanya, guru