Semangat Kerja .1 Pengertian Semangat Kerja

49 Pemberiaan kompensasi terdiridari: a. Insentif b. Biaya transportasi c. Sementara tidak mampu bekerja d. Biaya pengobatan atau perawatan Sedangkan pemberiaan rehabilitasi terdiri dari: a. Santunan cacat b. Santunan kematian 2.4 Semangat Kerja 2.4.1 Pengertian Semangat Kerja Menurut Siswanto 1987 dalam Khasanah 2004:2 mengartikan bahwa semangat kerja adalah sebagai suatu kondisi rohaniah atau perilaku pegawai yang menimbulkan kesenangan yang mendalam pada diri pegawai untuk bekerja dengan giat dan konsekuen dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Hasibuan 2002:194, mengatakan bahwa semangat kerja adalah keinginan dan kesungguhan seseorang mengerjakan pekerjaannya dengan baik serta berdisplin untuk mencakup prestasi kerja yang baik. Davis dalam Djalil 2005:64 menyatakan bahwa semangat kerja adalah sikap individu dan kelompok terhadap seluruh lingkungan kerja dan terhadap kerjasama dengan orang lain yang secara maksimal sesuai dengan kepentingan yang paling baik bagi perusahaan. Universitas Sumatera Utara 50 Dari beberapa pengertian semangat kerja di atas dapat disimpulkan bahwa semangat kerja adalah gambaran perasaan, keinginan atau kesungguhan serta dorongan kerja keras yang kuat yang timbul dari hati setiap individukelompok dalam bekerja terhadap organisasi yang akan mempengaruhi kedisiplinan dan kesediaan individu dalam kegiatan organisasi untuk mengerjakan tugas dengan lebih baik dan lebih cepat.

2.4.2 Aspek-Aspek Semangat Kerja

Menurut Sugiyono dalam Utomo 2002 , aspek-aspek semangat kerja karyawan dapat dilihat dari beberapa segi, yaitu : a. Disiplin yang tinggi. Individu yang memiliki semangat kerja yang tinggi akan bekerja giat dan sadar akan peraturan-peraturan yang berlaku dalam perusahaan b. Kualitas untuk bertahan. Individu yang mempunyai semangat kerja tinggi, menurut Alport, tidak akan mudah putus asa dalam menghadapi kesukaran-kesukaran yang timbul dalam pekerjaannya. Hal ini menunjukkan bahwa individu tersebut mempunyai energi dan kepercayaan untuk memandang masa yang akan datang dengan baik yang dapat meningkatkan kualitas seseorang untuk bertahan. c. Kekuatan untuk melawan frustasi. Individu yang mempunyai semangat kerja tinggi, tidak memiliki sikap yang pesimistis apabila menemui kesulitan dalam pekerjaannya. d. Semangat berkelompok. Universitas Sumatera Utara 51 Adanya semangat kerja membuat karyawan leb ih berfikir sebagai “ kami “ daripada sebagai “ saya “. Mereka akan saling tolong menolong dan tidak saling bersaing untuk saling menjatuhkan.

2.4.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Semangat Kerja

Menurut Lateiner dalam Tohardi 2002:431 ada beberapa faktor yang mempengaruhi semangat kerja yaitu: 1. Kebanggan atau kecintaan pekerja akan pekerjaannya 2. Sikap terhadap pimpinan 3. Hasrat untuk maju 4. Perasaan telah diperlukan secara baik 5. Kemampuan untuk bergaul dengan kawan-kawan sekerjanya 6. Kesadaran akan tanggung jawabnya terhadap penyelesaian pekerjaannya Menurut Siagian 2003:114 caracara yang paling tepat untuk meningkatkan semangat kerja antara lain: a. Gaji yang cukup Setiap perusahaan seharusnya memberikan gaji yang cukup kepada setiap karyawannya, artinya mampu dibayarkan tanpa menimbulkan kerugian bagi perusahaan. b. Memperhatikan kebutuhan rohani Kebutuhan rohani adalah menyediakan tempat ibadah, menghormati kepercayaan orang lain. Perusahaan harus memperhatikan kebutuhan rohani Universitas Sumatera Utara 52 setiap karyawan yaitu agar karyawan dapat memenuhi kewajibannya kepada Yang Maha Kuasa. c. Perlu menciptakan suasana santai Suasana rutinitas sering kali menimbulkan kebosanan dan ketegangan bagi para karyawan. Untuk menghindariny, maka perusahaan perlu menciptakan suasana yang santai seperti rekreasi bersama-sama, mengadakan pertandingan olahraga antar karyawan dan lainnya. d. Tempatkan karyawan pada posisi yang tepat Setiap perusahaan harus mampu menempatkan karyawannya pada posisi yang tepat, artinya menempatkan mereka pada posisi yang sesuai dengan keterampilan mereka. Ketidaktepatan dalam penempatan posisi karyawan dapat menurunkan prestasi karyawan karena tidak sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. e. Perasaaan aman untuk masa depan perlu diperhatikan Semangat kerja karyawan akan terpupuk apabila para karyawan mempunyai perasaan aman terhadap masa depan profesi mereka, kestabilan perusahaan biasanya modal yang dapat diandalkan untuk menjamin rasa aman bagi karyawan. Untuk menciptakan rasa aman untuk masa depan karyawan perusahaan perlu mengadakan bebrapa program yang dianggap penting bagi karyawannya seperti program pensiun. f. Fasilitas yang memadai Universitas Sumatera Utara 53 Fasilitas yang memadai untuk karyawan hendaknya perlu disediakan oleh setiap perusahaan . Hal tersebut akan menimbulkan rasa senang dan akan menimbulkan semangat kerja karyawan. g. Pemberian insentif yang menyenangkan Perusahaan hendaknya memberikan insentif dengan cara memperhatikan loyalitas karyawannya, kesenangan dan prestasi kerja setiap karyawan. h. Karyawan perlu diajak berunding Karyawan diajak berunding dalam pengambilan keputusan, sehingga mereka akan memiliki rasa semangat dan tanggung jawab untuk mewujudkannya. i. Mengusahakan agar karyawan memiliki loyalitas Cara perusahaan agar memiliki loyalitas dengan cara memberi gaji yang cukup dan memenuhi kebutuhan rohani setiap karyawan. Menurut Westra 2006:39 beberapa faktor yang mempengaruhi semangat kerja di dalam organisasi, yaitu : a. Pimpinan yang baik mampu memberikan bimbingan dan pengarahan. b. Ingin diakui selayaknya sebagai manusia. c. Kesempatan untuk mengembangkan kariernya. d. Lingkungan kerja yang menyenangkan. e. Adanya jaminan keamanan. f. Perilaku yang adil dan jujur g. Kondisi kerja yang menyenangkan. h. Gaji yang layak i. Insentif Universitas Sumatera Utara 54 j. Jaminan hari tua yang baik. k. Hubungan kerja yang harmonis. Selain itu, menurut As’ad 2003:114 menyatakan ada 5 faktor yang menimbulkan semangat kerja yaitu: 1. Kedudukanposisi 2. Pangkat golongan 3. Umur 4. Jaminan finansial dan jaminan sosial 5. Mutu pengawasan

2.4.4 Indikasi Penurunan Semangat Kerja

Menurut Nitisemito dalam Tohardi 2002 menyebutkan bahwa terdapat beberapa faktor yang harus diketahui oleh perusahaan sebagai indikasi penurunan semangat kerja, yaitu : a. Turunnyarendahnya produktivitas b. Tingkat absensi yang naiktinggi c. Labor turnover tingkat perpindahan buruh yang tinggi. Bila dalam suatu perusahaan tingkat keluar-masuk karyawan naik dari tingkat sebelumnya, hal ini merupakan indikasi turunnya semangat kerja. Keluar- masuknya karyawan yang meningkat disebabkan ketidaksenagan mereka bekerja pada perusahaan tersebut. d. Tingkat kerusakan yang tinggi Universitas Sumatera Utara 55 Indikasi lain yang menunjukan turunnya semangat karyawan adalah bila tingkat kerusakan terhadap bahan baku, maupun peralatan yang dipergunakan naik. e. Kegelisahan dimana-mana Kegelisahan dimana-mana akan terjadi bila semangat kerja turun, kegelisahan itu dapat terwujud dalam bentuk ketidaktenangan bekerja, keluh kesah, serta hal-hal lain. f. Tuntutan sering kali terjadi Sering terjadinya tuntutan juga merupakan indikasi turunnya semangat kerja. Tuntutan yang kerjadi berasal dari ketidakpuasan karyawan . g. Pemogokan Pemogokan merupakan perwujudan dari ketidakpuasan, kegelisahan dan rasa kekecewaan yang begitu mendalam serta sebagainya.

2.4.5 Indikator- Indikator Semangat Kerja

Indikator semangat kerja hanya diukur dengan kedisplinan, moral kerja dan turnover kecil, maka secara relatif semangat kerja karyawan baik, tetapi sebaliknya jika kedisplinan, moral kerja dan tur over karyawan besar, maka semangat kerja karyawan di perusahaan kurang. Menurut Azwar 2002. Beberapa dimensi dan indikator semangat kerja : a. Sedikitnya prilaku yang agresif yang menimbulkan frustasi: 1. Konsentrasi Kerja 2. Ketelitian 3. Hasrat Untuk Maju Universitas Sumatera Utara 56 b. Individu bekerja dengan suatu perasaan yang menyenangkan: 1. Kebanggaan Karyawan 2. Kepuasan Karyawan 3. Labour Turn Over Tingkat Absensi c. Menyesuaikan diri dengan teman-teman sekerja : 1. Perlakuan yang baik dari atasan dan rekan kerja d. Keterlibatan ego dalam bekerja: 1. Tanggung Jawab 2. Lancarnya aktivitas

2.5 Penelitian Terdahulu

Dokumen yang terkait

PENGARUH UPAH, INSENTIF DAN JAMINAN SOSIAL TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN Pengaruh Upah, Insentif Dan Jaminan Sosial Terhadap Semangat Kerja Karyawan PT Aquafarm Nusantara Klaten.

0 4 18

PENGARUH UPAH, INSENTIF DAN JAMINAN SOSIAL TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN Pengaruh Upah, Insentif Dan Jaminan Sosial Terhadap Semangat Kerja Karyawan PT Aquafarm Nusantara Klaten.

4 14 16

PENGARUH JAMINAN SOSIAL, KESEHATAN DAN KESEHATAN KERJA SERTA LINGKUNGAN KERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN DI PT. CAHAYA SURYA TUNAS TAPIOKA WONOGIRI.

0 0 13

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN JAMINAN SOSIALTERHADAP PENINGKATAN SEMANGAT KERJA Pengaruh lingkungan kerja dan jaminan sosial terhadap peningkatan semangat kerja karyawan pada CV. Teguh Karya di Surakarta.

0 0 10

Pengaruh Progam Pensiun, Jaminan Kesehatan Kerja, dan Jaminan Kecelakaan Kerja terhadap Semangat Kerja Karyawan Yayasan Unggul Khairul Ummah Medan

0 0 14

Pengaruh Progam Pensiun, Jaminan Kesehatan Kerja, dan Jaminan Kecelakaan Kerja terhadap Semangat Kerja Karyawan Yayasan Unggul Khairul Ummah Medan

0 0 2

Pengaruh Progam Pensiun, Jaminan Kesehatan Kerja, dan Jaminan Kecelakaan Kerja terhadap Semangat Kerja Karyawan Yayasan Unggul Khairul Ummah Medan

0 0 6

Pengaruh Progam Pensiun, Jaminan Kesehatan Kerja, dan Jaminan Kecelakaan Kerja terhadap Semangat Kerja Karyawan Yayasan Unggul Khairul Ummah Medan

0 0 40

Pengaruh Progam Pensiun, Jaminan Kesehatan Kerja, dan Jaminan Kecelakaan Kerja terhadap Semangat Kerja Karyawan Yayasan Unggul Khairul Ummah Medan

0 0 2

Pengaruh Progam Pensiun, Jaminan Kesehatan Kerja, dan Jaminan Kecelakaan Kerja terhadap Semangat Kerja Karyawan Yayasan Unggul Khairul Ummah Medan

0 0 16