3.4.3 Analisis kimia
Analisis proksimat merupakan suatu analisis yang dilakukan untuk mengetahui komposisi kimia suatu bahan. Analisis proksimat rengginang
menggunakan metode AOAC 2007. Analisis kadar air dilakukan dengan metode oven, analisis kadar abu dilakukan dengan metode tanur, analisis kadar protein
dilakukan dengan metode Kjeldahl, analisis kadar lemak dilakukan dengan metode ekstraksi soxhlet dan analisis kadar karbohidrat dilakukan secara by
difference.
3.4.3.1 Analisis kadar air metode oven AOAC 2007
Tahap pertama yang dilakukan untuk menganalisis kadar air adalah cawan porselen yang akan digunakan dikeringkan terlebih dahulu dalam oven pada suhu
105-110
o
C selama 15 menit atau sampai berat konstan, kemudian cawan diletakkan ke dalam desikator selama 30 menit dan ditimbang hingga didapatkan
berat yang konstan A. Sampel sebanyak 2 gram ditimbang dan diletakkan ke dalam cawan yang sudah dikeringkan B, kemudian dipanaskan ke dalam oven
pada suhu 105-110
o
C selama 3-4 jam. Setelah selesai, cawan tersebut didinginkan dalam desikator selama 30 menit dan setelah dingin ditimbang kembali C. Tahap
ini diulangi hingga dicapai bobot yang konstan. Kadar air dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan: A = Berat cawan kosong gram
B = Berat cawan dengan sampel sebelum dikeringkan gram C = Berat cawan dengan sampel setelah dikeringkan gram
3.4.3.2 Analisis kadar abu metode tanur AOAC 2007
Cawan yang akan digunakan dikeringkan di dalam oven terlebih dahulu selama 30 menit pada suhu 100-105
o
C, kemudian didinginkan ke dalam desikator selama 30 menit dan ditimbang hingga didapatkan berat yang konstan. Sampel
basah ditimbang sebanyak 2 gram dan diletakkan ke dalam cawan yang sudah dikeringkan, kemudian sampel yang sudah kering dibakar menggunakan hotplate
sampai tidak berasap selama ± 20 menit. Dilanjutkan dengan pengaburan didalam tanur dengan suhu 600
o
C sampai pengabuan sempurna sesekali pintu tanur dibuka sedikit agar oksigen masuk. Sampel yang sudah diabukan didinginkan ke
dalam desikator dan ditimbang. Tahap pembakaran dalam tanur diulangi hingga didapatkan berat yang konstan. Kadar abu dapat dihitung dengan rumus sebagai
berikut:
Keterangan: A = Berat cawan abu porselen kosong gram
B = Berat cawan abu porselen dengan sampel sebelum dikeringkan gram C = Berat cawan abu porselen dengan sampel setelah dikeringkan gram
3.4.3.3 Analisis kadar protein metode Kjeldahl AOAC 2007
Analisis kadar protein dilakukan dengan metode Kjeldahl. Cara penentuan meliputi tahap destruksi, destilasi dan titrasi. Tahap destruksi dilakukan untuk
mengubah protein dalam bahan menjadi garam amonium sulfat. Pada tahap destilasi, garam ini direaksikan dengan basa dan amonia diuapkan untuk diserap
dalam larutan asam borat. Jumlah nitrogen yang terkandung dapat ditentukan dengan tahap titrasi dengan HCl.
Sampel sebanyak 2 gram dimasukkan ke dalam labu Kjeldahl 30 ml, kemudian ditambahkan 1,9 gr K
2
SO
4
, kjeltab 40 mg jenis HgO dan 2,5 ml H
2
SO
4
pekat. Sampel didihkan sampai cairan berwarna jernih sekitar 1-1,5 jam; didinginkan dan dipindahkan ke alat destilasi. Lalu dibilas dengan air sebanyak 5
sampai 6 kali dengan akuades 20 ml dan air bilasan tersebut juga dimasukkan dalam wadah yang terdapat dibawah kondensor dengan ujung kondensor
terendam di dalamnya. Ke dalam tabung reaksi ditambahkan larutan NaOH 40 sebanyak 20 ml. Cairan dalam ujung kondensor ditampung dengan erlenmeyer
125 ml berisi larutan H
3
BO
3
dan 3 tetes indikator campuran metil merah 0,2 dalam alkohol dan metilen biru 0,2 dalam alkohol dengan perbandingan 2:1
yang diletakkan dibawah kondensor. Destilasi dilakukan sampai diperoleh kira- kira 200 ml destilat yang bercampur dengan H
3
BO
3
dan indikator dalam erlenmeyer. Destilat dititrasi dengan menggunakan HCl 0,1 N sampai terjadi