30 dimensi umur panjang dan sehat dalam Indeks Pembangunan Manusia
dapat tercapai dengan pembangunan fasilitas kesehatan. 4.
Pengaruh Belanja Daerah Terhadap Indeks Pembangunan Manusia Dalam pengeluaran daerah tentunya banyak hal yang akan menjadi
pembahasan, baik belanja rutin serta pembiayaan operasional dan pemeliharaan dan pengeluaran-pengeluaran lainnya. Untuk itu dalam
melihat pertumbuhan ekonomi suatu daerah haruslah kita melihat alokasi pengeluaran
daerahnya, apakah
pengeluaran itu
efektif dalam
meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah tersebut, kita dapat melihat salah satu alokasi yang paling besar terdapat pada sektor belanja pegawai,
sehingga variable belanja pegawai menjadi salah satu indikator untuk melihat seberapa besar pengaruhnya terhadap pertumbuhan ekonomi.
Selain itu, dimana faktor produksi itu terdiri dari empat bagian yaitu : Sumber daya Alam, tenaga kerja, modal serta ilmu pengetahuan dan
teknologi, maka dapat ditarik indikator lain dalam melihat seberapa besar pengaruh indikator tersebut dalam IPM, dapat dilihat dari aspek tenaga
kerjanya, begitupun yang menjadi indikator dalam alokasi pengeluaran pemerintah.
2.4. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, tinjauan teoritis, tinjauan penelitian terdahulu dan kerangka konseptual, maka
dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
31 1.
Dana Bagi Hasil, Pertumbuhan Belanja Modal, Pendapatan Asli Daerah berpengaruh terhadap Indeks Pembangunan Manusia IPM secara parsial
maupun simultan 2.
Belanja Daerah memperkuat atau memperlemah terhadap hubungan Dana Bagi Hasil, Pertumbuhan Belanja Modal, Pendapatan Asli Daerah
terhadap Indeks Pembangunan Manusia.
Universitas Sumatera Utara
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Perencanaan pembangunan ekonomi yang berorientasi pada pertumbuhan growth merupakan awal proses pembangunan suatu negara. Pembangunan suatu
negara diharapkan mampu memberikan hasil nyata yaitu Pro Growth, Pro Poor, Pro Job dan Pro Environment yang artinya menciptakan pertumbuhan ekonomi,
kesempatan kerja, pengentasan kemiskinan dan pelestarian lingkungan untuk kesejahteraan rakyat. Hal ini sejalan dengan strategi kebijakan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional RPJMN 2010-2014 di bidang kesejateraan rakyat melalui pelaksanaan kebijakan pembangunan manusia,
penurunan kemiskinan dan pengangguran dan penanganan mitigasi bencana yang efektif. Kendala utama pembangunan suatu negara yang sedang berkembang
adalah kurangnya optimalisasi pendataan dan penggunaan sumber-sumber pendapatan. Kalau masalah kekurangan sumber pendapatan ini bisa diatasi dengan
baik, maka proses pembangunan di negara-negara sedang berkembang akan lebih cepat mencapai sasaran.
Sejak bergulirnya era reformasi tahun 1999, pembangunan di Indonesia memasuki era otonomi. Otonomi diatur dalam UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah dan UU Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Kedua undang-undang otonomi
Universitas Sumatera Utara