36 belajar. Beberapa aspek penting yang dapat diperhatikan guru dalam
memberdayakan anak melalui pembelajaran IPA adalah Usman Samatowa, 2010: 10: 1 Pentingnya memahami bahwa pada saat
memulai kegiatan pembelajarannya, anak memiliki banyak konsepsi, pengetahuan yang relevan dengan apa yang mereka pelajari, 2 Aktivitas
anak melalui berbagai kegiatan nyata dengan alam menjadi hal utama dalam pembelajaran IPA, 3 Kegiatan bertanya merupakan bagian yang
penting, dan 4 Memberikan kesempatan kepada anak untuk mengembangkan kemampuan berpikirnya dalam menjelaskan suatu
masalah.
D. Karakteristik Siswa Sekolah Dasar
Siswa sekolah dasar merupakan individu yang unik. Keunikan tersebut dikarenakan pada masa usianya yang masih pada masa
perkembangan, baik secara kognitif, afektif, maupun secara psikomotor. Menurut Tirtarahardja dan La Sulo Dwi Siswoyo, dkk. 2008: 88
menyebutkan ciri khas siswa Sekolah Dasar sebagai berikut : 1. Individu yang memiliki potensi fisik dan psikhis yang khas, sehingga
merupakan insan yang unik. Maksudnya ia sejak lahir telah memiliki potensi-potensi yang berbeda dengan individu lain yang ingin
dikembangkan dan diaktualisasikan. 2. Individu yang sedang berkembang, yakni selalu ada perubahan dalam diri
peserta didik secara wajar baik yang ditujukan kepada diri sendiri maupun ke arah penyesuaian dengan lingkungan.
37 3. Individu yang membutuhkan bimbingan individual dan perlakuan
manusiawi. Maksudnya adalah maupun ia adalah makhluk yang berkembang punya potensi fisik dan psikhis untuk bisa mandiri, namun
karena belum dewasa maka ia membutuhkan bantuan dan bimbingan dari pihak lain sesuai kodrat kemanusiaanya.
4. Individu yang memiliki kemampuan untuk mandiri. Hal ini dikarenakan bahwa di dalam diri anak ada kecenderungan untuk memerdekakan diri,
sehingga mewajibkan bagi pendidik dan orang tua untuk setapak demi setapak memberikan kebebasan kepada anak dan pada akhirnya pendidik
mengundurkan diri. Sedangkan menurut Rita Eka Izzaty, dkk, 2008: 116-117
menyebutkan ciri-ciri khas siswa kelas tinggi sebagai berikut: a. perhatiannya tertuju kepada kehidupan praktis setiap hari,
b. ingin tahu, ingin belajar dan realistis, c. timbul motivasi kepada pelajaran-pelajaran khusus,
d. anak memandang nilai sebagai ukuran yang tepat mengenai prestasi belajarnya di sekolah,
e. anak-anak suka membentuk kelompok sebaya atau peergroup untuk bermain
bersama, mereka
membuat peraturan
sendiri dalam
kelompoknya. Penjabaran di atas merupakan suatu ciri-ciri yang melekat pada diri
siswa. Dengan demikian seorang guru dapat memahami kekurangan dan kelebihan siswanya. Guru secara lebih rinci dapat mengetahui bagaimana
38 mereka berfikir, bagaimana mereka memandang suatu konsep, serta apa yang
mereka butuhkan pada tahap perkembangannya sekarang. Pengetahuan ini dapat menjadi “senjata” bagi guru dalam menyiapkan dirinya sebelum ia
terjun dalam proses belajar mengajar, seperti mempelajari keterampilan dasar seorang guru. Guru juga dapat mengembangkan perencanaan, pelaksanaan,
dan evaluasi pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan siswanya. Dengan demikian akan menciptakan proses belajar mengajar yang
berkualitas. Dari penjabaran di atas, maka kita dapat mengetahui apa yang mereka
butuhkan, mengetahui bagaimana mereka berfikir, dan mengetahui bagaimana mereka bertindak tingkah lakunya. Dengan demikian akan
memberikan gambaran peneliti mengenai subjek penelitian ini. Sehingga diharapkan akan meminimalisir kesalahan-kesalahan dalam penelitian.
E. Penelitian yang Relevan
Skripsi oleh Erma Masruroh dengan judul “Penerapan Metode Reward and Punishment sebagai Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa dalam
Pembelajaran Akidah Akhlak Kelas VIII C MTs Negeri Ngemplak Sleman”. Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas secara kolaboratif
yang menerapkan reward dan punishment untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa meningkat setelah diberikan reward dan punishment. Berdasarkan hasil
39 angket terjadi peningkatan motivasi belajar siswa dari siklus 1 sampai siklus
III, yaitu siklus I 73,75, siklus II 76,15, dan siklus III 80,12.
F. Kerangka Pikir
Peran guru dalam pembelajaran sangat penting demi tercapainya tujuan pembelajaran. Guru merupakan unsur pembelajaran yang mempunyai
kontak langsung dengan siswa. Keterampilan guru sangat berpengaruh terhadap kegiatan pembelajaran sehingga harus menjadi keterampilan dasar
yang melekat pada diri seorang pendidik. Salah satu keterampilan itu adalah keterampilan memberikan reward penguatan positif.
Motivasi belajar dianggap sangat berpengaruh pada hasil belajar siswa. Mengingat Ilmu Pengetahuan Alam yang mencakup materi yang
banyakpadat, membuat Ilmu Pengetahuan Alam tidak disukai oleh siswa dan siswa menjadi malas belajar. Motivasi yang lemah membuat siwa kurang
bersemangat dalam belajar, sehingga tujuan pembelajaran tidak tercapai. Berbeda dengan siswa yang mempunyai motivasi tinggi, mereka akan senang
dan lebih bersemangat lagi dalam belajar. Salah satu cara meningkatkan motivasi adalah dengan memberikan penghargaanreward.
Berdasarkan uraian di atas, maka pembuktian secara ilmiah keberadaan teori di atas melalui suatu penelitian sangat diperlukan. Untuk
maksud tersebut, maka penulis melakukan sebuah penelitan tentang pengaruh reward terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam.