75 Tabel 22 menunjukkan sebaran biaya penyusutan petani dengan luas lahan 0,5
Ha dan 0,5 Ha.
Tabel 22 . Sebaran Biaya Penyusutan pada Luas Lahan 0,5 Ha dan 0,5 Ha
Biaya Penyusutan Rp. 0,5 Ha orang
0,5 Ha orang
20.000 8
20.000 - 40.000 10
1 40.000 - 60.000
4 2
60.000 - 80.000 5
80.000 - 100.000 1
1 100.000
3 Jumlah
31 4
Rata-rata Rp. 46.312
52.813 Dari sejumlah komponen biaya yang dikeluarkan petani, hanya nilai biaya
pupuk NPK saja yang lebih besar dikeluarkan oleh petani dengan luas lahan 0,5 Ha dibanding petani dengan luas lahan 0,5 Ha. Hal ini menunjukkan bahwa
petani dengan luas lahan 0,5 Ha lebih banyak menggunakan pupuk NPK dibandingkan penggunaan pupuk kimia jenis lain.
6.3. Pendapatan Usahatani Ubi Jalar
Pendapatan usahatani dibedakan menjadi pendapatan tunai dan pendapatan total. Pendapatan tunai diperoleh dari hasil selisih penerimaan tunai dengan biaya
tunai sedangkan pendapatan total merupakan selisih penerimaan total dengan biaya total. Berdasarkan Tabel 22 dapat diketahui pendapatan atas biaya tunai dan
pendapatan atas biaya total baik pada petani dengan luas lahan 0,5 Ha dan petani dengan luas lahan 0,5 Ha.
Pendapatan atas biaya tunai petani dengan luas lahan 0,5 Ha adalah sebesar Rp. 9.379.921. Sedangkan pendapatan atas biaya tunai petani dengan luas
lahan 0,5 Ha sebesar Rp. 20.468.213. Kemudian pendapatan atas biaya total petani dengan luas lahan 0,5 Ha adalah sebesar Rp. 1.909.161. Sedangkan
pendapatan atas biaya total petani dengan luas lahan 0,5 Ha sebesar Rp. 12.344.377. Dengan demikian, pendapatan atas biaya tunai maupun biaya total
76 petani dengan luas lahan lebih dari 0,5 Ha lebih besar daripada petani dengan luas
lahan kurang dari 0,5 Ha.
Tabel 23 . Perbandingan Pendapatan Usahatani pada Luas Lahan 0,5 Ha dan
0,5 Ha per Musim Tanam
Keterangan Nilai Rp.
0,5 Ha 0,5 Ha
Penerimaan
Penerimaan Tunai 24.380.002
25.870.968 Penerimaan Diperhitungkan
212.814 64.516
Total Penerimaan 24.592.816
25.935.484 Pengeluaran
Pengeluaran Tunai 15.000.082
5.402.755 Pengeluaran Diperhitungkan
7.683.574 8.188.352
Total Pengeluaran 22.683.655
13.591.107 Pendapatan atas Biaya Tunai
9.379.921 20.468.213
Pendapatan atas Biaya Total 1.909.161
12.344.377 RC rasio atas Biaya Tunai
1,63 4,79
RC rasio atas Biaya Total
1,07 1,90
Analisis RC rasio juga menunjukkan penerimaan usahatani yang akan diperoleh petani untuk setiap rupiah biaya yang dikeluarkan. Semakin besar nilai
RC rasio maka semakin besar juga penerimaan usahatani yang diperoleh. Hal tersebut menunjukkan kegiatan usahatani menguntungkan untuk dilaksanakan.
Nilai RC rasio atas biaya tunai petani dengan luas lahan 0,5 Ha lebih besar daripada petani dengan luas lahan 0,5 Ha. RC rasio atas biaya tunai
petani dengan luas lahan 0,5 Ha sebesar 4,79 sedangkan petani dengan luas lahan 0,5 Ha sebesar 1,63. Artinya adalah setiap seribu rupiah biaya yang
dikeluarkan petani maka akan memperoleh penerimaan sebesar Rp. 4.790 luas lahan 0,5 Ha dan Rp. 1.630 luas lahan 0,5 Ha. Sedangkan untuk RC rasio
atas biaya total luas lahan 0,5 Ha dan 0,5 Ha adalah sebesar 1,07 dan 1,90 artinya setiap seribu rupiah biaya yang dikeluarkan petani maka akan memperoleh
penerimaan sebesar Rp. 1.070 luas lahan 0,5 Ha dan Rp. 1.900 luas lahan 0,5 Ha. Hal ini menunjukkan bahwa usahatani ubi jalar menguntungkan baik bagi
petani dengan luas lahan 0,5 Ha maupun luas lahan 0,5 Ha. Hasil ini pun tidak berbeda dengan penelitian sebelumnya mengenai
usahatani ubi jalar oleh Defri 2011 di Desa Purwasari, Kecamatan Dramaga dengan nilai RC rasio atas biaya tunai sebesar 1,88 dan RC atas biaya total
77 sebesar 1,23. Hasil penelitian tersebut menunjukkan usahatani ubi jalar di daerah
penelitian tersebut juga menguntungkan. Hal tersebut karena nilai RC atas biaya tunai maupun biaya total lebih besar dari satu.
78
VII. ANALISIS FUNGSI PRODUKSI DAN EFISIENSI UBI JALAR DI DESA CIKARAWANG