Metode Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

60 dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan Sugiyono 2010:13. b. Data Kualitatif Data kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat, dan diperolah dari hasil wawancara dengan hasil wawancara pengambilan sampel data dengan menggunakan purposive dan snowball, teknik pengumpulan data dengan pengambungan, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generelisasi Sugiyono 2010:14. 2 Sumber data dalam penelitian ini adalah : a. Data primer Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari sumber data pertama dilokasi atau objek penelitian seperti interview wawancara, kuesioner angket, observasi pengamatan . b. Data sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung, misalnya data lewat dokumen.

3.8 Metode Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Kuesioner Teknik ini dilakukan dengan memberikan satu set pernyataan kepada responden penelitian yang tersusun secara sistematis berisikan pernyataan Universitas Sumatera Utara 61 tentang kepribadian karyawaan, kompetensi, dan semangat kerja terhadap kinerja karyawan PT. PP Lonsum Medan. Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang diharapkan responden. Sugiyono, 2012:240. 2. Wawancara Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data-data atau keterangan dengan mengadakan tanya jawab kepada pihak yang mempunyai wewenang untuk memberikan data-data yang berkaitan dengan penelitian. Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur maupun secara tidak langsung Melalui media telepon, atau e-mail Sugiyono, 2012:240. 3. Studi dokumentasi Memperoleh data dengan cara meninjau, membaca, atau mempelajari dokumen-dokumen yang ada hubungannya dengan masalah yang di teliti. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang Sugiyono, 2012:240. 3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas 3.9.1 Uji Validitas Uji ini dilakukan mengukur apakah data yang telah didapat setelah penelitian merupakan data yang valit dengan mengukur apakah data yang telah disediakan kuesioner. Pengujian validitas dapat dilakukan dengan menggunakan SPSS, dengan kriteria sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 62 1. Jika r n r el maka pernyataan tersebut valid 2. Jika r n r el maka pernyataan tersebut tidak valid Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan pada PT. PP London Sumatera Bahlias, Perdagangan.

3.9.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas merupakan tingkat keandalan suatu instrumen penelitian. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang apa bila digunakan berulang kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama Sugiyono, 2003:110. Untuk melakukan uji ini, peneliti menggunakan SPPS, dengan kriteria sebagai berikut : 1. Jika r n r el maka pernyataan tersebut reliabel 2. Jika r n r el maka pernyataan tersebut tidak reliabel

3.10 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan untuk menganalisis data-data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif, teknik analisis regresi linear berganda, uji asumsi klasik,dan uji hipotesis.

3.10.1 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif merupakan suatu metode dengan menggunakan data- data yang dikumpulkan, diklasifikasikan, dan diinterpretasikan secara objektif sehingga memberikan informasi dan gambaran mengenai topik yang dibahas. Universitas Sumatera Utara 63 Hasil dari analisis biasanya berupa grafik atau tabel yang kemudian akan dijabarkan secara deskriptif.

3.10.2 Analisis Regresi Linear Berganda

Penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda untuk mengetahui pengaruh kepribadian karyawan, kompetensi, dan semangat kerja terhadap kinerja karyawan pada PT PP London Sumatera Medan. Model analisis regresi linear berganda yang digunakan adalah sebagai berikut: Y = a + b X + b X + b X + e Keterangan: Y = Kinerja X = Kepribadian X = Kompetensi X = Semangat Kerja a = Konstanta b , b , b = Koefisien regresi dari setiap variabel independen e = Standard Error 3.10.3 Uji Asumsi Klasik Pengujian asumsi klasik dilakukan untuk mendapatkan hasil penelitian yang BLUE Best, Linear, Unbised, Estimation. Adapun syarat asumsi klasik yang harus dipenuhi model regresi linear berganda sebelum data tersebut dianalisis adalah uji normalitas, heterokedastisitas, dan multikolinieritas. Universitas Sumatera Utara 64

3.10.3.1 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi nilai residu dari regresi mempunyai distribusi yang normal Santoso, 2014:190. Model regresi yang baik adalah model yang berdistribusi normal atau mendekati normal. Metode yang digunakan untuk menguji normalitas adalah dengan menggunakan pendekatan Jarque-Berra normality test.

3.10.3.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji ada tidaknya varians variabel dalam model yang tidak sama Wibowo, 2012:93. Jika varians sama maka terjadi heterokedastisitas. Sedangkan, jika varians tidak sama, inilah yang disebut dengan heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heterokedastisitas. Metode yang digunakan untuk menguji dan menganalisis heteroskedastisitas adalah dengan menggunakan metode White Heteroskedasticity cross terms.

3.10.3.3 Uji Multikolinearitas

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah di dalam sebuah model regresi terjadi multikolinearitas, maksudnya tidak boleh ada korelasi atau hubungan yang sempurna atau mendekati sempurna antara variabel bebas yang membentuk persamaan Wibowo, 2012:87. Maka apabila terdapat korelasi antara variabel bebas, maka terjadi multikolinearitas. Sedangkan, apabila tidak terdapat korelasi antara variabel bebas, maka tidak terjadi multikolinearitas. Menganalisis dan menguji matriks korelasi variabel bebas dapat dipakai untuk menunjukkan Universitas Sumatera Utara 65 indikasi adanya multikolinearitas. Jika antar variabel bebas memiliki korelasi 0,90 maka hal ini merupakan indikasi terjadinya multikolinieritas. Tetapi jika antar variabel bebas memiliki korelasi 0,90 maka hal ini merupakan indikasi terjadinya multikolinieritas.

3.11 Uji Hipotesis

3.11.1 Uji Koefisien Determinasi �

Koefisien determinasi adalah untuk mengukur kemampuan variabel independen menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel dependen. Tidak ada ukuran yang pasti berapa koefisien determinasi R untuk mengatakan bahwa suatu pilihan variabel sudah tepat. Jika R semakin besar mendekati 1, maka model makin tepat. Untuk data survei yang berarti bersifat cross section data yang diperoleh dari banyak responden pada waktu yang sama, maka nilai R =0,2 atau R =0,3 sudah cukup baik. Semakin besar n ukuran sampel maka nilai R cenderung makin kecil. Hal ini disebabkan variansi data yang relative kecil pada data runtun waktu yang terdiri dari satu unit analisis saja. Rumus r-square adalah sebagai berikut: R = Dimana : SSR = Sum Square Regression SST = Total Sum Square

3.11.2 Pengujian Hipotesis secara Simultan Uji F

Uji F dilakukan untuk menguji apakah semua variabel bebas independent variable yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama- Universitas Sumatera Utara 66 sama terhadap variabel terikat dependent variable. Kriteria pengujian adalah sebagai berikut: a. H : b = b = b = b = 0, artinya secara simultan kepribadian karyawan, kompetensi, dan semangat kerja berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. PP Lonsum Medan . b. H : b ≠ b ≠ b ≠ b ≠ 0, artinya secara simultan kepribadian karyawan, kompetensi, dan semangat kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. PP Lonsum Medan. Pengujian ini dilaksanakan dengan cara membandingkan antara F tabel dan F hitung. Bila F hitung ≤ F tabel atau nilai sig. F 0,05, maka H diterima yang berarti bahwa kepribadian karyawan, kompetensi, dan semangat kerja secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Sebaliknya, jika F hitung F tabel atau sig. F ≤ 0,05, maka H ditolak yang berarti bahwa kepribadian karyawan, kompetensi, dan semangat kerja secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

3.11.3 Pengujian Hipotesis secara Parsial Uji t

Uji t dilakukan untuk menguji apakah variabel bebas, yaitu parsial kepribadian karyawan, kompetensi, dan semangat kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat, yaitu kinerja karyawan. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah setiap variabel bebas secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Bentuk pengujiannya adalah: Universitas Sumatera Utara 67 1. H : b = 0, artinya secara parsial kepribadian karyawan, kompetensi, dan semangat kerja berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT PP Lonsum Medan. 2. H : b ≠ 0, artinya secara parsial kepribadian karyawan, kompetensi, dan semangat kerja berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan pada PT PP Lonsum Medan. 1. Dengan menggunakan tingkat signifikan α 5, jika nilai sig. t 0,05 H0 diterima, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika sig. t ≤ 0,05 Ha diterima, artinya ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Nilai t n juga dapat dibandingkan dengan nilai t el . Kriteria pengambilan keputusannya yaitu: a. H tidak ditolak jika -t el t H n t el pada α = 5 b. H tidak ditolak jika - t H n - t el dan t H n t el pada α = 5 2. Berdasarkan probabilitas Dalam skala probabilitas 5 persen, jika probabilitas signifikansi lebih besar dari α 5, maka kepribadian karyawan, kompetensi, dan semangat kerja secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Sebaliknya, jika lebih kecil dari α 5, maka kepribadian karyawan, kompetensi, dan semangat kerja secara bersama-sama berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan. Kriteria penilaian hipotesis pada uji-F: a. H diterima H ditolak jika F H n ≤ F el pada α = 5 b. H ditolak H diterima jika F H n F el pada α = 5 Universitas Sumatera Utara 68

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran umum perusahaan

4.1.1 Sejarah singkat PT. PP London Sumatera Lonsum Medan

Sejalan dengan perkembangan sejarah bangsa Indonesia mulai dari masa penjajahan Belanda, Jepang sampai pada masa kemerdekaan, reformasi hingga masa pembangunan sekarang, perusahaan di Indonesia khususnya di kawasan Sumatera Utara mengalami perkembangan. Perusahaan yang berkembang umumnya adalah perusahaan yang bergerak dibidang perkebunan yang mengalami kesempatan untuk memanfaatkan sumber daya alam yang ada di Sumatera Utara. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh Horrison Crossfield Ltd yang berdiri sejak tahun 1884 di London dan beroperasi di Indonesia pada tahun 1906. Mulanya perusahaan ini bekas hak Concessie hak konsensi berdasarkan perjanjian antara Zelfbestuur Deli dengan beberapa perusahaan Rubber Company Ltd, yang disahkan Resident Sumatra Timur dalam rangka Konferensi Undang- Undang pokok Agraria tanggal 1 Maret 1962 No. Ka. 1371. Pada tahun 1962 perusahaan ini memperluas bidang usahanya dengan mengadakan penggabungan diantara perusahaan perkebunan Inggris yang memiliki beberapa kebun di Sumatera Utara. Dengan adanya penggabungan ini di bentuklah PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk. PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk didirikan dengan akte pendirian No. 93 tanggal 18 Desember 1962 di hadapan notaris Raden Kardiman di Jakarta Universitas Sumatera Utara 69 dengan naskah No. 20 tanggal 9 September 1963 yang dibuat di hadapan notaris yang sama. Situasi negara yang saat itu mengalami pergolakan dengan Inggris turut menimbulkan dampak pada perusahaan. Pemerintah Indonesia berniat mengambil alih pengurusan perusahaan dan menyerahkannya kepada bangsa Indonesia. Pengambil alihan ini segera dilaksanakan pada tanggal 22 Januari 1964 yang pengurusannya berada dalam penguasaan dan pengawasan suatu badan pemerintah dengan nama Badan Pengawasan Perkebunan Asing Republik Indonesia BPPARI dan perkebunan ini diganti namanya menjadi PT. PP Dwikora I II. Seiring perjalanannya pada tahun 1967 diadakanlah suatu perjanjian antara pemerintah Republik Indonesia dengan Horrison Crossfield Ltd dan anak perusahaannya berdasarkan ketetapan Presiden No.6 tahun 1967. Persetujuan perjanjian ini berlaku mulai tanggal 20 Maret 1968. Maksud dan tujuan dari persetujuan ini adalah : a Pengembangan hak milik penguasaan dari pemerintah Republik Indonesia kepada Horrison Crossfield Ltd terhadap perkebunan yang pernah di kelolanya. b Melakukan kerja sama untuk kepentingan bersama dalam hal perkebunan karet dan kelapa sawit dan proyek-proyek pangan yang mungkin dilaksanakan oleh perusahaan. c Terwujudnya perjanjian ini juga didasarkan atas pertimbangan. d Instruksi Presiden Kabinet No. 28U1996 tertanggal 12 Desember 1996 dan semua pengaturan lain yang bertalian dengan pengembalian Universitas Sumatera Utara 70 perusahaan - perusahaan asing di Indonesia. e Undang-undang No.1 tahun 1967 mengenai penanaman modal asing dan semua peraturan lain mengenai penanaman modal asing di Indonesia. Dengan hadirnya perjanjian ini maka kepemilikan dan penguasaan perusahaan tersebut oleh pemerintah Indonesia dikembalikan kepada pemiliknya semula yaitu Horrison Crossfield Ltd pada tanggal 1 April 1968 dan terjadi penggantian nama menjadi PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk. Pada tanggal 21 November 1991, PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk melakukan merger dengan beberapa perusahaan di bawah ini : a. PT. Nagadong Plantation Company b. PT. Seibulan Plantation Company c. PT. Perusahaan Perkebunan Bajue Kidoel d. PT. Perusahaan Perkebunan Sulawesi Keempat perusahaan ini menggabungkan diri dan menamakannya menjadi PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk. Perusahaan ini adalah jenis perusahaan Penanaman Modal Asing PMA berdasarkan surat Ketua Badan Penanaman Modal tanggal 12 November 1991 No.794IIIPMA1991. Pada tanggal 27 Juli 1994, Harrisons Crossfield menjual seluruh saham Lonsum kepada PT. Pan London Sumatra Plantations PPLS, yang membawa Lonsum go public melalui pencatatan saham di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada tahun 1996. Pada bulan Oktober 2007, Indofood Agri Resources Ltd, anak perusahan PT Indofood Sukses Makmur Tbk, menjadi pemegang saham mayoritas Perseroan melalui anak perusahaannya di Indonesia, yaitu PT Salim Ivomas Pratama. Jumlah kepemilikan Universitas Sumatera Utara 71 saham PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk pada saat itu adalah dengan komposisi saham sebesar 47,23 Commerzbank SEA Ltd. Singapura sebesar 5,83 dan sisanya sebesar 46,94 dimiliki oleh masyarakat. Di awal berdirinya, perusahaan mendiversifikasikan tanamannya menjadi tanaman karet, teh dan kakao. Di awal Indonesia merdeka Lonsum lebih memfokuskan usahanya kepada tanaman karet, yang kemudian dirubah menjadi kelapa sawit di era 1980. Pada akhir dekade ini, kelapa sawit menggantikan karet sebagai komoditas utama Perseroan. 4.1.2 Visi dan Misi PT. PP London Sumatera 4.1.2.1 Visi Visi PT. PP. London Sumatera Indonesia Tbk, adalah To be the Leading 3C Crops, Cost, Conditions and Research Driven Suistanble Agribusiness yaitu menjadi perusahaan agribisnis terkemuka yang berkelanjutan dalam hal Tanaman. Biaya - Lingkungan 3C yang berbasis penelitian dan pengembangan. Visi ini di rumuskan dari beberapa komponen yaitu : a. Leading : Better than best, role mode leadersorganization - Crops – quality plantations estate performance, appropriate infrastructure - Cost – low cost - Condition – conducive working environment, conducive social environment. b. R D driven – Breeding, consultative service External and Internal. c. Suistanble – Very Long Business Universitas Sumatera Utara 72

4.1.2.2 Misi

Misi dari PT.PP London Sumatera adalah “To add Value for stakeholders in Agribusiness yakni menambah nilai bagi “stakeholders” di bidang agribisnis”. Misi ini memiliki beberapa komponen penting yaitu : a. Add – Kaizen Incremental, yang terdiri dari : Leading exponential dan Innovation b. Value – Profit, yakni : People Employee and Community dan Planet Suistanable environment c. Stakeholders – Shareholder : Employee, Community, and Suistanble Environment d. Agribusiness – Suistanaible and integrated Agribusiness

4.1.3 Profil dan struktur organisasi PT. PP London Sumatera

4.1.3.1 Profil PT. PP London Sumatera

Gambar 4.1 Logo PT. PP London Sumatera Medan Keterangan gambar: a. Warna hijau : Mengandung pengertian bahwa perusahaan ini bergerak dalam bidang perkebunan dan bertujuan menghijaukan. Universitas Sumatera Utara 73 b. Daun sawit : Melambangkan daunnya sedang berkembang dimana perusahaan ini sedang giat-giatnya untuk terus menggunakan pohon sawit sebagai komoditas utama perusahaan walaupun perusahaan juga menanam pohon lai seperti karet, kakao, kopi dan teh. PT. PP. London Sumatra Indonesia, Tbk. PT. LONSUM merupakan salah satu perkebunan yang masih membudidayakan tanaman karet selain kelapa sawit, kakao, teh, kopi dan sebagai produsen benih kelapa sawit dan kakao. Operasional PT. PP. London Sumatra Indonesia, Tbk. bergerak dalam bidang perkebunan yang terdiri dari: Perkebunan kepala sawit, Perkebunan Karet, Perkebunan Coklat, Perkebunan Kopi, Perkebunan Kelapa, dan Perkebunan Teh. Perkebunan-perkebunan yang dimiliki oleh perusahaan ini tersebar diberbagai daerah-daerah yaitu: 1. Daerah Langkat Kebun Turangie, Kebun Namu Tongan, Kebun Pulau Rambong, Kebun Bungara, 2. Daerah Serdang Kebun Bagerpang, Kebun Sei. Merah 3. Daerah Rampah Kebun Rambong Sialang, Kebun Sei. Bulan, Kebun Bah Bulian 4. Daerah Asahan Kebun Gunung Melayu 5. Daerah Pulau Jawa Kebun Kertasari, Kebun Baambessie 6. Daerah Sulawesi Kebun Balambessie, Kebun Palang Isang. PT PP London Sumatra Indonesia Tbk. juga melakukan pengelolaan yang dilakukan dibeberapa pabrik yang terdapat ditiap-tiap daerah. Hasil perkebunan Universitas Sumatera Utara 74 dan pengelolaan dari pabrik-pabrik yang akan dijual keluar negri maupun dalam negri.

4.1.3.2 Struktur Organisasi PT. PP London Sumatera

Struktur organisasi merupakan salah satu unsur terpenting dalam suatu organisasi atau perusahaan. Fungsi struktur organisasi diantaranya adalah untuk pembagian wewenang, menyusun pembagian kerja dan merupakan suatu sistem komunikasi. Dengan demikian kegiatan yang beraneka ragam dalam suatu perusahaan disusun secara teratur sehingga tujuan usaha yang telah ditetapkan sebelumnya dapat tercapai dengan baik.Dalam penerapannya struktur organisasi dari suatu perusahaan selalu berbeda – beda antara yang satu dengan yang lainnya. Adapun struktur organisasi yang dipergunakan PT. PP. London Sumatera Indonesia Tbk, Medan adalah struktur organisasi garis, yang perlimpahan wewenang berlangsung secara vertikal yaitu dari pimpinan tertinggi kepada para bagian atau departemen yang bersangkutan. Dengan adanya struktur organisasi yang memisahkan fungsi dengan jelas, maka dapat diperoleh keuntungan sebagai berikut : a. Terciptanya arus komunikasi yang baik dalam perusahaan. b. Terhindarnya konflik dalam pelaksanaan kegiatan kerja. c. Mendapatkan ketegasan fungsi dan tanggung jawab dari masing – masing karyawan. d. Terwujudnya hubungan yang harmonis antar karyawan dalam perusahaan Universitas Sumatera Utara 75 Dewan Komisaris Presiden Direktur Audit Committee Internal Audit Chief Audit Executive Managing Director Operation QAA RAM RAM Team Leader Team Leader POOL AUDITORS Managing Director Finance Coorporate Affairs COO director of general affairs HRD Dir.of Engineering Dir.of Research Dir.of Operations Acc General Manager Estate Dept Purchasing Section Production Dept Commodity Section Plasma Operation Dept Account Dept General Affairs Dept Acc Adm Section Tax Section Inf. System Section Clinic Section Data Valida tion Gambar 4.2 Struktur Organisasi PT. PP London Sumatera Indonesia Tbk. Medan Universitas Sumatera Utara 76

4.1.4 Bidang kerja atau Job description

PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk, Medan adalah sebuah perusahaan terkemuka millik asing di Indonesia yang bergerak dibidang perkebunan dengan kegiatan usaha mencakup pembudidayaan, pemanenan, dan pengolahan kelapa sawit, karet, coklat, kopi, teh, serta penjualan bibit kelapa sawit yang bermutu tinggi dan dalam melaksanakan kegiatannya memiliki struktur organisasi sesuai dengan pembagian kerjanya masing – masing agar kegiatan perusahaan dapat berjalan sesuai dengan harapan. Adapun tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian yang ada dalam struktur organisasi tersebut adalah sebagai berikut :

1. Board of Commissioner Dewan Komisaris

Dewan Komisaris adalah posisi tertinggi dalam struktur organisasi di PT. PP. London Sumatera Indonesia Tbk. Wewenang dan tanggung jawab dari dewan komisaris adalah sebagai berikut: a. Mengawasi pekerjaan direksi. b. Berhak memeriksa dokumen kantor, gedung, dan kekayaan perusahaan. c. Meminta berbagai keterangan dari direksi yang berkenaan dengan kepentingan perusahaan. d. Berhak atas beban perusahaan serta meminta bantuan ahli untuk melakukan pemeriksaan. e. Mempertimbangkan serta memutuskan laporan tahunan dan program kerja tahunan yang diajukan President Direktur. Universitas Sumatera Utara 77 f. Menyetujui kebijaksanaan Presiden Direktur dalam penggunaan kekayaan menurut cara pandang yang baik.

2. President Ditector Presiden Direktur

Presiden direktur adalah pimpinan teringgi yang berkuasa penuh terhadap perusahaan dengan berkewajiban mengawasi pekerjaan direktur. Wewenang dan tanggung jawab dari presiden direktur adalah sebagai berikut: a. Membuat kebijaksanaan yang diperlukan dalam pelaksanaannya. b. Mengatur stategi agar pelaksanaan operasi perusahaan dapat berjalan dengan lancar. c. Merencanakan dan mengendalikan kebijaksanaan keuangan yang telah dibuat oleh bagian keuangan termasuk menyetujui aggaran belanja dan biaya perusahaan. d. Seluruh strategi dan kebijaksanaan yang dilakukan harus dapat dipertanggung jawabkan kepada Dewan Komisaris.

3. Coorporate Secretary and Head of Legal Affairs Sekretaris Direksi

Wewenang dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut : a. Bertanggung jawab kepada Presiden Direktur. b. Berperan sebagai Sekretaris Perusahaan. c. Menangani masalah hukum yang ada diperusahaan. d. Memimpin dan mengelolah pelaksanaan dan administrasi perizinan serta dokumentasi. e. Membawahi Legal Affair Manager. Universitas Sumatera Utara 78

4. Head of Coorporate Communications Kepala Bagian Komunikasi Perusahaan

Wewenang dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut: a. Bertanggung jawab kepada Presiden Direktur b. Memimpin dan mengelola aktivitas Corporate Communication, termasuk: 1. Mengkonsolidasi informasi tentang aktivitas perusahaan. 2. Menyediakan media komunikasi internal dan eksternal. 3. Membina hubungan dengan wartawan.

5. Head of Intenal Audit and Risk Management Kepala Bagian Internal

Audit dan Manajemen Resiko Wewenang dan tanggung jawabnya adalah: a. Bertanggung jawab kepada Presiden Direktur. b. Memimpin dan mengelolah kegiatan Internal Audit dan Risk Management. c. Membuat kebijakan Risk Management. d. Membuat Audit dan menyiapkan laporan Audit. e. Memastikan perusahaan telah memiliki dan menjalankan semua standar yang diperlukan. f. Membawahi Internal Audit Manager dan Risk Management Manager.

6. Head of Human Resources Kepala Bagian Personalia

a. Bertanggung jawab kepada Managing Director HR Human Resources dan GS General Services. Universitas Sumatera Utara 79 b. Memimpin, mengelola dan mengendalikan aktifitas pengembangan dan pengelola SDM guna mendukung pencapaian bisnis. c. Mengembangkan strategi dan sistem pengembangan SDM serta mengelolah pelaksanaannya. d. Membawahi HR Services Manager, HR Planning dan Recruitment Manager.

7. Head of General Services Kepala Bagian Umum

Wewenang dan tanggung jawabnya adalah: a. Bertanggung jawab kepada Managing Director HR dan GS. b. Memimpin, mengelolah, dan mengkoordinasi keseluruhan aktifitas yang berhubungan dengan layanan umum, kesehatan, dan keamanan kerja. c. Menyediakan sarana pendukung yang memadai dan menunjang kelancaran operasi perusahaan. d. Membawahi Support Facilities Manager, Health and Safety Manager dan GS Administration Staff.

8. Head of Security Kepala Bagian Keamanan

Wewenang dan tanggung jawabnya adalah: a. Bertanggung jawab kepada Managing Director and Director HR dan GS. b. Memimpim dan mengelola aktifitas yang berhubungan dengan keamanan untuk melindungi fasilitas dan kegiatan perusahaan. Universitas Sumatera Utara 80 c. Memantau pelaksanaan sistem dan prosedur keamanan di seluruh wilayah. d. Berkoordinasi dengan pihak – pihak eksternal terkait mengenai masalah keamanan untuk melindungi fasilitas dan kegiatan perusahaan. e. Membawahi semua Regional Security Manager dan Security Coordinator.

9. Head of Treasury Kepala Bagian Bendahara

Wewenang dan tanggung jawabnya adalah: a. Bertanggung jawab kepada Managing Director Finance. b. Memimpin dan mengelola dana Penerimaan, penempatan, dan pengeluaran perusahaan terselenggara dengan baik. c. Membawahi Financial Instuition Relations Manager, Cash Management, dan Payment Maneger, Pension Fund Supervisor dan Plasma Financing serta Administration Manager.

10. Head of Accounting and Tax Kepala Bagian Akuntansi dan Perpajakan

Wewenang dan tanggung jawabnya adalah: a. Bertanggung jawab kepada Managing Director Finance. b. Memimpin, mengelola dan mengkoordinasi seluruh aktifitas akuntansi dan pajak perusahaan agar selalu berjalan sesuai dengan kebijaksanaan perusahaan. Universitas Sumatera Utara 81 c. Melakukan semua koordinasi dengan semua regional Finance Manager untuk pelaksanaan pencatatan akuntansi dimasing – masing wilayah. d. Membawahi recording and Consilidation Manager and Fixed Asset Manager.

11. Head of Procurement and Logistic Kepala Bagian Penerimaan dan Persediaan

Wewenang dan tanggung jawabnya adalah: a. Bertanggung jawab kepada Managing Director Finance. b. Memimpin, mengelola dan mengkoordinasi selutuh kegiatan pengadaan, penyimpanan dan distribusi barang agar dapat mendukung kegiatan bisnis perusahaan secara optimal. c. Membawahi Logistic Procurement Administration Manager, Estate and Planting Procurement Manager, Direct Material danGeneralSupplies Procurement Manager, Insfastructure and Non Planting Pricyrenebt Manager, Logistic Manager.

12. Co-Head of Procurement and Logistic Wakil Kepala Bagian Penerimaan dan Persediaan

Wewenang dan tanggung jawabnya adalah: a. Bertanggung jawab terhadap Head of Procurement and Logistic. b. Membantu Head of Procurement and Logistic untuk mengelola dan mengkoordinasi kegiatan pengadaan barang. Universitas Sumatera Utara 82

13. Head of Information System and Business Process Kepala Bagian Sistem dan Proses Bisnis

Wewenang dan tanggung jawabnya adalah: a. Bertanggung jawab terhadap Manager Director Finance. b. Memimpin, mengelola dan mengkoordinasi seluruh kegiatan sistem informasi agar dapat mendukung seluruh kegiatan perusahaan secara optimal. c. Memahami management Information System and Application Support Manager, IT Quality Managerm Infrastructure, Communication and Data Center Operation Manager, Business Process dan System Prosedur Manager.

14. Estate Departement

Wewenang dan tanggung jawabnya adalah : a. Membuat laporan tahunan, bulanan dan laporan rutin b. Mengatur peredaran uang tunai c. Mengatur pemakaian modal

15. Enginering Departement Departemen mesin

Wewenang dan tanggung jawabnya adalah : a. Pembelian barang untuk pabrik b. Pemeliharaan mesin- mesin c. Membuat peta lokasi pabrik dan kebun Universitas Sumatera Utara 83

16. Intenal Audit Audit internal

Wewenang dan tanggung jawabnya adalah : a. Melaksanakan pengawasan terhadap seluruh aktifitas perusahaan b. Bertanggung jawab penuh kepada Direktur utama perusahaan

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Uji Validitas dan Reliabilitas 4.2.1.1 Uji Validitas Noor 2011:130 menyarankan sebaiknya jumlah responden untuk uji coba kuesioner paling sedikit 30 orang. Dalam penelitian ini, uji coba kuesioner melibatkan 30 responden. Berikut hasil dari uji validitas terhadap butir-butir pertanyaan dari variabel kepribadian X , kompetensi X , semangat kerja X dan kinerja Y . Tabel 4.1 Uji Validitas Pertanyaan-Pertanyaan pada Variabel Kepribadian , Kompetensi , Semangat Kerja , dan Kinerja No pertanyaan r hitung r tabel Keterangan 1 0.796 0.361 Valid 2 0.541 0.361 Valid 3 0.78 0.361 Valid 4 0.835 0.361 Valid 5 0.788 0.361 Valid 6 0.731 0.361 Valid 7 0.754 0.361 Valid 8 0.771 0.361 Valid 9 0.52 0.361 Valid 10 0.786 0.361 Valid 11 0.719 0.361 Valid 12 0.709 0.361 Valid 13 0.912 0.361 Valid 14 0.732 0.361 Valid 15 0.761 0.361 Valid 16 0.786 0.361 Valid 17 0.565 0.361 Valid Universitas Sumatera Utara 84 18 0.741 0.361 Valid 19 0.765 0.361 Valid 20 0.742 0.361 Valid 21 0.503 0.361 Valid 22 0.726 0.361 Valid 23 0.82 0.361 Valid 24 0.673 0.361 Valid 25 0.781 0.361 Valid 26 0.863 0.361 Valid 27 0.788 0.361 Valid 28 0.839 0.361 Valid 29 0.808 0.361 Valid 30 0.799 0.361 Valid 31 0.907 0.361 Valid 32 0.88 0.361 Valid 33 0.843 0.361 Valid 34 0.88 0.361 Valid 35 0.732 0.361 Valid 36 0.639 0.361 Valid 37 0.634 0.361 Valid 38 0.644 0.361 Valid 39 0.704 0.361 Valid 40 0.715 0.361 Valid 41 0.65 0.361 Valid 42 0.674 0.361 Valid 43 0.679 0.361 Valid 44 0.651 0.361 Valid Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Data Diolah Nilai patokan untuk uji validitas adalah koefisien korelasi Corrected Item-Total Correlation yang mendapat nilai lebih besar dari 0,3 Sekaran dalam Augustine dan Kristaung, 2013:70. Berdasarkan hasil uji validitas pada Tabel 4.1 diketahui seluruh pertanyaan bersifat valid. Alternatif ketentuan validitas suatu pertanyaan pada kuesioner juga dapat dibandingkan dengan nilai � � �� . Untuk menentukan nilai � � �� , terlebih dahulu dihitung nilai derajat bebas degree of freedom dengan rumus � − , di mana � menyatakan banyaknya responden untuk uji validitas. Universitas Sumatera Utara 85 Diketahui jumlah responden yang dilibatkan untuk uji validitas kuesioner sebanyak � = , sehingga derajat bebas bernilai � − = − = . Nilai � � �� dengan derajat bebas 28 adalah � � �� = , . Nilai patokan untuk uji validitas adalah koefisien korelasi Corrected Item-Total Correlation yang mendapat nilai lebih besar dari � � �� = , .

4.2.1.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas harus dilakukan hanya pada pernyatan yang telah memiliki atau memenuhi uji validitas, jadi jika tidak memenuhi syarat uji validitas maka tidak perlu diteruskan untuk uji reliabilitas Noor, 2011:130. Berikut hasil dari uji reliabilitas terhadap butir-butir pertanyaan yang valid. Tabel 4.2 Uji Reliabilitas pada Variabel Kepribadian, Kompetensi, Semangat Kerja, dan Kinerja Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items .981 44 Jika nilai Alpha Cronbach lebih besar dari 0,6, maka kuesioner penelitian bersifat reliabel Augustine dan Kristaung, 2013:73. Diketahui bahwa kuesioner bersifat reliabel, karena nilai Alpha Cronbach lebih besar dari 0,6. Untuk variabel X1, X2, X3, Y nilai koefisien Cronbach’s Alpha Based on Standardized items nilai reliabilitas secara keseluruhan sebesar 0,981. Hal ini menunjukkan bahwa setiap item pernyataan yang digunakan akan mampu memperoleh data yang konsisten yang berarti bila pernyataan itu diajukan kembali akan diperoleh jawaban yang relatif sama dengan jawaban sebelumnya. Universitas Sumatera Utara 86

4.2.2 Analisis Statistika Deskriptif

Analisis statistika deskriptif digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai maksimum, nilai minimum, nilai rata-rata mean, dan nilai standar deviasi, dari variabel kepribadian, kompetensi, semangat kerja, dan kinerja. Jumlah pernyataan seluruhnya 44 butir pernyataan, yakni 15 butir pernyataan untuk variabel kepribadian, 9 butir pernyataan untuk variabel kompetensi, 10 butir pernyataan untuk variabel semangat kerja, dan 10 butir pernyataan untuk variabel kinerja sedangkan jumlah responden penelitian sebanyak 82 orang.

4.2.2.1 Deskriptif responden a.

Deskripsi Responden Berdasarkan Usia Tabel 4.3 Deskripsi Responden Berdasarkan Usia Umur Responden Jumlah Persentase 20-30 27 32.92 31-40 25 30.48 41 30 36.58 Jumlah 82 100 Sumber: Hasil Penelitian, 2016 diolah Pada Tabel 4.3 menunjukkan karakteristik responden berdasarkan usia. Karyawan yang berusia 20-30 tahun yaitu sebanyak 27 orang atau sebesar 32.92. Karyawan yang berusia 31-40 tahun yaitu sebanyak 25 orang atau sebesar 30.48. Responden yang berusia 41 tahun yaitu sebanyak 30 orang atau sebesar 36.58. Hal ini menunjukan bahwa PT. PP London sumatera lebih mengutamakan karyawan lama dari pada mencari karyawan yang baru. Meskipun karyawan telah berusia 41 dan termaksud golongan yang tidak produktif tetapi Universitas Sumatera Utara 87 perusahaan masih mempertahankannya karena mampu mencapai produktivitas yang sesuai dengan harapan perusahaan.

b. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.4 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Persentase LK 55 67.073 PR 27 32.92 Jumlah 82 100 Sumber: Hasil Penelitian, 2016 diolah Pada Tabel 4.4 menunjukkan karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin. Karyawan yang berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 55 orang atau sebesar 67.073. Karyawan yang berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 27 orang atau sebesar 32.92. Hal ini menunjukan PT.PP Lonsum memerlukan lebih banyak karyawan laki-laki yang cenderung lebih berkompeten dan mampu menghadapi beban kerja serta untuk dapat melakukan visit di setiap perkebunan, riset dan pengembangan serta karyawan yang berjenis kelamin perempuan yang cenderung lebih rapi, sabar, dan teliti untuk ditaruh dibidang keuangan dan administrasi, pengembangan dan pemasaran,sumber daya manusia dan sekretaris perusahaan.

c. Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir