c. Materi atau peralatan, meliputi macam pengeluaran untuk peralatan seperti alat-alat tulis, perabot kantor, perangko, fotocopy, gerai atau stand ekshibisi,
alat-alat bantu visual, kamera dan film, slide, kaset video dan tape perekam dan sebagainya.
d. Kas kecil. Pos ini disediakan untuk menutup berbagai macam kepentingan yang sifatnya insidental, seperti ongkos perjalanan, sewa ruangan hotel,
ongkos jamuan dan sebagainya. Yang juga termasuk ke dalam pos ini adalah berbagai macam pengeluaran khusus yang memang tidak dapat dihindari
dalam penyelenggaraan suatu acara humas.
2.3.1 Marketing Public Relations
Hubungan masyarakat public relations atau Humas meliputi berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan atau melindungi
citra perusahaan atau masing-masing produknya. Banyak perusahaan berpaling kehubungan masyarakat pemasaran atau Marketing Public
Relations MPR untuk langsung mendukung promosi dan pembentukan citra perusahaan atau produk. Serupa dengan Humas keuangan dan
komunitas, MPR melayani bidang khusus, yaitu Departemen Pemasaran. Sebutan lama untuk MPR adalah pemberitaan publicity, yang
dipandang sebagai tugas untuk memperoleh ruang editorial dalam media cetak dan siaran untuk mempromosikan atau ‘menggembar-gemborkan’
suatu produk, jasa, gagasan, tempat, orang dan organisasi. Namun MPR jauh melampaui hanya sekedar pemberitaan, tetapi berperan penting dalam
hal; 1 membantu peluncuran produk-produk baru, 2 membantu memposisikan kembali produk-produk yang sudah matang, 3
membangun minat terhadap kategori produk, 4 memengaruhi kelompok sasaran tertentu, 4 membela produk yang telah menghadapi masalah
publik, dan 5 membangun citra korporat yang tercermin dengan baik dalam produk-produknya.
Ketika mempertimbangkan kapan dan bagaimana MPR dilakukan, manajemen harus menekankan tujuan-tujuan pemasaran, memilih pesan-
pesan dan sarana Humas, melaksanakan rencana tersebut dengan cermat
dan mengevaluasi hasilnya. Menurut Kotler dan Keller 2007, alat-alat utama MPR adalah :
a. Terbitan. Perusahaan sangat mengandalkan bahan-bahan yang diterbitkan untuk menjangkau dan memengaruhi pasar sasarannya.
Bahan-bahan ini mencakup laporan tahunan, brosur, artikel, berita berkala, majalah perusahaan dan bahan-bahan audiovisual.
b. Acara-acara. Perusahaan dapat menarik perhatian pada produk-produk baru atau kegiatan-kegiatan perusahaan lainnya dengan
menyelenggarakan acara-acara khusus seperti konferensi berita, seminar, tamasya, pameran dagang, pemajangan produk, kontes dan
kompetisi dan ulang tahun yang akan menjangkau masyarakat sasaran. c. Pemberian dana sponsor. Perusahan dapat mempromosikan dan
menempatkan nama perusahaannya dengan mensponsori pertandingan olahraga, acara budaya dan tujuan-tujuan yang sangat dihargai.
d. Berita. Salah satu tugas utama profesional Humas adalah menemukan dan menciptakan berita yang menguntungkan untuk perusahaan
tersebut, produknya, orang-orangnya dan mengupayakan agar media menerima siaran pers, serta menghadiri konfrensi pers.
e. Ceramah. Semakin banyak eksekutif perusahaan harus menjawab dengan tangkas pertanyaan-pertanyaan dari media atau memberi
ceramah dalam perhimpunan-perhimpunan perdagangan atau rapat- rapat penjualan dan penampilan ini dapat membangun citra perusahaan
tersebut. f. Kegiatan layanan masyarakat. Perusahaan dapat membangun
kehendak baik dengan menyumbangkan uang dan waktu untuk tujuan- tujuan baik.
g. Media identitas. Perusahaan membutuhkan identitas visual yang langsung dikenal masyarakat. Identitas visual tersebut terdapat dalam
logo perusahaan, alat tulis, brosur, tanda, formulir bisnis, kartu nama, bangunan, seragam dan aturan berpakaian.
2.3.2 Citra Perusahaan