pembiayaan ataupun pengikatan jaminan. Secara garis besar, pengikatan terdiri dari dua macam, yakni pengikatan di bawah tangan dan pengikatan notaris
Zulkifli, S, 2004 Proses selanjutnya adalah pencairan fasilitas pembiayaan kepada nasabah,
sebelum melakukan proses pencairan, maka harus dilakukan pemeriksaan kembali semua kelengkapan yang harus dipenuhi sesuai disposisi Komite Peningkatan ada
proposal pembiayaan Zulkifli, S, 2004. Untuk kesemuanya itu, bank yang sehat harus mempunyai sistem
pengendalian intern yang mengontrol seluruh volume usaha bank pada umumnya dan bidang perkreditan pada khususnya Santoso, 1996
2.9 Kerangka Pemikiran
Setiap lembaga keuangan baik lembaga keuangan perbankan maupun lembaga keuangan nonperbankan, juga memiliki aturan baku. Peraturan baku
tersebut menjadi pedoman kinerja perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya. Bank syariah sebagai lembaga keuangan perbankan, memiliki beberapa konsep
yang berbeda dan lebih khusus dibandingkan dengan bank konvensional. Dalam pelaksanaannya, tidak semua perusahaan secara murni menjalankan
aktivitasnya sesuai dengan konsep yang baku. Begitu juga dengan pelaksanaan konsep dan aturan baku pada perbankan syariah. Akan ada ketimpangan-
ketimpangan yang terjadi di lapangan. Ketimpangan tersebut dapat dilihat dari perbandingan antara implementasi dan disesuaikan dengan konsep yang ada.
Universitas Sumatera Utara
Sehingga dapat dilihat bagaimana tingkat kemurnian sebuah bank syariah dalam mnjalankan aktivitas perbankannya.
Gambar 3. Skema Kerangka Pemikiran
2.10 Hipotesis Penelitian
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah : Ada ketimpangan antara konsep baku dan pelaksanaan pembiayaan mudharabah
muqayyadah pada Bank Muamalat Indonesia. Bank Muamalat
Indonesia
Prosedur Pembiayaan Bank Muamalat Indonesia
Pedoman Penyaluran Pembiayaan
Ketimpangan
Implementasi Pembiayaan di Lapangan
Universitas Sumatera Utara
BAB III. METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penetapan Lokasi Penelitian
Penetapan lokasi penelitian dilakukan secara purposive sengaja. Bank Muamalat Cabang Tanjung Balai adalah sebagai bank yang menjalankan prinsip-
prinsip syariah dalam dunia perbankan di wilayah Kotamadya Tanjung Balai, Sumatera Utara. Hal inilah yang menjadi dasar pertimbangan dalam pemilihan
lokasi penelitian.
3.2 Metode Pengumpulan Data Jenis Data
Dalam penelitian ini, data yang digunakan adalah data primer yaitu data yang diperoleh dari narasumber Bank Muamalat Indonesia dan data sekunder
yang berasal dari pengguna jasa pembiayaan syariah nasabah. Selain data-data tersebut, data lain yang merupakan pelengkap bagi dapat diperoleh dengan
mempelajari berbagai sumber pustaka dan dokumen yang diperoleh dari objek penelitian yang memiliki relevansi dengan sasaran penelitian.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
22
Universitas Sumatera Utara
1. Teknik Observasi yaitu metode pengumpulan data dengan cara mengadakan pengamatan secara langsung terhadap pelaksanaan kegiatan
penyaluran kredit kepada pengusaha dan melakukan perhitungan bagi hasil. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner pada
Bank Muamalat Cabang Medan. 2. Teknik Wawancara yaitu metode pengumpulan data dengan cara
melakukan tanya jawab dengan pihak-pihak yang terkait dengan pembiayaan tersebut.
3. Teknik Dokumentasi yaitu metode pengumpulan data dengan meneliti bahan-bahan tulisan dari perusahaan yang bersangkutan.
4. Teknik kepustakaan yaitu metode pengumpulan data dengan meneliti bahan-bahan literatur atau kepustakaan yang berhubungan dengan
penelitian sebagai landasan teoritis dalam melengkapi analisis data.
3.3 Metode Analisis Data