BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Manfaat dan Biaya
Biaya dalam pengertian ekonomi adalah semua beban yang harus ditanggung untuk menyediakan barang agar siap dipakai konsumen Sudarsono
1995. Apabila perluasan pengetian biaya ini diteruskan termasuk besarnya
keuntungan normal normal profit. Bila kita berusaha secara wajar, di sektor mana pun, biasanya akan mendapatkan keuntungan rata-rata. Keuntungan rata-
rata ini merupakan keuntungan minimum yang dapat diraih tanpa usaha ekstra. Pengertian keuntungan dalam teori ekonomi dipersempit menjadi hanya
keuntungan diatas normal, super, atau super normal Sudarsono 1995. Teori biaya tradisional menganalisa biaya dalam kerangka waktu yang
berbeda yaitu dalam jangka pendek dan jangka panjang. Dalam jangka pendek terdapat biaya tetap dan biaya variabel. Sedangkan dalam jangka panjang semua
biaya adalah variabel seperti halnya semua faktor juga variabel dalam kerangka waktu ini. Biaya tetap didefinisikan sebagai biaya yang jumlahnya tidak
tergantung atas besar kecilnya kuantitas produksi yang dilaksanakan. Bahkan bila untuk sementara produksi dihentikan biaya tetap ini harus dibayar dalam jumlah
yang sama, yaitu termasuk dalam biaya tetap ini adalah misalnya gaji tenaga administratif, penyusutan mesin, gedung dan alat-alat lain serta keuntungan
normal yang diperhitungkan sebagai persentase tertentu dari faktor produksi tetap. Sedangkan biaya variabel didefinisikan sebagai biaya yang jumlahnya berubah-
ubah sesuai dengan perubahan kuantitas produk yang dihasilkan. Makin besar kuantitas produksi, makin besar pula jumlah biaya variabel. Yang temasuk dalam
biaya variabel ini adalah biaya bahan mentah, biaya tenaga kerja langsung dan biaya eksploitasi dalam rangka pemanfaatan faktor tetap misalnya bahan bakar
minyak, kerusakan kecil-kecil dan biaya perawatan lain Sudarsono 1995. Biaya Tetap Total BTT dilukiskan sebagai garis lurus sejajar dengan
sumbu kuantitas produksi mendatar, sedangkan biaya variabel total BVT dilukiskan sebagai suatu kurva yang terus menerus naik sebab makin besar
kuantitas produksi makin besar pula biaya variabel totalnya, yaitu lebih banyak bahan mentah dibeli, lebih banyak orang dipekerjakan, makin besar biaya
eksploitasinya. Akan tetapi laju kenaikannya berbeda-beda Sudarsono 1995. Biaya Tetap Rata-Rata BRT adalah sama dengan biaya total per satuan
produk yang dapat diperoleh dengan cara membagi biaya tetap dengan kuantitas produksi BRT = BTTQ. Biaya varabel rata-rata BVR menggambarkan
besarnya biaya variabel per satuan produk dan dapat diperoleh dengan membagi biaya variabel total dengan kuatitas produksinya BVR = B.QQ. Perilaku biaya
variabel rata-rata dan biaya rata-rata hampir sama, yaitu menurun dengan cepat pada kuantitas produksi rendah, kemudian laju penurunannya semakin lambat
sampai pada kuantitas tertentu Sudarsono 1995. Biaya sebagai sumberdaya yang dikorbankan atau dilepaskan untuk
mencapai tujuan tertentu. Biaya aktual adalah biaya yang terjadi untuk dibedakan dari biaya yang dianggarkan atau biaya yang diperkirakan. Akumulasi biaya
adalah kumpulan data biaya yang diorganisir dengan cara sejumlah yang menggunakan sarana berupa sistem akuntansi. Pembebanan biaya adalah istilah
umum yang terdiri atas 1 menelusuri akumulasi biaya yang mempunyai hubungan langsung dengan obyek biaya dan 2 mengalokasikan akumulasi biaya
yang mempunyai hubungan tidak langsung dengan obyek biaya Horngren et al. 2008.
Ada dua penelusuran biaya dan alokasi biaya, yaitu biaya langsung dan biaya tidak langsung. Biaya langsung suatu obyek biaya terkait dengan suatu
obyek biaya dan dapat dilacak ke obyek biaya tertentu dengan cara yang layak secara ekonomi. Contoh, biaya kaleng atau botol merupakan biaya langsung dari
Pepsi Cola. Sedangkan biaya tidak langsung merupakan suatu obyek biaya berkaitan dengan suatu obyek biaya namun tidak dapat dilacak ke obyek biaya
tertentu dengan cara layak secara ekonomi. Contoh, gaji supervisi yang juga mengawasi produksi sejumlah produk minuman ringan lain yang pembotolannya
dilakukan di pabrik Pepsi merupakan biaya tidak langsung bagi Pepsi Cola Horngren et al 2008.
Menurut Horngren et al. 2008, beberapa faktor yang mempengaruhi klasifikasi biaya langsung dan tak langsung :
1. Materialitas suatu biaya. Semakin besar nilai suatu biaya, semakin besar
kemungkinan biaya tersebut dapat dilacak secara ekonomis ke obyek biaya tertentu.
2. Ketersediaan teknologi pencarian informasi. Perkembangan teknologi
pencarian informasi memungkinkan perusahaan mengelompokan semakin banyak biaya sebagai biaya langsung.
3. Desain Operasi. Mengelompokan biaya sebagai biaya langsung akan mudah
jika fasilitas perusahaan digunakan secara eksklusif hanya untuk obyek yang spesifik, seperti produk tertentu atau konsumen tertentu.
Secara umum, biaya didefinisikan sebagai segala sesuatu yang mengurangi tujuan bisnis. Komponen-komponen biaya tersebut pada dasarnya terdiri dari :
barang-barang fisik, tenaga kerja, tanah, biaya tak terduga, sunk cost atau biaya- biaya yang dikeluarkan di masa lalu sebelum investasi baru yang direncanakan
akan ditetapkan Nurmalina et al. 2009. Manfaat terdiri dari 3 macam yaitu: tangible benefit, indirect or secondary
benefit, dan intangible benefit. Tangible benefit adalah manfaat yang dapat diukur, disebabkan oleh: Peningkatan produksi, perbaikan kualitas produk, perubahan
waktu dan lokasi penjualan, perubahan bentuk produk, mekanisasi pertanian, pengurangan biaya transportasi, penurunan atau menghindari kerugian. Sementara
itu indirect or secondary benefit merupakan manfaat yang dirasakan di luar bisnis itu sendiri sehingga mempengaruhi keadaan eksternal di luar bisnis. Sedangkan
intangible benefit adalah manfaat yang riil ada tapi sulit diukur. Misalnya bisnis pertanaman, dimana manfaatnya berupa keindahan, kenyamanan, dan kesegaran
juga kesehatan dan pendidikan Nurmalina et al. 2009.
2.2 Hutan Pendidikan Gunung Walat HPGW