mengambil kesimpulan bahwa kegiatan persiapan yang dilaksanakan di MTs. Soebono Mantofani “cukup baik”. Pelaksanaan kegiatan
persiapan secara umum pada mata pelajaran fiqih yang telah diuraikan di atas, dapat peneliti katakan bahwa ada beberapa aspek yang peneliti
amati tidak sesuai dengan teori yang ada, sehingga pada pelaksanaannya siswa kurang termotivasi dan kurang konsentrasi
dalam proses pembelajaran kooperatif. Jadi, dapat peneliti simpulkan bahwa dalam persiapan
pembelajaran kooperatif guru fiqih belum mampu memberikan motivasi kepada siswa dan belum mampu merumuskan tujuan yang
ingin dicapai. sedangkan dalam pembelajaran kooperatif seharusnya guru mampu memberikan motivasi dan menyampaikan tujuan
pembelajaran terlebih dahulu.
2. Kegiatan Inti
Kegiatan inti dalam pembelajaran memegang peranan penting untuk mencapai tujuan pembelajaran atau indikator yang harus dicapai
dalam pembelajaran. Kegiatan inti menekankan pada proses belajar mengajar yang mengutamakan pada proses pengalaman belajar siswa.
Dalam kegiatan inti guru harus mempunyai kemampuan dan keterampilan dalam menyampaikan pelajaran, membimbing aktifitas siswa dalam proses
pembelajaran. Untuk menerapkan strategi pembelajaran kooperatif dalam
kegiatan pengajaran fiqih, peranan guru pada metode pembelajaran ini adalah sebagai motivator, pembimbing, dan fasilitator siswa pada saat
kerja kelompok berlangsung. Dalam pelaksanaan pembelajaran kooperatif di MTs. Soebono
Mantofani ada beberapa hal yang peneliti amati , yaitu berkaitan dengan langkah-langkah yang guru lakukan dalam pelaksanaan pembelajaran
kooperatif, secara umum guru fiqih dilakukan dengan cara:
a. Guru meminta masing-masing kelompok bekerja sama dalam
kelompok STAD b.
Guru berkeliling dan memberikan kesempatan bertanya c.
Guru mengkoordinasikan siswa agar tetap terfokus dalam pelaksanaan pembelajaran kooperatif
d. Guru meninggalkan pelaksanaan pembelajaran kooperatif
71
Pada saat pelaksanaan pembelajaran kooperatif berlangsung peneliti mengamati hanya beberapa siswa yang bekerja, sedang sebagian
siswa yang lain tidak mengikutinya dengan baik, bermain-main, dan bahkan ada yang menggangu pelaksanaan pembelajaran kooperatif. hal ini
sejalan dengan hasil wawancara yang penulis lakukan kepada guru fiqih, yaitu:
Dalam pelaksanaan pembelajaran kooperatif ini, kendalanya adalah waktu yang terlalu sempit, sehingga proses pembelajaran ini tidak
selesai hari itu juga dan dilanjutkan pada pertemuan selanjutnya, kemudian sebagian siswa masih belum berani mengungkapkan ide
pikirannyagagasannya, dan masih ada sebagian siswa yang masih bermain-maintidak serius dalam proses pembelajarn kooperatif
berlangsung.
72
Pada saat pembelajaran kooperatif berlangsung guru meninggalkan kelas dan meminta peneliti untuk menggantikannya. Pada kesempatan
yang sama peneliti mencoba untuk berbicara dengan salah satu yang menyatakan bahwa guru tersebut terkadang meninggalkan ruangan kelas
pada saat pembelajaran kooperatif berlangsung. Langkah pelaksanaan pembelajaran kooperatif jga dilaksanakan dengan cara yang berbeda,
yaitu: a.
Siswa belajar secara kooperatif dan membahas hal-hal yang berkaitan dengan materi yang telah disampaikan guru dengan
71
Observasi saat pelaksanaan strategi kooperatif berlangsung di MTs. Soebono Mantofani Jombang Tangerang Selatan pada tanggal 27 September 2010 di kelas VIII-B pada
mata pelajaran fiqih
72
Wawancara dengan guru fiqih , Ike Handayani, S.Ag, pada jumat, 03 September 2010 Jam 15.00 WIB
mediasumber belajar buku paket fiqih kelas VIII dan panduan LKS kelas VIII.
b. Siswa mencatat hal-hal yang penting dalam kelompoknya
masing-masing c.
Guru berjalan mengelilingi kelompok dan mengamati jalannya proses belajar kooperatif
d. Guru memberikan tes kepada masing-masing kelompok
e. Guru meminta masing-masing kelompok untuk menjawab
f. Guru memberikan penilaian terhadap jawaban masing-,masing
kelompok
73
Upaya lain yang dilakukan untuk menciptakan pelaksanaan belajar secara koperatif yang baik dan mampu menjadikan siswa bekerjasama
dilakukan dengan cara sebagai berikut: a.
Siswa belajar dalam kelompok STAD b.
Siswa mencatat hal-hal yang penting dalam proses belajar kelompok
c. Guru meminta siswa untuk terus melanjutkan belajar dalam
kelompok d.
Guru keluar ruangan dan tidak membimbing jalannya diskusi
74
Pada saat observasi ini berlangsung, guru tersebut tidak kembali ke ruang kelas untuk menutup pelajaran, bahkan pada saat itu guru tersebut
meminta peneliti untuk menutup pelajaran dan mengakhiri pelajaran. Pelaksanaan pembelajaran kooperatif juga dilakukan dengan proses
yang sedikit berbeda pada kelas VIII-A, yaitu: a.
Siswa belajar bersama dalam kelompok masing-masing dengan teknik STAD
b. Guru membimbing masing-masing kelompok
73
Observasi saat pelaksanaan strategi kooperatif berlangsung di MTs. Soebono Mantofani Jombang Tangerang Selatan pada tanggal 20 Oktober 2010 di kelas VIII-C pada mata
pelajaran fiqih
74
Observasi saat pelaksanaan strategi kooperatif berlangsung di MTs. Soebono Mantofani Jombang Tangerang Selatan pada tanggal 27 Oktober 2010 di kelas VIII-C pada mata
pelajaran fiqih
c. Guru memberikan tes kepada setiap kelompok
d. Guru meminta agar setiap kelompok mempersiapkan jawaban
masing-masing
75
Dengan demikian guru fiqih di MTs. Soebono Mantofani Jombang Tangerang Selatan dalam melakukan kegiatan intikegiatan proses
pelaksanaan pembelajaran kooperatif secara umum dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Siswa belajar dalam kelompok
Pada tahap ini siswa dilatih untuk aktif dalam pembelajaran selama terjadi kerja kelompok, antara lain aktif dalam mengemukakan
pendapat, dapat bekerja sama untuk memecahkan setiap permasalahan yang timbul dalam kelompok, serta dapat bertanggung jawab atas tugas
masing-masing dalam kelompok. Dalam proses pembelajaran, guru secara jelas, tegas, dan singkat memberikan materi kepada siswa,
kemudian guru membagikan bahansumber belajar LKS dan buku paket fiqih kelas VIII kepada tiap kelompok untuk dijadikan bahan
diskusi. Hal ini sejalan dengan hasil wawancara dengan guru bidang studi fiqih, yaitu:
Bahansumber belajarmedia yang saya gunakan adalah berupa buku paket fiqih kelas VIII, panduan LKS kelas VIII serta buku-
buku lain yang relevan yang dipinjam dari perpustakaan.
76
Setelah siswa selesai mendiskusikan masalah yang ada, untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka bersama kelompoknya. Tiap satu
kali presentasi siswa selesai terjadi tanya jawab antara siswa yang presentasi dengan siswa-siswa yang lainnya terkait dengan permasalahan
yang timbul atas jawaban siswa yang melakukan presentasi tersebut. Begitu pula pada soal-soal selanjutnya sampai selesai
. Masing-masing
kelompok bekerja sama sehingga pada akhirnya setiap siswa dapat
75
Observasi saat pelaksanaan strategi kooperatif berlangsung di MTs. Soebono Mantofani Jombang Tangerang Selatan pada tanggal 04 Oktober 2010 di kelas VIII-A pada mata
pelajaran fiqih
76
Wawancara dengan guru fiqih, ibu Ike Handayani, pada Jumat, 03 September 2010, Jam 15.00 WIB
menguasai pokok bahasan secara utuh untuk kelompok yang diberikan
oleh guru.
b. Memantaumembimbing berlangsungnya kerja kelompok kecil
Guru memantau kerja setiap kelompok yang telah dibentuk untuk mengetahui bahwasannya kegiatan diskusi dan tanya jawab
berlangsung dengan lancar, dalam hal ini guru menyediakan kesempatan kepada siswa dengan sepuas-puasnya untuk memperoleh
pengalaman belajar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. c.
Mengevaluasi hasil belajar kelompok siswa siswa melalui tes tertulis atau tes lisan secara acak, penilaian dilakukan terhadap proses dan
hasil. Guru memberikan soal tes yang harus diselesaikan oleh kelompok
untuk menilai proses, juga tes kepada siswa dengan tes formatif setiap pokok bahasan untuk mengetahui apakah siswa telah benar-benar
menguasai pokok bahasan zakat. Pada akhir kegiatan kelompok diharapkan semua siswa telah
mampu memahami konseptopikmasalah yang sudah dikaji bersama. Kemudian masing-masing siswa menjawab tes atau kuis untuk mengetahui
pemahaman mereka terhadap konseptopikmasalah yang dikaji. Penilaian ini mencakup penguasaan ranah kognitif, afektif dan ketrampilan.
Berdasarkan pada keterangan di atas, dapat peneliti katakan bahwa indikator pelaksanaan pembelajaran kooperatif yang selama ini belum
terlaksana dengan baik di MTs. Soebono Mantofani adalah kurang aktifnya siswa dalam mengikuti proses belajar bersama dalam kelompok
dan hanya pada beberapa siswa saja yang mengikuti proses belajar kelompok dengan baik, siswa belum mampu memiliki keberanian dalam
mengemukakan pendapat sehingga dalam pelaksanaan pembelajaran kooperatif cenderung membosankan. Selain itu juga guru belum mampu
membimbing kelompok dalam belajar bersama. Hal ini disebabkan pada saat pembelajaran kooperatif berlangsung guru sering meninggalkan dan
tidak memantau jalannya proses belajar kooperatif sehinggga cenderung tidak efektif.
3. Kegiatan Penutup