Sedangkan menurut Anita Lie yang dikutip oleh Tonih Feronika, ada beberapa manfaat proses pembelajaran kooperatif, yaitu:
21
a. Siswa dapat meningkatkan kemampuannya untuk bekerja sama
dengan siswa yang lain b.
Siswa mempunyai lebih banyak kesempatan untuk menghargai perbedaan
c. Partisipasi siswa dalam proses pembelajaran meningkat
d. Mengurangi kecemasan siswa kurang percaya diri
e. Meningkatkan motivasi, harga diri dan sikap positif
f. Meningkatkan prestasi belajar siswa
Esensi pembelajaran kooperatif adalah tanggung jawab individu sekaligus tangung jawab kelompok, sehingga dalam diri siswa terbentuk
sikap ketergantungan positif yang menjadikan kerja kelompok berjalan optimal. Keadaan ini mendorong siswa dalam kelompok belajar, bekerja dan
bertanggung jawab dengan sungguh-sungguh sampai selesainya tugas-tugas individu dan kelompok. Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk
mencapai tiga tujuan pembelajaran yang penting, yakni prestasi akademik, penerimaan akan penghargaan, dan pengembangan keterampilan sosial.
2. Ciri-Ciri Pembelajaran Kooperatif
Arends 1997: 111 dalam buku Trianto, mengemukakan beberapa ciri-ciri pembelajaran kooperatif, diantaranya yaitu :
22
a. Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk
menuntaskan materi belajar b.
Kelompok dibentuk dari siswa yang memilki kemampuan yang heterogen
c. Bila memungkinkan, anggota kelompok berasal dari ras, budaya,
suku, jenis kelamin yang beragam d.
Penghargaan lebih berorientasi kepada kelompok dari pada individu
Senada dengan Arends, Stahl mengemukakan beberapa ciri-ciri pembelajaran kooperatif, yaitu :
23
21
Tonih Feronika, Buku Ajar Strategi Pembelajaran Kimia, … h. 62
22
Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivistik, Jakarta: Prestasi Pustaka
, 2007
, h. 47
a. Belajar bersama dengan teman
b. Selama proses belajar terjadi tatap muka antar teman
c. Saling mendengarkan pendapat diantara anggota kelompok
d. Belajar dari teman sendiri dalam kelompok
e. Belajar dalam kelompok kecil
f. Produktif berbicara atau saling mengemukakan pendapat
g. Keputusan tergantung pada siswa seendiri
h. Siswa aktif
Sementara itu, Johnson Johnson 1984 serta Hilke 1990 yang dikutip oleh Slavin mengemukakan ciri-ciri pembelajaran kooperatif sebagai
berikut :
24
a. Terdapat saling ketergantungan yang positif diantara anggota
kelompok b.
Dapat dipertanggung jawabkan secara individu c.
Heterogen d.
Berbagi kepemimpinan e.
Berbagi tanggung jawab f.
Menekankan pada tugas dan kebersamaan g.
Membentuk keterampilan sosial h.
Peran guru mengamati proses belajar siswa i.
Efektifitas belajar tergantung pada kelompok Dan di dalam buku Yatim Riyanto, terdapat 7 ciri-ciri
pembelajaran kooperatif, yaitu:
25
a. Kelompok dibentuk dengan siswa kemampuan tinggi, sedang, dan
rendah b.
Siswa dalam kelompok sehidup semati c.
Siswa melihat semua anggota mempunyai tujuan yang sama d.
Membagi tugas dan tanggung jawab sama e.
Akan dievaluasi untuk semua f.
Berbagi kepemimpinan dan keterampilan untuk bekerja bersama g.
Diminta mempertanggungjawabkan individual materi yang ditangani.
23
Http:Www.Ditnaga-Dikti.OrgDitnagaFilesPipKooperatif.Pdf. Diakses pada Senin, 01 September 2010
24
Robert E. Slavin, Cooperative Learning, Bandung: Nusa Media, 2008, h. 28
25
Yatim Rianto, Paradigma Baru Pembelajaran, Jakarta: Prenada Media, 2009, h. 270
Sedangkan Carin yang dikutip oleh Tonih, mengemukakan bahwa pembelajaran kooperatif ditandai oleh ciri-ciri sebagai berikut:
26
a. Setiap angota mempunyai peran
b. Terjadi interaksi langsung diantara siswa
c. Setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas belajarnya dan
juga teman-teman sekelompoknya d.
Peran guru adalah membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan interpersonal kelompok
e. Guru hanya berinteraksi dengan kelompok saat diperlukan
Dari beberapa ciri-ciri pembelajaran kooperatif yang telah diuraikan di atas, dapat penulis simpulkan bahwa pembelajaran kooperatif
terjadi dalam kelompok kecil 4-5 orang yang saling ketergantungan yang positif diantara anggota kelompok, bersifat heterogen tanpa memperhatikan
perbedaan kemampuan akademik, gender, suku, maupun lainnya dan mempunyai tujuan yang sama dalam menuntaskan materi belajar.
Pada pembelajaran kooperatif siswa dikondisikan untuk bekerja dan belajar dalam kelompok. Aktivitas kerja dan belajar dalam kelompok
belajar kooperatif berbeda dengan kelompok belajar tradisionalkonvensional. Kelompok tradisional adalah kelompok belajar yang sering diterapkan di
sekolah, seperti kelompok tugas, kelompok diskusi, dan kelompok belajar lainnya. Berikut ini adalah tabel perbedaan antara kelompok belajar
kooperatif dengan kelompok belajar konvensionaltradisional.
Tabel 1 Perbedaan Kelompok Belajar Kooperatif Dengan Kelompok Belajar
KonvensionalTradisional
27
Kelompok Belajar Kooperarif Kelompok Belajar
TradisionalKonvensional
Adanya saling
ketergantungan positif, saling membantu, dan saling
memberikan motivasi sehingga ada interaksi promotif
Guru sering membiarkan adanya siswa
yang mendominasi
kelompok atau menggantungkan diri pada kelompok
Adanya akuntabilitas individual yang mengukur
penguasan materi
Akuntabilitas individual sering diabaikan sehingga tugas-tugas
26
Tonih Feronika, Buku Ajar Strategi Pembelajaran Kimia, … h. 58
27
Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivistik, … h. 43
pelajaran tiap anggota kelompok sering
didominasi oleh
salah seorang anggota kelompok
Kelompok belajar heterogen, baik dalam kemampuan akademik, jenis
kelamin, ras, dan sebagainya. Kelompok
belajar biasanya
homogen Pimpinan kelompok dipilih secara
demokratis atau
bergilir untuk
memberikan pengalaman memimpin bagi para anggota kelompok
Pemimpin kelompok
sering ditentukan
oleh guru
atau kelompok dibiarkan untuk memilih
pemimpinnya dengan cara masing- masing
Keterampilan sosial yang diperlukan dalam kerja gotong royong seperti
kepemimpinan, kemampuan
berkomunikasi secara
langsung diajarkan.
Keterampilan sosial sering tidak secara langsung diajarkan
Guru terus melakukan pemantauan melalaui observasi dan melakukan
intervensi jika terjadi masalah dalam kerja sama antar angota kelompok
Pemantauan melalui observasi dan intervensi sering tidak dilakukan
oleh guru pada saat belajar kelompok sedang berlangsung
Guru memperhatikan secara proses kelompok
yang terjadi
dalam kelompok-kelompok belajar
Guru sering tidak memperhatikan proses kelompok yang terjadi
dalam kelompok-kelompok belajar
Penekanan tidak
hanya pada
penyelesaian tugas
tetapi juga
hubungan interpersonal hubungan antar
pribadi yang
saling menghargai
Penekanan sering hanya pada penyelesaian tugas
3. Prinsip-prinsip Pembelajaran Kooperatif