PENDAHULUAN Dr. Nevy Diana Hanafi, S.Pt, M.Si
2 sebanyak 378 kelompok peternak dan jumlah populasi ternak sapi potong
kelompok peternak sebanyak 12.795 ekor.
Peternak sapi potong perorangan merupakan usaha rumah tangga skala usaha kecil yang dikelola oleh anggota keluarga menggunakan teknologi
sederhana dan kurang peka terhadap perubahan, tidak bergabung dengan kelompok peternak karena beberapa alasan antara lain tidak memiliki waktu untuk
bergabung berkelompok dengan peternak lain karena kesibukan pekerjaan, sedangkan kelompok peternak merupakan gabungan dari beberapa peternak sapi
potong. Kelompok Peternak terbentuk karena adanya kesatuan kepentingan
terutama menyangkut hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi serta kesadaran untuk tolong menolong sesama anggota. Kelompok peternak bisa juga
terbentuk karena ingin mendapatkan bantuan baik dari pemerintah, pihak swasta atau pihak – pihak lain yang memberikan bantuan untuk mendapatkan perhatian
dari masyarakat. Kelompok peternak tersebut dibentuk oleh beberapa orang dan penentuan pengurus kelompok tidak berdasarkan hasil dari musyawarah dan
mufakat anggota kelompok. Setelah kelompok peternak tersebut mendapatkan bantuan, banyak juga dari kelompok peternak tersebut tidak berkembang lagi dan
akhirnya bubar karena banyaknya permasalahan – permasalahan atau perselisihan yang timbul di kelompok peternak tersebut antara lain pengurus kelompok
peternak tersebut tidak aktif lagi, potensi daerah dari kelompok peternak tersebut tidak mendukung untuk pengembangan ternak sapi potong.
Banyak juga kelompok peternak yang terus berkembang, mempunyai kemampuan dalam menjalankan dan mengembangkan usahanya secara mandiri
dan berkelanjutan dan merasakan adanya berbagai kemudahan yang diperoleh anggota Kelompok Peternak tersebut antara lain yaitu : semua sumberdaya yang
tersedia di dalam kelompok dapat dimanfaatkan secara optimal, memudahkan dalam mengakses berbagai program pemerintah, memudahkan penyuluh dalam
melakukan penyuluhan, serta inovasi teknologi dapat dimanfaatkan oleh seluruh anggota kelompok, baik teknologi pembibitan, pakan, budidaya, pasca produksi.
3 Jumlah ternak sapi potong terbanyak di Kabupaten Serdang Bedagai
terdapat pada Kecamatan Pantai Cermin yaitu 6.327 ekor, sedangkan jumlah ternak sapi potong paling sedikit terdapat pada Kecamatan Kotarih yaitu 212 ekor.
Jumlah kelompok peternak terbanyak terdapat pada Kecamatan Dolok Masihul yaitu sebanyak 46 kelompok peternak, sedangkan jumlah kelompok peternak
paling sedikit terdapat pada Kecamatan Bandar Khalifah yaitu 3 tiga kelompok peternak.
Banyaknya kelompok peternak dalam suatu Kecamatan tidak dapat menentukan bahwa populasi ternak sapi potong dinominasi oleh milik kelompok
peternak. Jumlah ternak sapi potong milik kelompok peternak terbanyak terdapat pada Kecamatan Dolok Masihul yaitu 2.399 ekor, sedangkan jumlah ternak sapi
potong milik kelompok paling sedikit terdapat pada Sei Bamban yaitu tidak memiliki ternak sapi potong walau pada Kecamatan Sei Bamban terdapat 21
kelompok peternak. Pengembangan komoditas ternak sapi pada dasarnya adalah kegiatan yang
memiliki beberapa tujuan diantaranya adalah untuk pengembangan pembibitan ternak, budidaya ternak, pengawasan penyakit ternak, pengelolaan serta
pemasaran hasil ternak dan pemanfaatan hasil sampingan ternak. Pengembangan ternak sapi potong di Kabupaten Serdang Bedagai dapat berkembang apabila
pemanfaatan potensi sumberdaya yang ada dilakukan secara tepat dan optimal dengan memanfaatkan inovasi teknologi tepat guna yang disesuaikan dengan
kondisi sosial ekonomi masyarakat setempat. Faktor – faktor lain seperti kelembagaan, sarana dan prasarana serta peraturan – peraturan harus mendukung
secara baik dan konsisten.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan yang menjadi dasar penelitian sebagai berikut :
1. Bagaimana perbedaan faktor produksiinput bibit, kandang, pakan, modal, tenaga kerja, produktivitas dan tingkat pendapatan antara kelompok peternak
dan non kelompok peternak di Kabubupaten Serdang Bedagai?
4 2. Apa saja faktor internal kekuatan dan kelemahan dan faktor eksternal
peluang dan ancaman yang mempengaruhi strategi pengembangan sapi potong melalui kelompok peternak di Kabupaten Serdang Bedagai?
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : 1. Membandingkan faktor produksiinput bibit, kandang, pakan, modal, tenaga
kerja, produktivitas dan tingkat pendapatan antara kelompok peternak dan non kelompok peternak di Kabupaten Serdang Bedagai
2. Menganalisis strategi pengembangan sapi potong melalui kelompok peternak di Kabupaten Serdang Bedagai.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat, antara lain sebagai berikut :
1. Bahan pertimbangan atau bahan evaluasi bagi Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai mengenai potensi dan strategi pengembangan sapi potong melalui
Kelompok Peternak di Kabupaten Serdang Bedagai. 2. Bahan referensi dan studi untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi pihak-
pihak yang membutuhkan.
5