Kepuasan Konsumen .1 Karakteristik konsumen
38 Berdasarkan praktik di apotek, perlu adanya pembinaan dan pengawasan
untuk memperbaiki tingkat keterlaksanaan pelayanan kefarmasian . Peran ini tidak hanya berfokus pada Apotek Kimia Farma itu sendiri namun juga menjadi
perhatian pihak lain sebagaimana tercantum dalam PP 51 tahun 2009 pasal 58, yaitu Menteri, Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah Daerah KabupatenKota
sesuai kewenangannya serta organisasi profesi Ikatan Apoteker Indonesia IAI. Salah satu peran instansi pemerintah tersebut dalam pasal 59 adalah
mempertahankan dan meningkatkan mutu pekerjaan kefarmasian sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini tidak lepas dari peran
pemerintah sebagai institusi yang bertanggungjawab dalam mengawal implementasi berbagai aturan yang ditetapkan.
4.3 Kepuasan Konsumen 4.3.1 Karakteristik konsumen
Responden untuk penelitian ini sebanyak 100 orang konsumen yang datang ke Apotek Kimia Farma No. 27 Jl. Palang Merah No.32 Medan.
Karakteristik responden pada Tabel 4.3, dapat dilihat bahwa konsumen yang datang ke apotek, adalah konsumen yang masih berusia produktif 18-49
tahun sebesar 77, dengan 35 jenis kelamin laki-laki dan 65 jenis kelamin perempuan, dimana resep atau obat yang dibeli untuk anak 88 dan 12 untuk
orang lain.
Tabel 4.3 Distribusi karakteristik responden penelitian
No Pertanyaan
Jumlah n=100 1
Umur Usia 16-17 tahun
1 1
Usia 18-49 tahun 77
77 Usia 50 tahun keatas
22 22
Universitas Sumatera Utara
39
Tabel 4.3 lanjutan
2 Jenis kelamin
Laki-laki 35
35 Perempuan
65 65
3 Pendidikan
Tidak tamat SD -
- Tamat SD
1 1
Tamat SMP 16
16 Tamat SMA
38 38
Tamat perguruan tinggiakademi 45
45 4
Tingkat penghasilan
kepala keluarga tiap bulan
Rp1.000.000 2
2 Rp1.000.000 sd Rp5.000.000
73 73
Rp5.000.000 25
25 5
Pekerjaan Mahasiswamahasiswi
11 11
Pegawai swasta 16
16 Wiraswasta
16 16
Ibu rumah tangga 22
22 PNS
23 23
Lain-lain 12
12 6
Frekuensi datang ke apotek Baru pertama kali
16 16
2-5 kali 20
20 Lebih dari 5 kali
64 64
Berdasarkan karakteristik responden kebanyakan konsumen yang datang untuk menebus resep adalah mereka yang memiliki pendidikan tinggi. Hal ini
terbukti dari segi pendidikan, perguruan tinggiakademi memiliki persentase terbesar yaitu 45. Kemudian diikuti oleh SMA 38 dan SMP 16.
Berdasarkan data diperoleh persentase penghasilan konsumen Rp1.000.000 sd Rp5.000.000 adalah 73, dengan pekerjaan terbanyak adalah PNS 23 diikuti
oleh ibu rumah tangga 22, pegawai swasta dan wiraswasta sebesar 16. Dengan pendidikan yang tinggi maka penghasilan konsumen rata-rata menengah ke atas.
Hal ini sangat berhubungan dengan pertanyaan nomor A3 yaitu obat dijual dengan harga yang wajar. Dengan penghasilan menengah ke atas tersebut konsumen
Universitas Sumatera Utara
40 merasa obat yang dijual masih dalam taraf wajar. Hal ini juga menunjukkan
bahwa konsumen mengharapkan pelayanan yang lebih baik seperti adanya kartu anggota bagi pelanggan apotek dan nomor antrian konsumen.
Konsumen yang datang umumnya adalah mereka yang sudah loyal menjadi pelanggan apotek sebelumnya, terbukti dengan mereka menebus resep ke
apotek ≥5 kali dengan persentase terbesar yaitu 64.
Kepuasan konsumen dapat mempengaruhi minat untuk kembali ke apotek yang sama. Konsumen yang baik akan menjadi pelanggan yang loyal, berupa
promosi dari mulut ke mulut bagi calon konsumen lainya, yang diharapkan sangat positif bagi usaha apotek Supranto, 2006.
4.3.2 Distribusi penilaian kenyataan dan harapan pada variabel-variabel yang mempengaruhi kepuasan konsumen terhadap pelayanan di
Apotek Kimia Farma No. 27 Medan
Berdasarkan Tabel 4.4, dapat diperoleh data tentang penilaian kenyataan dan harapan pada variabel-variabel yang mempengaruhi kepuasan konsumen
terhadap pelayanan di Apotek Kimia Farma No. 27 Medan. Dari variabel kehandalan, diperoleh kecepatan pelayanan yang dirasakan konsumen terbesar
adalah baik sebanyak 65 responden dengan harapan penting sebanyak 60 responden. Kelengkapan obat yang dirasakan konsumen terbesar adalah baik
sebanyak 55 responden dengan harapan penting sebanyak 61 responden. Dari kewajaran harga obat diperoleh kenyataan terbesar adalah baik sebanyak 61
responden dengan harapan sangat penting sebanyak 46 responden. Keramahan petugas yang dirasakan konsumen adalah cukup baik sebanyak 52 responden
dengan harapan cukup penting sebanyak 41 responden. Kesiapan membantu petugas diperoleh kenyataan terbesar yaitu cukup baik sebanyak 58 responden
Universitas Sumatera Utara
41 dengan harapan cukup penting sebanyak 41 responden. Dari jaminan kecepatan
pelayanan yang dirasakan konsumen diperoleh kenyataan terbesar cukup baik sebanyak 66 responden dengan harapan cukup penting sebesar 38 responden.
Sedangkan kecepatan transaksi pembelian dan pembayaran yang dirasakan konsumen adalah baik sebanyak 51 responden dengan harapan penting sebanyak
46 responden. Berdasarkan variabel ketanggapan, diperoleh data cepat tanggap yang
dirasakan konsumen adalah cukup baik sebanyak 65 responden dengan harapan cukup penting sebanyak 44 responden. Pemberian solusi sesuai dengan kenyataan
yaitu cukup penting sebanyak 60 responden dengan harapan penting sebanyak 44 responden. Komunikasi yang efektif yang dirasakan konsumen adalah cukup
penting sebanyak 65 responden dengan harapan cukup baik sebanyak 54 responden. Sedangkan informasi obat yang dirasakan konsumen adalah cukup
baik sebanyak 56 responden dengan harapan cukup penting sebanyak 46 responden.
Berdasarkan variabel jaminan, diperoleh pengetahuan dan keterampilan petugas yang dirasakan konsumen adalah baik sebanyak 50 responden dengan
harapan penting sebanyak 41 responden. Dari kualitas obat sesuai dengan kenyataan yang dirasakan konsumen adalah baik sebanyak 57 responden dengan
harapan penting sebanyak 45 respoden. Dan kesesuaian produk obat yang dirasakan konsumen adalah baik sebanyak 57 responden dengan harapan penting
sebanyak 47 respoden.
Universitas Sumatera Utara
42
Tabel 4.4 Data penilaian kenyataan dan harapan pada variabel-variabel yang
mempengaruhi kepuasan konsumen terhadap pelayanan di Apotek Kimia Farma No. 27 Medan
No Pertanyaan
Kenyataan Harapan
TB KB CB B SB TP KP CP P SP A.
KEHANDALAN
A1 Kecepatan menghitung obat
- 2
19 65 14 -
- 19 60 21
A2 Kelengkapan obat 2
10 21 55 12
- -
13 61 26 A3 Kewajaran harga obat
- 4
20 61 15 -
- 16 38 46
A4 Keramahan petugas 1
4 52 35
8 -
7 41 38 14
A5 Kesiapan membantu -
3 58 32
7 -
- 41 37 22
A6 Jaminan kecepatan pelayanan
1 10
66 19 4
2 10
38 35 15 A7 Kecepatan transaksi
pembelian dan pembayaran
- 6
32 51 11 -
1 21 46 32
B. KETANGGAPAN
B1 Cepat tanggap 2
15 65 16
2 1
15 44 31
9 B2 Pemberian solusi
1 2
60 35 2
- -
43 44 13 B3 Komunikasi efektif
1 10
65 20 4
- 6
54 26 14 B4 Informasi obat
1 17
56 20 6
- 3
46 37 14 C.
JAMINAN
C1 Pengetahuan dan keterampilan
1 4
39 50 6
- 1
29 41 29 C2 Kualitas obat
- 1
22 57 20 -
- 15 45 40
C3 Kesesuaian produk obat
- -
16 57 27 -
- 8
47 45 D.
EMPATI
D1 Perhatian petugas 5
27 51 14
3 20 22
27 23 8
D2 Pelayanan tanpa memandang status
sosial -
4 51 40
5 7
18 28 37 10 D3 Kenyamanan
menunggu 1
1 63 24 11
- -
50 32 18 E.
PENAMPILAN APOTEK
E1 Kebersihan dan kerapian apotek
- 2
42 48 8
- 2
50 36 12 E2 Eksterior dan interior
ruangan 2
10 40 39
9 1
8 35 39 17
E3 Kebersihan ruang tunggu
- 7
56 31 6
- 6
52 30 12 E4 Kebersihan dan
kerapian petugas -
1 65 28
6 2
20 53 16 9
keterangan: TB tidak baik, KB kurang baik, CB cukup baik, B baik, SB sangat baik keterangan: TP tidak penting, KP kurang penting, CP cukup penting, P penting, SP
sangat penting
Universitas Sumatera Utara
43 Berdasarkan variabel empati, perhatian dari petugas yang dirasakan
konsumen adalah cukup baik sebanyak 51 responden dengan harapan cukup penting sebanyak 27 responden. Pelayanan tanpa memandang status sosial
berdasarkan kenyataan yang dirasakan konsumen adalah cukup baik sebanyak 51 responden dengan harapan penting sebanyak 37 responden. Dan kenyamanan
selama menunggu yang dirasakan konsumen adalah cukup baik sebanyak 63 responden dengan harapan cukup penting sebanyak 50 responden.
Penampilan apotek yaitu kebersihan dan kerapian apotek sesuai kenyataan adalah baik sebanyak 48 responden dengan harapan cukup penting sebanyak 50
responden. Dari penataan eksterior dan interior ruangan yang dirasakan konsumen adalah cukup baik sebanyak 40 responden dengan harapan penting sebanyak 39
responden. Kebersihan ruang tunggu yang dirasakan konsumen adalah cukup baik sebanyak 56 responden dengan harapan cukup penting sebanyak 52 responden.
Serta kebersihan dan kerapian petugas yang dirasakan konsumen adalah cukup baik sebanyak 65 responden dengan harapan cukup penting sebanyak 53
respoden. Berikut pada Tabel 4.5 diperoleh persentase penilaian kenyataan dan
harapan pada variabel-variabel yang mempengaruhi kepuasan konsumen terhadap pelayanan di Apotek Kimia Farma No. 27.
Tabel 4.5 Persentase penilaian kenyataan dan harapan pada variabel-variabel
yang mempengaruhi kepuasan konsumen terhadap pelayanan di Apotek Kimia Farma No. 27 Medan
No Pertanyaan
Kenyataan Harapan
TB KB
CB B
SB TP
KP CP
P SP
1 Kehandalan
0,57 5,57
38,28 45,43
10,14 0,28
2,57 27,0
45,0 25,14
2 ketanggapan
1,25 11,0
61,5 22,75
3,5 0,25
6,0 46,75
34,5 12,5
3 Jaminan
0,33 1,67
25,67 54,67
17,67 -
0,33 17,33
44,33 48,0
4 Empati
2,0 10,67
55,0 26,0
6,33 0,67
13,33 40,67
33,33 12,0
5 Penampilan
apotek 0,5
5,0 50,75
36,5 7,25
0,75 5,25
44,0 37,5
12,5 keterangan: TB tidak baik, KB kurang baik, CB cukup baik, B baik, SB sangat baik
keterangan: TP tidak penting, KP kurang penting, CP cukup penting, P penting, SP sangat penting
Universitas Sumatera Utara
44 Berdasarkan Tabel 4.5, diperoleh persentase penilaian kenyataan dan
harapan pada variabel-variabel yang mempengaruhi kepuasan konsumen terhadap pelayanan di Apotek Kimia Farma No. 27 Medan. Harapan pasien terhadap
variabel kehandalan yang meliputi pertanyaan Nomor A1, A2, A3, A4, A5, A6 dan A7 diperoleh 0,28 tidak penting, 2,57 kurang penting, 27,0 cukup
penting, 45,0 penting dan 25,14 sangat penting. Dalam kenyataan yang dirasakan konsumen terhadap variabel kehandalan adalah 0,57 tidak baik,
5,57 kurang baik, 38,28 cukup baik, 45,43 baik dan 10,14 sangat baik. Harapan konsumen terhadap variabel ketanggapan yang terdiri dari
pertanyaan Nomor B1, B2, B3 dan B4 yaitu 0,25 tidak penting, 6,0 kurang penting, 46,75 cukup penting, 34,5 penting dan 12,5 sangat penting. Dan
berdasarkan kenyataan yang dirasakan konsumen terhadap variabel ketanggapan adalah 1,25 tidak baik, 11,0 kurang baik, 61,5 cukup baik, 22,75 baik dan
3,5 sangat baik. Dari variabel jaminan yang meliputi pertanyaan Nomor C1, C2 dan C3 harapan konsumen terdiri dari 0,33 kurang penting, 17,33 cukup
penting, 44,33 penting dan 48,0 sangat penting. Dalam kenyataan yang dirasakan oleh konsumen terhadap variabel jaminan yaitu 0,33 tidak baik,
1,67 kurang baik, 25,67 cukup baik, 54,67 baik dan 17,67 sangat baik. Harapan konsumen terhadap variabel empati yang terdiri dari pertanyaan
nomor D1, D2 dan D3 adalah 0,67 tidak penting, 13,33 kurang penting, 40,67 cukup penting, 33,33 penting dan 12,0 sangat penting. Dalam
kenyataan yang dirasakan oleh konsumen terhadap variabel empati adalah 2,0 tidak baik, 10,67 kurang baik, 55,0 cukup baik, 26,0 baik dan 6,33 sangat
baik.
Universitas Sumatera Utara
45 Harapan konsumen terhadap variabel penampilan apotek yang terdiri dari
pertanyaan Nomor E1, E2, E3 dan E4 yaitu 0,75 tidak penting, 5,25 kurang penting, 44,0 cukup penting, 37,5 penting dan 12,5 sangat penting. Dalam
kenyataan yang dirasakan oleh konsumen terhadap variabel penampilan apotek adalah 0,5 tidak baik, 5,0 kurang baik, 50,75 cukup baik, 36,5 baik dan
7,25 sangat baik. Berdasarkan semua variabel di atas, diketahui bahwa secara umum
responden menilai pelayanan berada dalam kategori cukup baik. Namun dari persentase harapan terhadap kenyataan yang dirasakan konsumen, diperoleh
persentase yang lebih besar daripada kenyataan. Hal ini mengindikasikan bahwa konsumen menginginkan pelayanan yang lebih baik lagi.
Menurut Supranto 2006, terdapat lima determinan penilaian jasa yaitu kehandalan reliability adalah kemampuan untuk melaksanakan jasa yang
dijanjikan dengan tepat dan terpercaya, ketanggapan responsiveness kemauan untuk membantu pelanggan yang memberikan jasa dengan cepat atau
ketanggapan, keyakinan confidence pengetahuan dan kesopanan karyawan serta kemampuan mereka untuk menimbulkan kepercayaan dan keyakinan atau
assurance, empati emphaty syarat untuk peduli, memberi perhatian pribadi bagi pelanggan, dan berwujud tangible penampilan fasilitas fisik, peralatan, personel
dan media komunikasi.
Universitas Sumatera Utara
46