Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Keaslian Penelitian

Kegiatan rehabilitasi hutan mangrove di Kecamatan Baitussalam sudah pernah dilaksanakan pada tahun 2005 setelah terjadi musibah Tsunami, banyak lembaga Pemerintah dan lembaga swasta NGOLSM yang melaksanakan kegiatan tersebut. Salah satunya dilaksanakan di Kecamatan Baitussalam dengan luas 100 ha, kegiatan yang dilakukan berupa penanaman dan pengayaan di dalam kawasan pesisir dengan anakan bakau Rhizophora spp. setelah penanaman, dilanjutkan dengan tahap pemeliharaan. Demi keberhasilan kegiatan rehabilitasi hutan mangrove tersebut, maka peran Pemerintah Daerah dan partisipasi masyarakat sangat diharapkan. Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dilakukan analisis terhadap peran Pemerintah Daerah dan partisipasi masyarakat dalam rehabilitasi hutan mangrove di sepanjang pesisir Kecamatan Baitussalam yang kondisinya rusak parah akibat hantaman gelombang Tsunami. Sehingga hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu pedoman bagi Pemerintah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dalam upaya mewujudkan tema Moratorium Logging di Aceh yaitu “Hutan Lestari Rakyat Aceh Sejahtera”.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana peran Pemerintah Daerah dalam rehabilitasi hutan mangrove pasca tsunami di Kecamatan Baitussalam? 2. Bagaimana partisipasi masyarakat dalam rehabilitasi hutan mangrove pasca tsunami di Kecamatan Baitussalam?

1.3. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui peran Pemerintah Daerah dalam rehabilitasi hutan mangrove pasca tsunami di Kecamatan Baitussalam. 2. Untuk mengetahui partisipasi masyarakat dalam rehabilitasi hutan mangrove pasca tsunami di Kecamatan Baitussalam.

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1. Manfaat Umum

Sebagai bahan masukan dan bahan kajian dalam menambah wawasan dan ilmu pengetahuan dalam bidang rehabilitasi hutan mangrove.

1.4.2. Manfaat Khusus

i. Sebagai bahan pertimbangan kepada Pemerintah Daerah, dan instansi terkait dalam mengambil kebijakan rehabilitasi hutan mangrove pasca tsunami di Nanggroe Aceh Darussalam khususnya dan Indonesia pada umumnya. ii. Memberi informasi dan wawasan pada masyarakat akan pentingnya eksistensi hutan mangrove dalam mengurangi dampak gelombang Tsunami.

1.5. Keaslian Penelitian

Penelitian dengan judul “Peran Pemerintah Daerah dan Partisipasi Masyarakat dalam Rehabilitasi Hutan Mangrove Pasca tsunami di Kecamatan Baitussalam Tahun 2008” belum pernah diteliti sehingga peneliti berkeyakinan bahwa penelitian ini asli dan dapat dipertanggungjawabkan. Sebagai perbandingan, peneliti mengutarakan beberapa penelitian yang berhubungan dengan peran Pemerintah Daerah dan partisipasi masyarakat dalam rehabilitasi hutan mangrove, terdapat pada Tabel 1.1 berikut: Tabel 1.1. Penelitian Terdahulu No Nama, Tahun, Judul Penelitian Tujuan Metode Penelitian Hasil yang Diperoleh 1. Martha Amba, 1998, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Masyarakat dalam Pelestarian Hutan Mangrove Tujuan Penelitian adalah 1. Mengetahui tingkat partisipasi masyarakat dalam pelestarian hutan mangrove. 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam pelestarian hutan mangrove. 3. Hubungan antara karakteristik individu faktor internal dengan tingkat partisipasi. 4. Hubungan antara karakteristik di luar individu faktor eksternal dengan tingkat partisipasi. Metode yang digunakan adalah metode survei yang bersifat diskriptif korelasional. 1. Tingkat partisipasi masyarakat dalam pelestarian hutan mangrove tergolong dalam kategori tinggi. 2. Faktor internal mempunyai hubungan yang nyata dan sangat nyata terhadap tingkat partisipasi masyarakat dalam pelestarian hutan mangrove. 3. Faktor eksternal mempunyai hubungan nyata dan sangat nyata terhadap tingkat partisipasi masyarakat dalam pelestarian hutan mangrove. No Nama, Tahun, Judul Penelitian Tujuan Metode Penelitian Hasil yang Diperoleh 2. Amrani S. Suhaeb, 2000, Analisis Kebijakan Pengelolaan Ekosistem Hutan Mangrove di Teluk Kendari Tujuan penelitiannya adalah 1. Mengidentifikasi penyebab dari perambahan kawasan jalur hijau serta mengkaji persoalanaspek dalam pengelolaan kawasan jalur hijau tersebut. 2. Mengidentifikasi berbagai kebijakan lembaga yang ada dalam pengelolaan hutan mangrove serta menganalisis skenario model pemanfaatan optimal yang mungkin dapat diterapkan pada masa depan dalam pengelolaan hutan mangrove di kawasan pesisir Teluk Kendari. 3. Menentukan kebijakan yang dianggap penting dan strategis untuk mendukung upaya pengelolaan yang optimal. 4. Menganalisis fungsi dan kewenangan dari setiap lembaga yang terkait. Metode yang digunakan adalah analisa spasial, perencanaan ke depan, perencanaan balik, analisis konflik dan analisis fungsi dan wewenang. 1. Telah terjadi perubahan penggunaan lahan pada kawasan konservasi jalur hijau sebesar 83,8. 2. Kegiatan pembukaan lahan secara drastis diawali oleh kebijakan Pemerintah yang membangun infrastruktur jalan membelah kawasan tersebut sebagai jalan pintas penghubung bagi kota. 3. Penyimpangan penggunaan peruntukan lahan telah berlangsung secara sistematis diakibatkan lemahnya fungsi koordinasi bersama dengan lemahnya penegakan hukum. 3. Su Ritohardoyo, 2002, Laporan Penelitian Partisipasi Masyarakat dalam Penghijauan Tujuan laporan penelitian adalah mengkaji perbedaan antara kelompok dan antara wilayah mengenai: 1. Tingkat pengetahuan masyarakat mengenai pelaksanaan dan manfaat penghijauan. 2. Tingkat persepsi masyarakat terhadap penghijauan dan program penghijauan. 3. Tingkat peran serta 1. Tingkat pengetahuan masyarakat mengenai pelaksanaan dan manfaat penghijauan termasuk dalam kategori tinggi. 2. Tingkat persepsi masyarakat terhadap penghijauan dan program penghijauan termasuk kategori cukup tinggi. 3. Tingkat partisipasi masyarakat dalam penghijauan termasuk Lanjutan Tabel 1.1 No Nama, Tahun, Judul Penelitian Tujuan Metode Penelitian Hasil yang Diperoleh masyarakat dalam penghijauan. 4. Pengaruh tingkat pengetahuan dan tingkat persepsi masyarakat terhadap tingkat peran serta masyarakat dalam penghijauan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah diskriptif kuantitatif dengan tabulasi silang dan uji statistik. kategori tinggi. 4. Tingkat partisipasi masyarakat dipengaruhi oleh pengetahuan dan persepsi masyarakat. 4. Fitriadi, 2004, Peran Pemerintah dan Partisipasi Masyarakat dalam Rehabilitasi Hutan Mangrove Kasus di Kecamatan Pemangkat Kabupaten Sambas Propinsi Kalimantan Barat Tujuan penelitian adalah 1. Mengetahui peran Pemerintah dalam rehabilitasi hutan mangrove Tanjung Bila. 2. Mengetahui partisipasi masyarakat dan faktor- faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam rehabilitasi hutan mangrove Tanjung Bila. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode diskriptif kuantitatif dengan tabulasi frekuensi dan diskriptif kualitatif. 1. Peran Pemerintah dalam rehabilitasi hutan mangrove adalah rendah. 2. Tingkat partisipasi masyarakat dalam rehabilitasi hutan mangrove adalah rendah. 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat adalah kurang dilibatkannya masyarakat dalam proses perencanaan, rendahnya tingkat pendidikan, rendahnya pendapatanpenghasilan dan tidak adanya kesempatan untuk berpartisipasi.

1.6. Kerangka Berpikir