Alur ANALISIS STRUKTUR CERITA RAKYAT

Untuk menentukan tema dalam cerita TBM ini maka penulis mengunakan pendapat mochtar Lubis yang menentukan tema sebuah karya sastra berdsarkan tiga hal , yaitu : a. Persoalan yang paling menonjol dalam cerita rakyat TBM adalah kesabaran dan kesetiaan. b. Dari awal cerita sampai akhir cerita dalam cerita rakyat TBM menceritakan tentang ketulusan hati seorang kakak dan adik. c. Konflik yang paling banyak hadir dalam cerita rakyat TBM adalah Tentang keegoisan sang Pawang Burung Merbuk. Berdasarkan ketiga hal di atas maka dapat di tarik kesimpulan bahwa tema dalam cerita rakyat TBM adalah tentang perjuangan hidup kakak dan adik yang diusir oleh orang tuanya dan berkelana di hutan demi kelangsungan hidup.

2.4. Alur

Alur merupakan unsur karya sastra yang penting, bahkan tidak sedjkit orang yang menganggapnya sebagai yang terpenting di antara berbagai unsur karya sastra yang lain. Tinjauan struktural terhadap karya sastra pun sering tebih ditekankan pada pembicaraan alur, walau mungkin mempergunakan istilah lain. Masalah linearitas struktur penyajian peristiwa dalam karya sastra banyak dijadikan objek kajian. Hal itu kiranya juga beralasan sebab kejelasan alur, kejelasan tentang kaitan antarperistiwa yang Universitas Sumatera Utara dikisahkan secara linear, akan mempermudah pemahaman kita terhadap cerita yang ditampilkan. Kejelasan alur dapat berarti kejelasan cerita, kesederhanaan alur berarti kemudahan cerita untuk dimengerti. Sebaliknya, alur sebuah karya sastra yang kompleks, ruwet, dan sulit dikenali hubungan kualitas antar peristiwanya, menyebabkan cerita menjadi lebih sulit dipahami. Alur sebuah cerita bagaimanapun tentulah mengandung unsur urutan waktu, baik ia dikemukakan secara eksplisit maupun implisit. Oleh karena itu, dalam sebuah cerita, tentulah ada awal kejadian, kejadian-kejadian berikutnya, dan barangkali ada pula akhirnya Nurgiyantoro, 2001:141. Namun, plot sebuah hikayat sering tidak menyajikan urutan perisitiwa secara kronologis dan runtut, melainkan penyajian yang dapat dimulai dan diakhiri dengan kejadian yang mana pun juga tanpa adanya keharusan untuk memulai dan mengakhiri dengan kejadian awal dan kejadian terakhir. Dengan demikian, tahap awal cerita tidak harus berada di awal cerita atau djbagian awal teks, melainkan dapat terletak di bagian mana pun. Hal yang demikian dapat terjadi disebabkan urutan waktu penceritaan sengaja dimanipulasikan dengan urutan peristiwa la mungkin dimaksudkan untuk mendapatkan bentuk pengucapan baru dan efek artistik tertentu, kejutan, ataupun sebentuk suspense di pihak pembaca. Teknik pengungkapan cerita, atau teknik pengaluran, yang demikian biasanya justru lebih menarik karena memang langsung dapat menarik perhatian pembaca. Universitas Sumatera Utara Pembaca tangsung berhadapan dengan konflik, yang tentu saja, ingin segera mengetahui sebab-sebab kejadian dan bagaimana kelanjutannya. Pada dasarnya, alur sebuah cerita haruslah bersifat padu. Antara perisitiwa yang satu dengan yang lain, antara perisitwa yang diceritakan lebih dahuiu dnegan yang kemudian, ada hubungan, ada sifat saling keterkaitan. Kaitan antar peristiwa tersebut hendaklah jelas, logis, dapat dikenali hubungan kewaktuannya lepas dari tempatnya daiam teks cerita yang mungkin di awal, tengah atau akhir. Alur yang memiliki sifat keutuhan dan kepaduan, tentu saja, akan menyuguhkan cerita yang bersifat utuh dan padu pula. Untuk memperoleh keutuhan sebuah aiur cerita, Tasrif dalam Muchtar Lubis 1989:10 mengemukakan bahwa sebuah alur haruslah terdiri dari lima tahapan. Kelima tahap tersebut penting untuk dikenali, terutama jika kita bermaksud menelaah alur karya sastra yang bersangkutan. Kelima tahapan itu adalah sebagai berikut: 1 Tahap Situation tahap penyituasian, tahap yang terutama berisi pelukisan dan pengenalan situasi latar dan tokoh cerita. Tahap ini merupakan tahap pembukaan cerita, pemberian inforrnasi awal, dan lain-lain yang, terutama, berfungsi untuk melandastumpui cerita yang dikisahkan pada tahap berikutnya. 2 Tahap Generating Circumstances tahap pemunculan konflik, masalah-masalah dan peristiwa-peristiwa yang menyulut Universitas Sumatera Utara terjadinya konflik mulai dimunculkan. Jadi, tahap ini merupakan tahap awal munculnya konflik, dan konflik itu sendiri akan berkembang dan atau dikembangkan menjadi konflik-konflik pada tahap berikutnya. Tahap pertama dan kedua pada pembagian ini, tampaknya, berkesesuaian dengan tahap awal pada penahapan. 3 Tahap Rising Action tahap peningkatan konflik, konflik yang telah dimunculkan pada tahap sebelumnya semakin berkernbang dan dikembangkan kadar intensitasnya. Peristiwa-peristiwa drarnatik yang menjadi inti cerita bersifat semakin mencekam dan menegangkan. Konflik-konflik yang terjadi mengarah ke klimaks semakin tidak dapat dihindari. . 4 Tahap climax tahap klimaks, konffik dan atau pertentangan- pertentarigan yang terjadi, yang dilakui dan atau ditimpakan kepada para tokoh cerita mencapai titik intensitas puncak. Klimaks sebuah cerita akan dialami oleh tokoh-tokoh utama yang berperart sebagai pelaku dan penderita terjadinya konflik utama. Sebuah cerita yang panjang mungkin saja memiliki lebih dari satu klimaks, atau paling tidak dapat ditafsirkan demikian. 5 Tahap Denouement tahap penyelesaian, konflik yang telah mencapai klimaks diberi penyelesaian, ketegangan dikendorkan. Konflik-konflik yang lain, subsubkonflik, atau konflik-konflik tambahan, jika ada, juga diberi jalan keluar, cerita diakhiri. Universitas Sumatera Utara Setelah penulis membaca, menghayati, dan memahami centra rakyat TBM maka dapat digambarkan alur yang terdapat dalam cerita tersebut adalah plot lurus atau progresif. Artinya bahwa dalam cerita rakyat TBM pelukisan alur cerita diawali dengan awal situasi sampai dengan akhir situasi. Adapun pentahapan alur dalam cerita rakyat TBM adalah sebagai berikut : 1 Tahap Situation, tahap awal dalam cerita rakyat TBM dimulai pada tahapan si pengarang mulai melukiskan kehidupan sebuaah keluarga yang hidup di sumatera timur yang masih hutan belukar dengan 2 orang anak laki-laki. Penduduknya jarang dan tempat tinggal mereka berpencar-pencar, anak pertama mereka bernama Ahmad dan anak kedua bernama Muhammad. Ahmad dan Muhammad memiliki burung Merbuk yang bertuah dan bisa berbicara, pada dahulu kala manusia bisa berbicara dengan binatang. . Hal tersebut dapat dilihat pada kutipan cerita sebagai berikut. Pada zaman dahulu kala tersebutlah suatu kampong, tinggal sepasang suami. Mereka mempunyai dua anak laki-laki. Anak sulung mereka bernama Ahmad dan anak kedua mereka bernama Muhammad. Mereka tinggak disebuah gubuk tua, pekerjaan mereka sehari-hari mengerjakan sebidang tanah yang letaknya tidak jauh dari gubuk. Universitas Sumatera Utara Mereka adalah anak-anak yang baik prilakunya dan ramah kepada tetangga penyayang binatang sehingga satu kampung menyukai keberadaan mereka. Sudah menjadi kebiasaan buat kedua saudara ini , pagi membantu ibu dan ayah di sawah dan sorenya pergi mengaji. Begitulah pekerjaan si ahmad dan muhammad setiap hari. Pada suatu sore ketika mereka pulang dari mengaji mereka menemukan burung merbuk yang tidak jauh dari mereka oleh karena itu mereka punya niatan untuk menangkapnya dan dalam sekejap mereka berhasil menangkapnya , karena sangkin gembiranya , ahmad ddan muhammad berlari menuju rumah dan langsung menemui ayah mereka dan di buatkan sangkar unutk burung mereka . 2 Tahap Generating Circumstances, yaitu tahap dimana peristiwa mulai bergerak memunculkan konflik. Peristiwa-peristiwa yang termasuk dalam tahapan ini adalah dimulai saat seorang pawang burung merbuk datang kerumah mereka untuk bermaksud membeli burung merbuk kesayangan Ahmad dan Muhammad tetapi mereka tidak mau , lalu suatu saat orang tua mereka merencanakan sesuatu untuk burung merbuk mereka, sang pawang sudah tahu bahwa burung merbuk mereka punya tersebut bertuah. Ini dikuatkan dari kutipan cerita sebagai berikut: beralih kepada seorang tua yang tinggal di kampong itu juga , yang pekerjaannya setiap hari memikat burung merbuk, pergi pagi pulang Universitas Sumatera Utara petang. Karen kerjanya memikat burung maka orang-orang kampong menyebutknnya uwak pawang burung Pada suatu hari sepulang dari memikat burung wak pawang burung snagat lelah, sehabis sembahyang isya ia pun tertidur dengan nyenyaknya , didalam mimpinya ia berjumpa dengan orang tua berpakaian putih, orang tua itu berkata kepada uak pawng burung, dikampung ini ada seekor burung merbuk yang amat bertuah , wak pawang bertanya , “klo boleh saya tahu apakah tuah burung tersebut dan sapa yang empunya?”. “Adapun tuahnya burung itu bagi sapa yang dapat memakan kepalanyan maka dia akan menjadi seorang raja dan bagi sapa yang dapat memakan hatinya maka dia akan menjadi soerang mentri, yang punya burung tersebut adalah si ahmad dan Muhammad ia tinggal tidak jauh dari sini dan besok sebelum matahari terbit jalanlah kau kearah sana setelah uak berkata seperti itu diapun hilang dan uwak pawang burungpun terbangun dari tidurnya. Setelah dia terbangun dari tidurnya diapun mencri burung tersebut, sesampainya disana uwak pawang burung tersebut langsung menjumpai si ahmad dan Muhammad dan menyapa mereka. Uwak pawang burung tersebut langsung menjumpai orang tua mereka dan menyampaikan maksud dan tujuannya dating untuk membeli burung merbuk tersebut .tetapi anak-anak dari pak Ahmad tidak mau menjual burung kesayangannya, hingga pak ahmad menyampaikan kepda Universitas Sumatera Utara pawang tersebut untuk balik lagi 3 hari kemudian, untuk menjual burung tersebut. 3 Tahap Rising Action tahap peningkatan konflik, pada tahap ini cerita mulai bergerak ke arah konflik cerita. Adapun peristiwa-peristiwa yang terdapat dalam tahapan pada cerita rakyat TBM adalah ketika si Ahmad dan Muhammad disuruhi bunya membantu ayah mreka diladang tanpa membawa burung merbuk mereka, sepeninggal si ahmad dan si Muhammad , ibu ahmad berfikir menyusun rencana yang akan dilakukan terhadap burung merbuk kepunyaan si ahmad dan Muhammad . burung kepunyaan anaknya tersebut segera ditangkap, dalam hati iya berkata,” kalau burung ini kujual sesudah ku masak pasti harganya semngkin tinggi”, tidak berapa lama ia pun menyembelih burung kesayangan anaknya, terus di panggangnya, setelah itu ibu ahmad melakukan pekerjaan rumahnya, tidak berapa lama anak-anaknya pulang dari ladang dan menanyakan burung merbuk kesayangan mereka. Dengan wajah sedih ibunya bersandiwara bahwasannya burung mereka digigit kucing lalu karena saying mati begitu aja lalu digoreng oleh ibu mereka. Tahap Climax tahap puncak cerita, tahap ini terdapat pada peristiwa ketika saat mereka tahu bahwa burung kesayangan mereka mati lalu digoreng oleh ibunya, dengan sigap mereka menghampirin burung Universitas Sumatera Utara merbuk kesayangan mereka dan mereka memakannya , si ahmad memakan kepalanya dan si Muhammad memakan hatinya, lalu kemudian orang tua meraka marah karena burung tersebut hendak dijual kepada uwak pawang burung merbuk itu. Ayah si ahmad marah besar dan mengusir mereka keluar dari rumah Karena mereka memakan burung tersebut, tiba pada malam hari mereka pun keluar dari rumah dan pergi jauh. Peristiwa tersebut dapat dijumpai dalam kutipan cerita TBM sebagai berikut : Ibu ahmad menceritakan apa yang telah terjadi . mendengar cerita istrinya. Timbul pula marah pak ahmad. Keudian pak ahmad memanggil kedua putranya, dengan mareh yang meluap-luap tnpa usul periksa lagi, langsung pak ahmad mengusir kedua anaknya itu. Si ahmad dan muhammad langsung menangis dan bersujud di kaki ayahnya memohon ampun namun, pak ahmad tetap pada keputusannya , mengusir mereka dari rumah. Karen ayah nya tidak dapat mengampunin mereka , pada tengah malam mereka diam-diam pergi dari rumah. Mereka tidak membawa apa-apa selain pakaian.keduanya berjalan menurutkan langkah. Mereka berhenti ketika mereka merasa lelah. 4 Tahap Denoument tahap penyelasaian cerita, peristiwa yang terdapat pada tahapan ini adalah ketika mereka berjuang Universitas Sumatera Utara mempertahankan hidup dihutan dengan banyak kejadian-kejadian yang aneh sampai akhirnya mereka berteduh disebuah pohon yang besar. Ahmad sebagai anak tertua menyuruh adikanya tidur diatas pohon sedangkan ahmad sendiri tidur dibawah pohon menjaga sang adik. Keesok paginya Muhammad tidak menemukan abangnya lagi hingga suatu saat mereka dipertemukan lagi menjadi disebuah istana yang didalamnya si Ahmad menjadi sang raja dan si Muhammada menjadi mentri dan mereka hidup bahagia. Peristiwa tersebut dapat dijumpai dalam kutipan cerita TBM sebagai berikut : ”pada suatu hari menjelang senja , keduanya berhenti di sebuah pohon kayu yang rimbun. Mereka sangat lelah, haus dan lapar. Berkata si ahmad kepada adiknya , muhammada, ”malam ini kita bemalam disini aja. Besok kita lanjutin lagi perjalanan, karena disini banyak jejak binatang buas, ada baiknya kau tidur diatas pohon, ikatkan badan mu pada pohon itum agar tidak terjatuh”. Kata ahmad kepada adiknya ” aku biarlah tidur dibawah ini sambil berjaga-jaga.” Si muhammad tidak membantah, ia pun terus memanjat pohon itu. Pada suatu hari seorang raja berkata kepada perdana mentrinya .: wahai perdana mentri beta sudah tua dan selalu sakit- sakitan, penganti beta belum ada menurut adat kerajaan ini anak perempuan tidak boleh mengantikan raja. Oleh sebab itu , beta Universitas Sumatera Utara berharap agar dipukul tabu larangan. Himpunlah rakyat sekalian, beta ingin menyampaikan sesuatu kepada mereka,” sabda baginda raja. Tanpa usul periksa lagi, perdan mentri memukul tabu larangan. Tiada berapa lama, maka berdatanganlah rakyat negeri itu ke istana, raja melihat rakyatnya telah berkumpul, raja pun berkata,” wahai rakyat beta sekalian , beta sudah tua danselalu sakit-sakitan, beta tidak mempunyai anak laki-laki yang dapat mengantikan beta. Pada hari itu beta bermaksud melepas seekor gajah putih untuk mencari panganti beta. Beta minta agar perdana mentri dan dua orang pembantu pergi mengikutin gajah putih. Siapa saja yang disembah oleh gajah putih nanti , maka orang itulah yang akan mengantikan beta menjadi raja di negeri ini. Pada tengah malam sampailah gajah putih ditengah-tengah hutan begitu sampai dibawah sebatang pohon gajah putih itu merebahkan diri dan bersujud. Perdana menteri berlari mendekatin gajah itu. Terlihat oleh datuk perdana menteri seorang pemuda tertidur dibawah pohon besar tadi. Tak ayal lagi, terus diangkat pemuda yang tidur tadi dinaikan ke atas gajah dan pemuda itu masih tertidur lelap. Sesampai disana pemuda tersebut langsung diturunkan dibalai sidang. Semua orang telah berkumpul untuk mendengar titah raja. Raja mengumumkan bahwa sejak hari itu, orang muda yang duduk bersamaannya akan ditunjuk sebagai penganti raja. Universitas Sumatera Utara Kembali kekisah si muhammad karena dia tidak tahu bahwa abangnya dibawa orang kerajaan untuk dijadikan raja setelah seekor gajah putih bersujud dibawah abangnya dan dibawa pergi si muhammad kehilangan abangnya , ia kembali memanggil abangnya tetapi tiada mendapat sahutan , si muhammad turun kebawah dilihatnya banyak jejak binatang dan dia berfikiran abangnya dimakan binatang buas, karena dukanya ia pun berjalan menurut kaki tanpa tujuan , ia pun berhenti di bawah sebatang pohon sambil memakan tumbuh-tumbuhan.dilihatnya burung rajawali berebutan ranting kayu, keduanya saling cakar-cakaran akhirnya rantingnya jatuh kebawah dekat si muhammad. Setelah ranting jatuh salah seekor diantara mereka berkata ,”nah, sekarang ranting itu telah jatuh . jatuhnya dekat seorang manusia pula itu” raja wali yang satu lagi berkata,”sebenarnya apa guna ranting itu bagimu. Dijawab oleh rajawali yang penasaran itu,” itulah , mana engkau tahu bahwa ranting itu tidak sama dengan ranting-ranting lain, ranting yang satu itu bertuah, ranting keramat. Ia dapat memberikan kita apa saja. Si muhammad mendengar kan semua pembicaraan burung tersebut, maka ia pun mengammbil ranting itu , setelah ia ambil iapun menjampi ranting itu dengan seketika terhidanglah sebuah makanan. Muhammad pun menyantapnya hingga kenyang, smbil melamun dia Universitas Sumatera Utara pun terkenang kepada abangnya dan ia pun menjampi lagi ranting kayu tersebut untuk bertemu dengan abangnya dengan ijin ALLAH maka ia pun tiba disebuah halaman istana yang besar. Putri bungsu raja sedang bernain-main di taman larangan itu dan menemukan si muhammad dan muhammad langsung ditahan oleh orang kerjaan,disaat persidangan ia melihat abangnya bersama sang raja dan muhammad memanggil abangnya lalu ia pun menceritakan semua kejadian yang dialami oleh merka berdua hingga terpisahkan, setelah ahmad yakin bahwa pemuda yang dihadapannya itu adalah adiknya , maka ia pun turun dari tempat duduknya dan terus datang ke hadapan si muhammad seraya memeluknya. Dan mulai saat itu ahmad dan muhammad menjadi raja dan menteri dan mereka menikahi anak raja hingga mereka hidup bahagia.

2.5. Latar