Upaya Meningkatakan Motivasi Belajar

commit to user 23 pembelajaran menjadi optimal. Dengan demikian, motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan bagi siswa yang harus dikerjakan sesuai dengan tujuan tersebut. 3 Peran motivasi menyeleksi arah perbuatan. Disini motivasi dapat berperan menyeleksi arah perbuatan bagi siswa apa yang harus dikerjakan guru mencapai tujuan. Contoh : untuk menghadapi ujian, supaya lulus dan mendapat hasil yang baik maka siswa harus mampu menyisihkan waktu yang optimal untuk kegiatan belajar dan tidak menyia - nyiakan waktu untuk menonton TV, membaca novel, bermain karena tidak sesuai dengan tujuan. 4 Peran motivasi internal dan eksternal dalam pembelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran, motivasi internal biasanya muncul dari dalam diri siswa dan motivasi eksternal umumnya didapat dari guru pendidik. Jadi dua motivasi ini harus disinergikan dalam kegiatan pembelajaran apabila siswa ingin meraih hasil yang baik. 5 Peran motivasi menentukan ketekunan dalam pembelajaran. Seorang siswa yang telah termotivasi untuk belajar, tentu dia akan berusaha seoptimal mungkin untuk belajar dengan tekun, dengan harapan mendapat hasil yang baik dan lulus. 6 Peran motivasi melahirkan prestasi. Motivasi sangat berperan dalam pembelajaran siswa dalam meraih prestasi belajar. Tinggi rendahnya prestasi seseorang selalu dihubungkan dengan tinggi rendahnya motivasi belajar siswa.

d. Upaya Meningkatakan Motivasi Belajar

Menurut De Decce dan Grawford 1974 ada empat fungsi guru sebagai pengajar yang berhubungan dengan cara pemeliharaan dan peningkatan motivasi belajar anak didik yaitu guru harus dapat menggairahkan anak didik commit to user 24 memberikan harapan yang relistis, memberikan insentif dan mengarahkan perilaku anak didik kearah yang menunjang tercapainya tujuan pengajaran Djamarah, 2002: 135- 140. 1 Menggairahkan anak didik Dalam kegiatan rutin di kelas sehari - hari guru harus berusah menghindari hal - hal yang monoton dan membosankan. Guru harus selalu memberikan kepada anak didik cukup banyak hal - hal yang perlu dipikirkan dan dilakukan. Guru harus berusaha memelihara minat anak didik dalam belajar, yaitu dengan memberikan kebebasan tertentu untuk berpindah dari satu aspek ke lain aspek pelajaran dalam situasi belajar. 2 Memberikan harapan realistis Guru harus memelihara harapan - harapan anak didik yang relistis dan memodifikasi harapan - harapan yang kurang atau tidak realistis. Untuk itu guru perlu memiliki pengetahuan yang cukup mengenai keberhasilan atau kegagalan akademis setiap anak didik di masa lain. Dengan demikian guru dapat membedakan antara harapan - harapan yang realistis, pesimistis, atau terlalu optimis. Bila anak didik telah banyak mengalami kegagalan, maka guru harus memberikan sebanyak mungkin keberhasilan kepada anak didik. 3 Memberikan insentif Bila anak didik mengalami keberhasilan, guru diharapkan memberikan hadiah kepada anak didik dapat berupa pujian, angka yang baik, dan sebagainya atas keberhasilannya, sehingga anak didik terdorong untuk melakukan usaha lebih lanjut guna mencapai tujuan - tujuan pengajaran. commit to user 25 4 Mengarahkan perilaku anak didik Cara mengarahkan perilaku anak didik adalah dengan memberikan penugasan, bergerak mendekati, memberikan hukuman yang mendidik menegur dengan sikap lemah lembut dan dengan perkataan yang ramah dan baik. Seperti dikutip oleh Gage dan Berliner 1979, French dan Raven 1959 menyarankan sejumlah cara meningkatkan motivasi anak didik tanpa harus melakukan reorganisasi kelas secara besar – besaran yaitu : 1 Pergunakan pujian verbal 2 Pergunakan tes dan nilai secara bijaksana 3 Membangkitkan rasa ingin tahu dan hasrat eksplorasi 4 Melakukan hal - hal yang luar biasa 5 Merangsang hasrat anak didik 6 Memanfaatkan apersepsi anak didik 7 Terapkan konsep - konsep atau prinsip - prinsip dalam konteks yang unik dan luar biasa agar anak didik lebih terlihat dalam belajar 8 Minta anak didik untuk mempergunakan hal - hal yang sudah dipelajari sebelumnya 9 Pergunakan simulasi dan permainan 10 Perkecil daya tarik system motivasi yang bertentangan 11 Perkecil konsekuensi - konsekuensi yang tidak menyenangkan terhadap anak didik dari keterlibatannya dalam belajar. commit to user 26

e. Prinsip-prinsip Motivasi

Dokumen yang terkait

PENGARUH METODE E LEARNING DAN KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH DOKUMENTASI KEBIDANAN (Pada Mahasiswa DIII Kebidanan STIKES ‘Aisyiyah Surakarta)

0 13 74

PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASKEB II PERSALINAN DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR PADA MAHASISWA PRODI KEBIDANAN STIKES DIAN HUSADA MOJOKERTO

0 1 91

PENGARUH KETERAMPILAN DOSEN MENGAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA TINGKAT II PADA MATA KULIAH KESEHATAN REPRODUKSI DAN KB DIII KEBIDANAN FK UNS.

0 0 4

PERBEDAAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DAN METAKOGNISI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA KEBIDANAN PADA MATA KULIAH ASKEB IVA DI STIKES DIAN HUSADA MOJOKERTO.

0 0 13

Pengaruh metode pembelajaran terhadap prestasi belajar mata kuliah kesehatan reproduksi ditinjau dari motivasi belajar Cover Lengkap

0 0 14

Pengaruh metode pembelajaran terhadap prestasi belajar mata kuliah kesehatan reproduksi ditinjau dari motivasi belajar Jurnal Tesis

0 0 14

yaya sulthon aziz JURNAL

0 0 17

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA MATA KULIAH KOMUNIKASI DAN KONSELING DALAM KEBIDANAN DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR.

0 0 8

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR ASUHAN KEBIDANAN HAMIL PADA MAHASISWA PRODI D-III KEBIDANAN STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA

0 0 10

PENGARUH PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DAN MOTIVASI DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASKEB II MAHASISWA PRODI D-III KEBIDANAN STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA Hutari Puji Astuti1

0 0 7