UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
b. Presentase Penurunan Kadar Glukosa Darah dengan Rumus Sebagai
berikut : Farida dkk, 2011
Presentase penurunan kadar glukosa darah = Keterangan :
Go: gula darah puasa sebelum diberikan sediaan uji. Gt: gula darah setelah diberikan sediakan uji.
24 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Penyiapan Bahan
Tumbuhan lumut hati yang digunakan diperoleh dari Gunung Slamet Purwokerto. Kemudian dilakukan determinasi di Pusat Penelitian Bogoriense
LIPI Cibinong Bogor yang bertujuan untuk mengetahui keaslian tumbuhan yang akan digunakan dan untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam pemilihan
tumbuhan. Hasil determinasi yang diperoleh menunjukan bahwa tumbuhan lumut hati yang digunakan merupakan spesies Mastighopora diclados Brid. Nees.
Tumbuhan lumut yang diperoleh, disortasi untuk memisahkan antara tumbuhan dengan kotoran dan kontaminan lainnya. Proses pengeringan dilakukan
dengan cara diangin-anginkan yang bertujuan untuk meminimalisir adannya pemanasan yang dapat merusak senyawa yang terkandung, penghalusan dilakukan
untuk memperkecil
ukuran partikel
tanaman, yang
bertujuan untuk
memaksimalkan dalam proses ekstraksi, karena semakin kecil ukuran partikel, semakim besar luas permukaannya, sehingga kontak antara pelarut dengan
partikel tanaman semakin besar dan proses ekstaksi dapat berjalan maksimal. Simplisia disimpan dalam wadah tertutup rapat.
4.2 Ekstraksi
Tumbuhan lumut hati diekstraksi dengan menggunakan metode maserasi. Cara ini dipilih untuk meminimalisir kerusakan senyawa termolabil. Proses
maserasi ini menggunakan teknik maserasi bertingkat dengan pelarut yang memiliki tingkat kepolaran yang berbeda yaitu n-heksan, etil asetat dan metanol.
Alasan menggunakan teknik maserasi bertingkat ini yaitu untuk memaksimalkan proses ekstraksi dimana senyawa akan terekstraksi berdasarkan tingkat
kepolarannya. Sebuk simplisia lumut yang digunakan untuk maserasi sebanyak 2103
gram yang kemudian diperoleh ekstrak n-heksan sebanyak 46 gram dengan randemen 2,18.