50
mendekati sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF Variance Inflation Factor
melalui program SPSS. Tolerance mengukur variabelitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh
variabel independen lainnya. Nilai umumnya yang biasa dipakai adalah nilai Tolerance 0,1 atau nilai VIF 5, maka tidak terjadi multikolinearitas
Situmorang et al, 2011:133. 3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heterokedastisitas berarti varians variabel independen adalah konstan atau sama untuk setiap nilai tertentu variabel independen homokedastisitas. Model
regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas diuji dengan menggunakan uji Glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel
independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heterokedastisitas. Jika probabilitas signifikannya diatas
tingkat kepercayaan 5 dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heterokedastisitas Situmorang et al, 2011:107.
3.11 Uji Hipotesis
1 . Uji F Uji Serentak
Uji F uji serentak adalah untuk melihat apakah variabel independent secara bersama-sama serentak berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap
variabel dependent. Melalui uji statistik dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
51
H : b
1
= 0 Artinya secara bersama-sama serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel independent Kepuasan dan Pengetahuan Produk terhadap variabel dependent Keputusan Pembelian Ulang.
H : b
1
≠ 0 Artinya secara bersama-sama serentak terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel independent Kepuasan dan Pengetahuan Produk terhadap variabel dependent Keputusan Pembelian Ulang.
Nilai F
hitung
akan dibandingkan dengan nilai F
tabel
. Kriteria pengambilan keputusan, yaitu :
H diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5 H
ditolak jika F
hitung
≥ F
tabel
pada α = 5
2. Uji t Uji Parsial
Uji t dimaksudkan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh yang signifikan dari variabel independent Kepuasan dan Pengetahuan Produk
terhadap variabel dependent Keputusan Pembelian Ulang. Bentuk pengujiannya yaitu:
H
0 :
b
1
= 0, artinya variabel independent Kepuasan dan Pengetahuan Produk secara parsial tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap
variabel dependent Keputusan Pembelian Ulang.
Universitas Sumatera Utara
52
H : b
1
≠ 0, artinya variabel independent Kepuasan dan Pengetahuan Produk secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap
variabel dependent Keputusan Pembelian Ulang. Nilai t
hitung
akan dibandingkan dengan nilai t
tabel
. Kriteria pengambilan keputusan, yaitu:
H diterima bila t
hitung
t
tabel
pada α = 5
H ditolak bila t
hitung
≥ t
tabel
pada α = 5
3. Pengujian Koefisien Determinan R
2
Koefisien determinan R
2
bertujuan untuk mengetahui signifikansi variabel. Koefisien deteminasi melihat seberapa besar pengaruh variabel independent
terhadap variabel dependent. Koefisien determinan R
2
berkisar antara 0 nol sampai dengan 1 satu, 0
≤ R
2
≤ 1. Apabila deteminasi R
2
semakin kecil mendekati nol, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel independent
terhadap pengaruh variabel dependent semakin kecil. Hal ini berarti, model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel independent
terhadap variabel dependent, dan bila R
2
mendekati 1, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel independent adalah besar terhadap variabel dependent.
Hal ini berarti, model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel independent yang diteliti terhadap variabel dependent.
Universitas Sumatera Utara
53
Universitas Sumatera Utara
54
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Apple