47
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status
sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian
deskripsi ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan
antarfenomena yang diselidiki Nazir, 2003 : 54. Menurut Sastroasmoro 2010 : 81 Penelitian deskriptif adalah penelitian
yang bertujuan melakukan deskripsi mengenai fenomena yang ditemukan, baik yang berupa faktor resiko maupun efek atau hasil. Data hasil penelitian disajikan
apa adanya, peneliti tidak menganalisis mengapa fenomena itu dapat terjadi, karena itu pada studi deskriptif tidak diperlukan hipotesis. Sementara itu, data
kuantitatif adalah data yang berbentuk angka, misalnya : harga saham, besarnya pendapatan, dan sebagainya Situmorang dan Lufti, 2015:2.
48
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian
3.2.1 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 24 September 2014 – 28 Maret 2015 yang diharapkan dapat memenuhi semua sampel yang akan diteliti.
3.2.2 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Medan Selayang, Medan Sunggal dan Medan Tuntungan Kota Medan. Pemilihan tempat didasarkan dengan
pertimbangan bahwa di Kecamatan Medan Selayang, Medan Sunggal dan Medan Tuntungan ini memiliki jumlah penduduk yang cukup banyak, dan belum pernah
dilakukan pengukuran indeks kepuasan masyarakat terhadap pelayanan di kecamatan-kecamatan tersebut sebelumnya serta berada pada satu range dalam
satu wilayah yang berbatasan langsung, sehingga perlu diteliti mengenai indeks kepuasan masyarakat terhadap pelayanan pemerintahan.
3.3 Definisi Operasional
3.3.1 Indeks Kepuasan Masyarakat
Indeks kepuasan masyarakat merupakan tingkat kepuasan masyarakat di Kecamatan Medan Selayang, Medan Sunggal, dan Medan Tuntungan yang
diperoleh dari hasil pengukuran secara kuantitatif dan kualitatif atas pendapat masyarakat dalam memperoleh pelayanan dari aparatur penyelenggara pelayanan
publik dengan membandingkan antara harapan dan kebutuhannya. Variabel yang digunakan dalam pengukuran indeks kepuasan masyarakat ini adalah Harapan
49
Expectacy dan Penilaian Perception yang diberi batasan dengan spesifikasi aktifitas atau operasi yang diperlukan agar dapat dilakukan suatu pengukuran
yang terdapat dalam unsur indeks kepuasan masyarakat.
3.3.2 Unsur Indeks Kepuasan Masyarakat
Berdasarkan prinsip pelayanan sebagaimana telah ditetapkan dalam Keputusan Men.PAN Nomor : 63KEPM.PAN72003, yang kemudian
dikembangkan menjadi 14 unsur yang “relevan, valid” dan “reliabel”, sebagai unsur minimal yang harus ada untuk dasar pengukuran indeks kepuasan
masyarakat adalah sebagai berikut: 1.
Prosedur pelayanan, yaitu kemudahan tahapan pelayanan yang
diberikan kepada masyarakat dilihat dari sisi kesederhanaan alur pelayanan;
2.
Persyaratan Pelayanan, yaitu persyaratan teknis dan administratif
yang diperlukan untuk mendapatkan pelayanan sesuai dengan jenis pelayanannya;
3.
Kejelasan petugas pelayanan, yaitu keberadaan dan kepastian
petugas yang memberikan pelayanan nama, jabatan serta kewenangan dan tanggung jawabnya;
4.
Kedisiplinan petugas pelayanan, yaitu kesungguhan petugas dalam
memberikan pelayanan terutama terhadap konsistensi waktu kerja sesuai ketentuan yang berlaku;
50
5.
Tanggung jawab petugas pelayanan, yaitu kejelasan wewenang dan
tanggung jawab petugas dalam penyelenggaraan dan penyelesaian pelayanan;
6.
Kemampuan petugas pelayanan, yaitu tingkat keahlian dan
ketrampilan yang dimiliki petugas dalam memberikan menyelesaikan pelayanan kepada masyarakat;
7.
Kecepatan pelayanan, yaitu target waktu pelayanan dapat
diselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan oleh unit penyelenggara pelayanan;
8.
Keadilan mendapatkan pelayanan, yaitu pelaksanaan pelayanan
dengan tidak membedakan golongan status masyarakat yang dilayani; 9.
Kesopanan dan keramahan petugas, yaitu sikap dan perilaku
petugas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat secara sopan dan ramah serta saling menghargai dan menghormati;
10.
Kewajaran biaya pelayanan, yaitu keterjangkauan masyarakat
terhadap besarnya biaya yang ditetapkan oleh unit pelayanan; 11.
Kepastian biaya pelayanan, yaitu kesesuaian antara biaya yang
dibayarkan dengan biaya yang telah ditetapkan; 12.
Kepastian jadwal pelayanan, yaitu pelaksanaan waktu pelayanan,
sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan; 13.
Kenyamanan lingkungan, yaitu kondisi sarana dan prasarana
pelayanan yang bersih, rapi, dan teratur sehingga dapat memberikan rasa nyaman kepada penerima pelayanan;
51
14.
Keamanan Pelayanan, yaitu terjaminnya tingkat keamanan
lingkungan unit penyelenggara pelayanan ataupun sarana yang digunakan, sehingga masyarakat merasa tenang untuk mendapatkan
pelayanan terhadap resiko-resiko yang diakibatkan dari pelaksanaan pelayanan.
3.4 Skala Pengukuran
Skala interval adalah ukuran yang menunjukkan adanya jarak antara dua gejala atau lebih, sehingga dapat diketahui perbedaan skorenya. Skala interval
dapat dinyatakan dalam angka 1 sampai dengan 5 atau angka 1 sampai dengan 7. Dalam penelitian ini masing-masing unsur diberikan sistem penilaian :
Tabel 3.1 Pengukuran Skala Interval
No Variabel
Skor
1. Tidak Baik
1 2.
Kurang Baik 2
3. Baik
3 4.
Sangat Baik 4
Sumber : Kep. MENPAN Nomor : KEP25M.PAN22004
3.5 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi population adalah sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu Indriantoro dan Supomo, 2002 :
45. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat Kecamatan Medan Selayang, Medan Sunggal dan Medan Tuntungan.
52
Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih dengan cara tertentu hingga di anggap dapat mewakili populasinya Sastroasmoro, 2010 : 43.
Berdasarkan Kep. MENPAN No. 252004 yang dimaksud dengan responden adalah penerima pelayanan publik yang pada saat pencacahan sedang berada di
lokasi unit pelayanan, atau yang pernah menerima pelayanan dari aparatur penyelenggara pelayanan. Peneliti menggunakan metode accidental pada
penarikan sampel yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kemudahan, yaitu sampel dapat terpilih karena berada pada waktu, situasi, dan tempat yang tepat
Prasetyo Jannah, 2005 : 133. Sehingga sampel dalam penelitian ini adalah setiap masyarakat yang pada saat pencacahan sedang berada di kecamatan Medan
Selayang, kecamatan Medan Sunggal dan kecamatan Medan Tuntungan, atau masyarakat yang pernah menerima pelayanan dari tiga kecamatan tersebut.
Berdasarkan Kep. MENPAN No. 25 2004 tentang Pedoman Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah, Jumlah
responden dipilih secara acak yang ditentukan sesuai dengan cakupan wilayah masing-masing unit pelayanan. Untuk mengetahui akurasi hasil penyusunan
indeks, responden terpilih di tetapkan minimal 150 orang dengan dasar : jumlah unsur + 1 x 10 = jumlah responden
14 + 1 x 10 = 150 responden.
Sehingga jumlah responden dari tiga kecamatan dalam penelitian ini adalah 450 orang.
53
3.6 Jenis Data