2. Pelimpahan wewenang
Pelimpahan wewenang umumnya dilakukan di dalam suatu struktur keorganisasian, seperti lembaga negara. Lembaga negara dibentuk berdasarkan
konstitusi yang kemudian diatur lebih lanjut dalam Undang-Undang. Berdasarkan atribusi, pimpinan suatu lembaga negara memiliki tugas dan wewenang atas
ketetapan undang-undang tersebut. Tetapi kewenangan ini tidak dapat dilaksanakan oleh pimpinan lembaga negara tersebut secara langsung untuk
keseluruhannya. Maka, dalam pelaksanaannya secara teknis di lapangan, pimpinan lembaga negara dapat melimpahkan wewenangnya kepada pejabat
lainnya untuk membantu melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan hukum dan kebijakan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
3. Pengertian Tanah dan Hak Atas Tanah
Tanah adalah sumber daya alam dan sumber hidup serta kehidupan kini maupun di masa datang.
10
10
Rinto Manulang, Segala Hal tentang Tanah, Rumah dan Perizinannya, Jakarta, Buku Pintar, 2011, hal. 6.
Dalam hukum tanah kata sebutan “tanah” dipakai dalam arti yuridis, sebagai suatu pengertian yang telah diberi batasan sesuai oleh
UUPA. Dalam Pasal 4 ayat 1 dinyatakan, bahwa : Atas dasar hak menguasai dari Negara .... ditentukan adanya macam-
macam hak atas permukaan bumi, yang disebut tanah, yang dapat diberikan kepada dan dipunyai oleh orang-orang baik sendiri
maupun bersama-sama dengan orang lain serta badan-badan hukum.
Universitas Sumatera Utara
Dengan demikian, tanah dalam pengertian yuridis adalah permukaan bumi, sedangkan hak atas tanah adalah hak atas sebagian tertentu permukaan bumi, yang
terbatas, berdimensi dua dengan ukuran panjang dan lebar.
11
Pasal 4 ayat 2 menyatakan hak-hak atas tanah bukan hanya memberikan wewenang untuk mempergunakan sebagian tertentu permukaan bumi yang
bersangkutan, yang disebut “tanah”, tetapi juga tubuh bumi yang ada di bawahnya dan air serta ruang yang ada di atasnya.
12
Dengan demikian pengertian “tanah” meliputi permukaan bumi yang ada di daratan dan permukaan bumi yang berada
di bawah air, termasuk air laut.
13
Penggunaan tanah haruslah disesuaikan dengan keadaan dan sifat dari haknya, hingga memberikan manfaat baik bagi kesajahteraan dan kebahagiaan
yang mempunyainya maupun bermanfaat pula bagi masyarakat dan negara. Hak atas tanah tersebut dibedakan pada jenis pemanfaatannya dan pada pribadi-pribadi
hukum yang akan menjadi pemiliknya.
14
a. Hak Milik adalah hak hak yang terpenuh dan terkuat serta bersifat turun temurun, yang hanya diberikan kepada warga negara Indonesia, dengan
pengecualian badan-badan hukum tertentu, yang pemanfaatannya dapat Hak-hak atas tanah berdasarkan
ketentuan Pasal 16 ayat 1 UUPA adalah meliputi :
Hak Milik, Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan, Hak Pakai, Hak Sewa,
Hak Membuka Tanah, Hak Memungut
Hasil Hutan,
dan h
ak-hak lain yang tidak termasuk dalam hak-hak tersebut diatas yang akan ditetapkan dengan undang-undang.
11
Boedi Harsono, Op.Cit, hal. 18
12
Ibid. hal. 18
13
Ibid. Hal. 7
14
Kartini Muljadi dan Gunawan Widjaja, Hak-Hak Atas Tanah, Jakarta, Kencana, 2007, hal. 24
Universitas Sumatera Utara
disesuaikan dengan peruntukan tanahnya diwilayah di mana tanah terletak. Pengecualian bagi badan hukum yang dapat diberikan status hak milik
adalah badan hukum yang ditentukan dalam PP Nomor 38 Tahun 1963, yang terdiri dari bank-bank yang didirikan oleh negara, Koperasi Pertanian
yang didirikan berdasarkan UU Nomor 79 Tahun 1958, badan-badan keagamaan, dan badan-badan sosial yang ditunjuk oleh Menteri
Pertanian.
15
c.
Hak guna bangunan adalah hak untuk mendirikan dan mempunyai bangunan-bangunan atas tanah yang bukan miliknya sendiri, dengan
jangka waktu paling lama 30 tahun dan atas permintaan pemegang hak dan dengan mengingat keperluan serta keadaan bangunan-bangunannya,
Meskipun hak milik memberikan kekuasaan penuh bagi pemanfaatannya, namun hak ini tetap dibatasi fungsi sosial sebagai
jaminan pemerataan kesejahteraan umum. b. Hak guna-usaha adalah hak untuk mengusahakan tanah yang dikuasai
langsung oleh Negara, dalam jangka waktu 25 tahun atau 35 tahun bagi perusahaan yang membutuhkan waktu lebih lama dan dapat diperpanjang
dengan waktu paling lama 25 tahun atas tanah yang luasnya paling sedikit 5 hektar, dengan ketentuan bahwa jika luasnya 25 hektar atau lebih harus
memakai investasi modal yang layak dan tehnik perusahaan yang baik. Hak guna usaha diberikan pada perusahaan yang bergerak di bidang
pertanian, perikanan atau peternakan.
15
Ibid, hal. 25 dan 32.
Universitas Sumatera Utara
jangka waktu tersebut dapat diperpanjang dengan waktu paling lama 20 tahun.
d. Hak pakai adalah hak untuk menggunakan danatau memungut hasil dari tanah yang dikuasai langsung oleh Negara atau tanah milik orang lain,
yang memberi wewenang dan kewajiban yang ditentukan dalam keputusan pemberiannya oleh pejabat yang berwenang memberikannya atau dalam
perjanjian dengan pemilik tanahnya, yang bukan perjanjian sewa-menyewa atau perjanjian pengolahan tanah, segala sesuatu asal tidak bertentangan
dengan jiwa dan ketentuan-ketentuan Undang-undang ini.
4. Pengertian Administrasi Pertanahan