4.4.4 Keinginan Masyarakat dan Pengunjung
Kuesioner untuk masyarakat sebanyak 30 responden terdiri dari 9 laki-laki dan 21 perempuan dengan tingkatan usia mulai 15 hingga lebih dari 48 tahun.
Usia ini dianggap sudah dapat menjawab isi kuesioner. Dari 30 responden ini sebagian besar berpendidikan terakhir SMP 48 dengan pekerjaan karyawan
swasta sebanyak 33. Terlihat bahwa masyarakat di desa ini masih kurang di bidang pendidikan. Masyarakat yang tinggal di desa ini sebanyak 70 adalah
penduduk asli dan 30 adalah pendatang dari desa lain. Masyarakat di Desa Trusmi sebanyak 73 sudah tinggal selama lebih dari 5 tahun dan sisanya kurang
dari 5 tahun. Alasan dari masyarakat yang tinggal di kawasan ini adalah dikarenakan keluarga mereka yang sudah dari dulu tinggal di desa ini dan
merasakan nyaman tinggal di desa ini. Namun, pengetahuan masyarakat di desa ini tentang sejarah kawasannya masih kurang. Sebanyak 57 responden yang
mengetahui sejarah kawasan ini. Padahal penduduk asli dari responden ini sebanyak 70. Berarti sebanyak 13 dari responden tidak mengetahui sejarah
kawasannya walaupun penduduk asli Gambar 46. Sumber sejarah banyak diperoleh masyarakat dari keluarganya sendiri.
Gambar 46 Diagram kependudukan dan pengetahuan tentang sejarah kawasan
Menurut masyarakat sekitar objek yang paling menonjol di desa ini adalah kerajinan batiknya 67 dan Situs Keramat Ki Buyut Trusmi 33. Kuliner
daerah Cirebon kurang ditonjolkan di desa ini. Masyarakat di desa ini sangat mendukung adanya kegiatan wisata. Kegiatan wisata yang dirasakan cocok oleh
masyarakat di desa ini adalah wisata belanja Gambar 47 yang mempunyai perbedaan tipis dalam presentasenya dengan wisata budaya. Sebanyak 63
Pengetahuan tentang sejarah kawasan Kependudukan
masyarakat di desa ini berpartisipasi langsung dalam kegiatan wisata ini. Bentuk partisipasi mereka adalah sebagai penjual batik, terlibat aktif dalam pengelolaan
kawasan Batik Trusmi, dan menjadi objekatraksi wisata budaya Gambar 48. Hal ini memberikan asumsi bahwa masyarakat masih ingin menonjolkan budaya
yang ada di daerahnya.
Gambar 47 Diagram bentuk wisata yang cocok
Gambar 48 Diagram bentuk partisipasi
Kuesioner untuk pengunjung sebanyak 30 responden terdiri dari 13 laki- laki dan 17 perempuan. Pengunjung yang datang ke kawasan Batik Trusmi
sebanyak 53 adalah berpendudukan asli Cirebon sedangkan sisanya merupakan pendatang dari luar Cirebon. Dari 30 responden, pengunjung yang pertama kali
datang ke kawasan Batik Trusmi ini adalah sebanyak 53. Pengunjung yang datang ke kawasan Batik Trusmi yang lebih dari 5 kali dengan frekuensi
kunjungan lebih dari 1 kali dalam satu bulan Gambar 49. Mayoritas tujuan
pengunjung adalah membeli batik untuk kebutuhan pribadi dan untuk dijual kembali
3
. Sumber keberadaan kawasan Batik Trusmi didapatkan pengunjung dari teman pengunjung.
Gambar 49 Diagram intensitas dan frekuensi kunjungan
Aktivitas pengunjung di kawasan Batik Trusmi ini sebanyak 93 dari 30 responden yang dipilih secara acak adalah berbelanja batik dan sisanya adalah
kuliner masakan khas. Mengenai kawasan Batik Trusmi pengunjung mempunyai kesan yang nyaman dengan kondisi yang bersih. Pengunjung merasakan tidak
nyaman saat memasuki kawasan Batik Trusmi melalui jalur Pantura Pantai Utara tanpa memasuki tol. Ketidaknyamanan ini dikarenakan pasar dan lampu
merah yang berada di perempatan jalan. Bagi yang pertama kali melewati jalur ini kawasan Batik Trusmi memang tidak terlalu kelihatan. Tanda penunjuk tempat
Gambar 50 masih kurang terlihat dari jalan utama.
Gambar 50 Penunjuk tempat kawasan Batik Trusmi
3
Menurut wawancara kepada salah satu pengunjung di galeri batik.
Fasilitas galeri batik yang terdapat di kawasan Batik Trusmi ini dirasa cukup lengkap. Sebanyak 57 pengunjung merasa kelengkapan fasilitas galeri
batik di kawasan Batik Trusmi baik, 33 sangat baik, 7 cukup baik, dan 3 kurang baik. Pengunjung kurang merasakan fasilitas seperti tempat makan, tempat
parkir, dan kios cinderamata. Tempat makan-makanan kuliner khas Cirebon diinginkan pengunjung. Pengunjung suka merasa kebingungan saat menunggu
istri atau keluarganya berbelanja atau setelah berbelanja pengunjung ingin mendapatkan tempat istirahat yang nyaman
4
. Pengunjung mendapatkan sarana interpretasi dari brosurleaflet.
Pengunjung kurang mendapatkan sarana interpretasi yang berada di dalam kawasan Batik Trusmi ini. Banyak dari pengunjung yang tidak mengetahui
sejarah kawasan di kawasan Batik Trusmi. Namun, setelah berkunjung pengunjung merasa pengetahuannya bertambah, pengunjung mengetahui budaya
dan kesenian masyarakat, tempat pembuatan batik, tempat-tempat yang terkait dengan sejarah Batik Trusmi, dan tentang sejarah Batik Trusmi Gambar 51.
Pengunjung mengetahui tempat-tempat yang ada kaitannya dengan Batik Trusmi tanpa melakukan ritual-ritual yang dilakukan oleh pengunjung yang sengaja
datang ke kawasan ini dengan tujuan ingin melakukan berbagai macam ritual. Pengunjung sangat mengharapkan kawasan Batik Trusmi untuk dilestarikan.
Pengunjung bersedia kembali ke kawasan ini dikarenakan pengunjung ingin berbelanja batik kembali.
Gambar 51 Diagram pengalaman pengunjung setelah berkunjung
4
Menurut wawancara kepada salah satu pengunjung di galeri batik.
4.5 Aspek Pengelolaan Lanskap