Tinjauan Pustaka Budaya Kerja Pengusaha Jok Mobil (Studi Deskriptif Pada Pengusaha Jok Mobil di Jalan Glugur Medan)

5 Budaya kerja yang bersifat positif 24 dapat meningkatkan produktifitas kerja 25 , sebaliknya yang bersifat negatif 26 akan menghambat kemajuan usaha jok mobil. Pengusaha jok mobil yang baik harus bisa menjalankan dan menerapkan budaya kerja yang baik. Melihat kondisi demikian, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai budaya kerja pengusaha jok mobil yang akan dilakukan di jl. Glugur Medan. Peneliti akan meneliti duatoko jok mobil yang berbeda yakni Toko Jaya Audio dan Toko NATA Audio. Toko Jaya Audio adalah toko yang termasuk sudah lama berdiri sedangkan Toko Nata adalah salah satu toko yang baru dibuka. Peneliti memilih toko ini karena peneliti ingin mengetahui bagaimana strategi 27 yang digunakan masing-masing pengusaha jok mobil di dalam memajukan bisnisnya. Penulis berharap kedua toko tersebut dapat mewakili pengusaha jok mobil lainnya yang ada di jalan Glugur Medan.

1.2. Tinjauan Pustaka

Kebudayaan merupakan seperangkat sistem pengetahuan atau sistem gagasan yang berfungsi menjadi blue print 28 bagi sikap dan perilaku manusia sebagai anggota atau warga dari kesatuan sosialnya, tumbuh, berkembang dan berubah sesuai dengan kebutuhan hidup manusia Sairin, dkk, 2002:1-2. 24 Positif :bersifat nyata dan membangun ; keadaannya menunjukkan perkembangan hasilnya 25 Produktivitas kerja adalah kemampuan menghasilkan suatu kerja yang lebih banyak daripada ukuran biasanya yang telah umum 26 Negatif :kurang baik, kurang pasti 27 Strategi : rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran tertentu 28 Blue print adalah kerangka kerja terperinci sebagai landasan dalam pembuatan kebijakan yang meliputi penetapan tujuan dan sasaran, penyusunan strategi, pelaksanaan program dan fokus kegiatan serta langkah-langkah atau implementasi yang harus dilaksanakan oleh setiap unit di lingkungan kerja. Universitas Sumatera Utara 6 Budaya merupakan kegiatan manusia yang sistematis 29 diturunkan dari generasi kegenerasi melalui berbagai proses pembelajaran untuk menciptakan cara hidup tertentu yang paling cocok dengan lingkungannya, potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang saling mendukung. wibowo,2007:15. Refleksi budaya dan kerja dalam organisasi dikenal sebagai budaya kerja Ismail, 2004:12. Budaya kerja sudah lama dikenal oleh manusia, namun belum disadari bahwa suatu keberhasilan kerja itu berakar pada nilai-nilai yang dimiliki dan perilaku yang menjadi kebiasaannya supriyadi dan guno, 2006:1. Menurut Dewabrata dan Ma’mun seperti dikutip Nugroho, 2011:18 Budaya kerja dapat diartikan sebagai sistem atau pola nilai-nilai kepercayaan- kepercayaan, asumsi-asumsi 30 , sikap-sikap dan kebiasaan-kebiasaan seseorang atau suatu kelompok orang yang mempengaruhi perilaku kerja dan cara kerja yang dipengaruhi budaya masyarakat setempat dan budaya kerja tempat mereka bekerja. Pengertian budaya kerja menurut Gering Supriadi dan Tri Guno adalah suatu falsafah 31 dengan didasari pandangan hidup sebagai nilai-nilai yang menjadi sifat kebiasaan dan juga pendorong yang dibudayakan dalam suatu kelompok dan tercermin dalam sikap, prilaku, cita-cita, pendapat dan pandangan serta tindakan yang terwujud sebagai kerja Puspita 2008: 3. 29 Sistematis : teratur menurut sistem 30 Asumsi : Pernyataan yang dapat diuji kebenarannya secara empiris berdasarkan pada penemuan, pengamatan dan percobaan dalam penelitian yang dilakukan sebelumnya. 31 Falsafah : anggapan,gagasan, dan sikap batin yang paling dasar yang dimiliki oleh orang atau masyarakat ; pandangan hidup Universitas Sumatera Utara 7 Masyarakat dengan berbagai macam profesi pekerjaan tentunya memiliki budaya kerja yang berbeda-beda. Menurut Dewi Skripsi 2011: 10, hal itu terjadi dikarenakan landasan dan sikap perilaku yang tercermin oleh setiap orang dalam organisasi berbeda. Hal tersebut berarti berbeda profesi tentu berbeda juga budaya kerja yang mereka miliki. Budaya kerja yang di miliki oleh setiap orang sangat di pengaruhi oleh sikap dan cara berfikirnya. Menurut Hartanto 2009: 171-172, Budaya kerja adalah perwujudan dari kehidupan yang di jumpai di tempat kerja. Secara lebih spesifik 32 , budaya kerja adalah suatu sistem makna yang terkait dengan kerja, pekerjaan, dan interaksi kerja, yang disepakati bersama dan digunakan di dalam kehidupan sehari-hari. Budaya kerja tercermin dari : 1. Kebiasaan orang berinteraksi dan berkomunikasi di lingkungan perusahaan 2. Hubungan vertikal yang berlaku di tempat kerja 3. Semangat pekerja pada waktu menghadapi tugas dan pekerjaannya 4. Orientasi 33 waktu pada waktu orang menjalani kehidupan kerja 5. Tata nilai dan norma yang dijadikan pegangan oleh pekerja pada waktu mereka bekerja dan berinteraksi dengan sesama rekan kerjanya Fungsi budaya kerja bertujuan untuk membangun keyakinan sumber daya manusia atau menanamkan nilai-nilai tertentu yang melandasi atau mempengaruhi sikap dan perilaku yang konsisten serta komitmen membiasakan suatu cara kerja di linkungan masing-masing. Dengan adanya suatu dan komitmen kuat merefleksikan nilai-nilai tertentu, misalnya membiasakan kerja 32 Spesifik : bersifat khusus ;khas 33 Orientasi : peninjauan untuk menentukan sikap arah, tempat, dsb yang tepat dan benar Universitas Sumatera Utara 8 berkualitas, sesuai standar atau sesuai ekpektasi 34 pelanggan organisasi, efektif 35 atau produktif 36 dan efisien 37 . Menurut Kotler 1997:153, faktor budaya memiliki pengaruh yang luas dan mendalam terhadap perilaku konsumen. Peran budaya, sub budaya dan kelas konsumen sangat berpengaruh terhadap keputusan konsumen untuk membeli suatu produk. Menurut Fernandez seperti dikutip Darmawan, 2008: 322, budaya kerja memiliki tujuan untuk mengubah sikap dan juga perilaku SDM yang ada agar dapat meningkatkan produktifitas kerja untuk menghadapi berbagai tantangan di masa yang akan datang. Menurut Brow dan Dennis seperti dikutip nugroho, 2011:18, menyatakan bahwa budaya kerja mempengaruhi organisasi dalam berbagai cara artinya dengan peningkatan terhadap budaya kerja, maka akan berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Kerja sebagai refleksi seseorang untuk mencari dan meningkatkan kesejahteraan hidup. Bekerja sebagai bentuk aktualisasi diri 38 . Dalam Teori Budaya Organisasi Jahsen H. Sinamo menyebut Ethos sebagai “roh keberhasilan” etos merupakan komponen budaya, etos adalah kekuatan pendorong atau penggerak, sehingga manusia siap untuk bekerja keras 34 Ekspektasi adalah harapan besar yang dibebankan pada sesuatu yang dianggap akan mampu membawa dampak yang baik atau lebih baik. 35 Efektif :membawa hasil ; manjur 36 Produktif :Mampu menghasilkan dalam jumlah besar 37 Efisien : tidak membuang-buang waktu, tenaga dan biaya ; mampu menjalankan tugas dengan tepat dan cermat 38 aktualisasi diri : ketepatan seseorang di dalam menempatkan dirinya sesuai dengan kemampuan yang ada dalam dirinya Universitas Sumatera Utara 9 Tahliziduhu, 2005: 204. Budaya kerja yang di miliki oleh setiap pengusaha turut mempengaruhi strategi yang mereka gunakan. Setiap pengusaha tentunya memiliki strategi di dalam menghadapi persaingan pasar. Menurut Mutia Skripsi, 2009:1, Secara umum konsep dan teori strategi bisnis berasal dari pengembangan strategi militer. Pemikiran Sun Tzu, Alexander the Great, Karl von Clausewitz, Napolen, Stonewall Jackson, dan Douuglas Mac Arthur, mengenai strategi telah dituliskan dan diadopsi dalam beberapa perspektif yang berbeda-beda dan disesuaikan dengan strategi bisnis. Pada dasarnya strategi adalah merupakan ide-ide dan rencana-rencana yang ingin di capai perusahaan terhadap pesaing-pesaingnya. Sedangkan menurut Rangkuti 1997: 3, strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Definisi strategi pertama yang dikemukakan oleh Chandler seperti di kutip Syafitri, 2013: 130, menyebutkan bahwa strategi adalah tujuan jangka panjang dari suatu perusahaan, serta pendayagunaan dan alokasi 39 semua sumber daya yang penting untuk mencapai tujuan tersebut. Spredley 1997: 10 menyatakan bahwa kebudayaan sebagai sistem pengetahuan yang di peroleh manusia melalui proses belajar, yang mereka gunakan untuk menginterpretasikan dunia sekeliling mereka, dan sekaligus untuk menyusun strategi perilaku dalam menghadapi dunia sekeliling mereka. Dengan banyaknya persaingan antar pengusaha jok mobil di jalan Glugur Medan Petisah, maka para pengusaha di dalam mempertahankan eksistensi usahanya pasti memiliki strategi di dalam menghadapi ketatnya persaingan pasar. 39 Alokasi : penjatahan Universitas Sumatera Utara 10 Salah satu definisi strategi menurut Glueck dan Jauch 1998:12 mengatakan strategi adalah rencana yang disatukan, menyeluruh dan terpadu yang mengaitkan keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan lingkungan dan yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi. Ohmae dalam Grant, 1995:10 mengatakan bahwa strategi bisnis dalam suatu kata adalah mengenai keungulan kompetitifbersaing. Satu-satunya tujuan dari perencanaan strategis adalah untuk memungkinkan perusahaan memperoleh seefisien mungkin keunggulan yang dapat dipertahankan atas saingan mereka. Menurut Hidayat Skripsi, 2007:11, Satu-satunya tujuan dari perencanaan strategi adalah memungkinkan perusahaan memperoleh, seefisien mungkin, keunggulan yang dapat mempertahankan atas saingan mereka. Untuk mempertahankan eksistensi sebuah bisnis atau perusahaan di tengah-tengah ketatnya persaingan pasar, maka sebuah strategi sangat di perlukan. Ade Gunawan Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis, No.01, Oktober 2001:25 menyebutkan Perusahaan yang berhasil selalu berusaha mengenali pesaingnya sebaik mungkin seperti yang dilakukannya terhadap konsumen. Persaingan yang terjadi dapat berupa : • Persaingan Merek Persaingan ini merupakan bentuk persaingan langsung yang banyak terjadi dimana suatu perusahaan menganggap pesaingnya adalah perusahaan lain yang menawarkan produk dan jasa serupa. Universitas Sumatera Utara 11 • Persaingan Industri Bentuk persaingan ini menganggap bahwa para pesaingnya adalah semua perusahaan yang membuat produk yang sama. • Persaingan Jenis dan Bentuk Produk Bentuk persaingan ini merupakan bentuk persaingan di mana suatu perusahaan menganggap para pesaingnya adalah semua perusahaan yang memproduksi produk yang memberikan jasa yang sama. • Persaingan Generik Persaingan Generik terjadi apabila suatu perusahaan menganggap bahwa para pesaingannya adalah semua perusahaan yang bersaing untuk mendapatkan uang konsumen yang sama. • Persaingan Geografi Persaingan dapat terjadi dalam ruang lingkup global, multinasional, nasional, regional atau metropolitan. Biasanya para pesaing tidak selalu tepat pada daerah geografi yang sesuai dengannya. Jika perusahaan beroperasi pada pasar regional atau nasional maka pesaing yang di timbulkan perusahaan lain dari lingkungan geografi yang lebih luas lagi. Strategi yang berhasil pada dasarnya memiliki empat unsur utama Grant, 1995: 8, yaitu: 1. Strategi tersebut ditujukan untuk mencapai tujuan yang jelas dan dalam jangka waktu yang panjang 2. Strategi didasarkan pada pemahaman yang mendalam terhadap Universitas Sumatera Utara 12 lingkungan eksternal. 3. Strategi didasarkan pada pemahaman yang mendalam mengenai kemampuan internal organisasi maupun indivindu. 4. Strategi dilaksanakan dengan resolusi, koordinasi serta pemanfaatan yang efektif terhadap kemampuan dan komitmen dari semua anggota organisasi.

1.3. Rumusan Masalah