Tabel 12 Sampel galeri
No Nama Galeri Batik
No Nama Galeri Batik
No Nama Galeri Batik
1 IBR Raja Batik
16 Batik Naufal 31 Batik Nadine
2 Batik Lia 17 Batik Dua Putri
32 Batik Alega 3 Batik Hanny
18 Batik Imad 33 Batik Fresa
4 Batik Salma 19 Batik Halus
34 Batik Herry Putra 5 Batik Hafiyan
20 Batik Cirebonan Family 35 Batik Hilma
6 Wisma Batik 21 Batik Lisa
36 Batik Khaeriyah 7 Batik Cirebonan
22 Batik Hadi 37 Batik Karisma
8 Batik Asofa 23 Batik KATURA
38 Patra Batik
9 Batik Anira 24 Koperasi Batik Budi Tresna
39 Rizky Batik 10 Batik
Ike 25 Batik Nofa
40 Batik Mahkota 11 Baitk Irna
26 Batik Aria 41 Batik Daffa
12 Batik Retno Rahayu 27 Batik Elfrisa
13 Batik Oman
28 Batik EB 14 Batik Annur
29 Kampung Wisata Batik 15 Batik IBR
30 Batik Selsa
Keterangan : yang bertanda adalah galeri yang banyak dikunjungi
4.6.4.2 Analisis Ruang dan Aktivitas Wisata Potensial
Analisis ruang dan aktivitas wisata potensial ditentukan berdasarkan rencana pemerintah dan beberapa fasilitas lain yang berpotensi sebagai ruang dan
aktivitas wisata Gambar 57. Rencana pemerintah adalah membuat pasar batik di Desa Weru Lor yang lahannya masih dimiliki oleh pemerintah. Pasar Batik ini
dibuat untuk menyetarakan galeri-galeri yang ada di sepanjang Jalan Trusmi agar galeri yang berada menjorok dalam desa tersebut dapat dikunjungi oleh
pengunjung dan mempunyai persaingan yang sama dengan galeri yang berada di depan.
Fasilitas lain yang berpotensi adalah jalur jalan yang dapat digunakan untuk melihat aktivitas penduduk Desa Trusmi yang sedang melakukan proses
pembatikan dan mempelajari berbagai hal tentang Batik Trusmi. Selain itu, terdapat beberapa galeri yang belum dikembangkan sehingga pengunjung kurang
mengetahui keberadaannya. Desa Trusmi Kulon dan Trusmi Wetan memiliki ruang wisata potensial 3-
4 ruang. Desa Panembahan, Weru Kidul, dan Weru Lor memiliki ruang potensial 1-2 ruang. Desa Trusmi Kulon dan Desa Panembahan terdapat 1 jenis aktivitas
wisata yaitu wisata belanja sedangkan Desa Trusmi Wetan terdapat lebih dari sama dengan dua jenis aktivitas wisata yaitu wisata belanja dan wisata budaya.
Desa Weru Lor, Weru Kidul, dan Panembahan tidak memiliki aktivitas wisata. Desa Trusmi Kulon, Trusmi Wetan, dan Panembahan merupakan desa yang
banyak dikunjungi wisatawan. Desa Weru Lor dan Weru Kidul sedikit didapat kunjungan wisatawan karena di desa ini hanya terdapat atraksi wisata yaitu arak-
arakkan welit dan pasar malam dengan waktu tertentu. Hasil analisis dari analisis ruang dan aktivitas wisata eksisting dan potensial menghasilkan ruang dan
aktivitas wisata tinggi, rendah, dan sedang. Ruang dan aktivitas wisata tinggi berada di Desa Trusmi Wetan dan di Desa Trusmi Kulon, sedang pada Desa
Panembahan, dan rendah di Desa Weru Lor dan Desa Weru Kidul. Gambar 58 merupakan hasil analisis dari analisis ruang dan aktivitas wisata.
Hasil analisis yang diperoleh dalam bentuk peta spasial dan deskriptif. Hasil analisis peta spasial merupakan hasil overlay dari analisis-analisis spasial
tersebut dan menghasilkan peta potensi wisata yang terdiri dari potensi tinggi, sedang, dan rendah. Berdasarkan hasil analisis, potensi tinggi berada di Desa
Trusmi Kulon dan Desa Trusmi Wetan. Potensi sedang yaitu Desa Panembahan. Potensi rendah yaitu Desa Weru Lor dan Desa Weru Kidul. Peta potensi kawasan
Batik Trusmi dapat dilihat pada Gambar 59. Sedangkan untuk hasil analisis deskriptif disajikan pada Tabel 14.
92
93
94
Tabel 13 Analisis dan Sintesis
No Data Analisis Sintesis
Potensi Kendala Pemanfaatan
Potensi dan Pemecahan Kendala 1 Aspek
Sejarah a. Sejarah Kawasan
Memiliki toponimi yang jelas Belum ada bukti yang
Meskipun memiliki banyak versi namun otentik sehingga banyak versi
mengerucut pada satu kesamaan dan mempertahankan karakter desa sesuai
dengan toponiminya b. Sejarah Batik di kawasan
Mempunyai alur sejarah yang jelas Masih ada yang belum
Memberikan informasi pengunjung tentang Trusmi
mengetahui tentang sejarah batik asal-usul batik di kawasan ini
di kawasan ini c. Sejarah Perkembangan Batik
Mempunyai alur sejarah yang jelas Tidak ada bukti otentik
Memberikan infromasi pengunjung tentang di kawasan Trusmi
perkembangan batik dari masa perkembangan batik di kawasan ini dan
ke masa menggali batik dari masa ke masa sebagai
daya tarik d. Elemen Sejarah Kawasan
Situs masih terawat dengan baik Di dalam kawasan banyak
Situs dijadikan sebagai daya tarik pengunjung masyarakat sekitar yang meminta-
minta uang receh kepada pengunjung
2 Aspek Fisik-Biofisik
a. Aksesibilitas dan Akses menuju kawasan mudah
Sirkulasi jalan yang sempit dengan Mempertahankan akses menuju tapak dan
Jalur Sirkulasi dengan angkutan dan
kendaraan yang banyak mengembangkan jalur sirkulasi pada tapak agar
kendaraan pribadi pengunjung merasa nyaman di dalam tapak
b. Jenis Tanah dan Topografi Kawasan yang relatif datar
Pengunjung dapat berjalan kaki mengelilingi kawasan
c. Tata Guna Lahan Masih terdapat lahan terbuka dan
Mengembangkan lahan terbuka sebagai area kosong
interpretasi dan welcome area menuju kawasan d. Iklim
Memiliki iklim yang nyaman Akibat kurangnya peneduh
Diperlukan vegetasi peneduh menjadi panas
d. Kualitas Visual Borrowed landscape
Gunung Tertutup oleh pasar dan
Dikembangkan dengan axis untuk melihat Ciremai
kurangnya karakter desa batik gunung tersebut dan ditambah desain sesuatu
pada kawasan yang berhubungan dengan batik
95
No Data
Analisis Sintesis Potensi Kendala
Pemanfaatan Potensi dan Pemecahan Kendala
e. Elemen FisikStruktur Masih terdapat bangunan dengan
Menjadi daya tarik pengunjung Bangunan dan Arsitektur
arsitektur yang unik dan terawat f. Fasilitas
Kurangnya fasilitas wisata Perlu ditambahkan fasilitas wisata
g. Vegetasi Memiliki vegetasi yang dianggap
Pada jalan kawasan Batik Trusmi Mempertahankan vegetasi keramat dan
keramat oleh masyarakat setempat vegetasinya sedikit memiliki
penguat identitas serta perlu adanya vegetasi dan memiliki vegetasi penguat
vegetasi sebagai fungsi estetika sebagai fungsi estetika dalam penataan
identitas vegetasi pada
tapak h. Hidrologi
Sebagai pengairan Sungai yang sudah menjadi
Membersihkan sungai agar lebih baik pembuangan sampah
3 Aspek Sosial, Budaya, dan Ekonomi a. Keadaan Penduduk
Banyak jumlah penduduk produktif Pendidikan yang rendah
Memberikan pengetahuan untuk berpartisipasi dan Ekonomi
langsung dalam kegiatan wisata b. Aktivitas Budaya
Banyak aktivitas budaya yang Kurang ruang untuk menikmati
Membuat ruang untuk menikmati masih dijalankan
dan sudah jarang dimainkan c. Keinginan Masyarakat
Kawasan harus dilestarikan dengan Fasilitas wisata yang masih kurang
Adanya tindakan pelestarian dan daya dukung dan Pengunjung
budaya yang masih dijaga kawasan agar dapat menampung pengunjung
dan kegiatan wisata bisa efektif 4 Aspek
Wisata a. Jumlah dan Karakter
Pengunjung berasal dari luar dan Memberikan informasi tentang sejarah dan
Pengunjung dalam negeri
budaya yang berada di kawasan kepada masyarakat setempat dan mancanegara
b. Aktivitas Pengunjung Selain berbelanja batik, pengunjung
Kegiatan yang sama pada tempat Mengembangkan lahan kosong sebagai tempat
melakukan ziarah pada waktu yang sama sehingga terjadi
atraksi wisata dan mempertahankan aktivitas tertentu, dan melakukan ritual tradisi
penumpukkan pengunjung budaya
desa tersebut c. Jenis dan Kondisi Objek
Beberapa galeri sudah memiliki Beberapa galeri belum memiliki
Membuat fasilitas wisata yang memadai untuk Wisata
fasililtas wisata yang memadai fasililtas wisata yang memadai
kawasan ini 5 Aspek Pengelolaan Lanskap
Sudah ada dukungan dan tindakan Kurangnya kerjasama pengelola
Adanya realisasi dalam mengembangkan pemerintah untuk mengurangi
dengan masyarakat sekitar untuk kawasan dan memberdayakan masyarakat asli
terjadinya kesenjangan mengembangkan kawasan
dalam pengelolaan kawasan
Tabel 14 Lanjutan
No
96
4.7 Sintesis