Pemahaman Responden terhadap Rehabilitasi Hutan Mangrove

5.3.3. Pemahaman Responden terhadap Rehabilitasi Hutan Mangrove

1 Fungsi dan manfaat hutan mangrove Pengetahuan respenden terhadap fungsi dan manfaat hutan mangrove merupakan salah satu kunci keberhasilan dilakukan upaya rehabilitasi hutan mangrove. Distribusi responden menurut pengetahuan fungsi dan manfaat hutan mangrove dapat dilihat pada Tabel 5.9. Tabel 5.9. Distribusi Responden Menurut Pengetahuan Fungsi dan Manfaat Hutan Mangrove No Pengetahuan Fungsi dan Manfaat Hutan Mangrove Jumlah Persentase 1 Sangat tidak tahu 0.00 2 Tidak tahu 0.00 3 Ragu-ragu 0.00 4 Mengetahui 21 21.43 5 Sangat mengetahui 77 78.57 Jumlah 98 100.00 Sumber: Analisis data primer Responden yang sangat mengetahui fungsi dan manfaat hutan mangrove pada Tabel 5.9 menunjukkan persentase tertinggi mencapai 78.57 77 responden selebihnya sebanyak 21 responden 21.43 menyatakan mengetahui. Pemahaman ini diperoleh masyarakat melalui pembelajaran terjadinya bencana tsunami pada daerah penelitian, di mana rusaknya ekosistem hutan mangrove di wilayah penelitian sebelum tsunami terjadi menyebabkan kurangnya penghalang gelombang tsunami yang masuk kedaratan dan menghancurkan segala fasilitas yang ada di daratan dan berbagai perangkat aktivitas manusia. Pemahaman ini juga didukung dengan adanya penyuluhan ataupun penyampaian informasi dan pembelajaran dari pemerintah lembaga donor sebagai aksi dari kegiatan rehabilitasi yang dihubungkan dengan tragedi gempa dan tsunami yang terjadi di NAD dan Nias. Seiring dengan pendapat Saenger, et al, 1983 yang menyatakan fungsi fisik hutan mangrove menjaga garis pantai agar tetap stabil, melindungi pantai dari erosi laut dan intrusi air laut ke daratan. 2 Terjadinya kerusakan ekosistem hutan mangrove Pengetahuan responden terhadap terjadinya kerusakan ekosistem hutan mangrove di wilayah penelitian dapat dilihat pada Tabel 5.10 berikut: Tabel 5.10. Distribusi Responden Menurut Pengetahuan tentang Kerusakan Ekosistem Hutan Mangrove No. Pengetahuan terhadap Terjadinya Kerusakan Ekosistem Hutan Mangrove Jumlah Persentase 1 Sangat tidak tahu 0.00 2 Tidak tahu 1 1.02 3 Ragu-ragu 2 2.04 4 Mengetahui 27 27.55 5 Sangat mengetahui 68 69.39 Jumlah 98 100.00 Sumber: Analisis data primer Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh data responden yang sangat mengetahui terjadinya kerusakan ekosistem hutan mangrove sebanyak 68 responden 69.39 merupakan persentase tertinggi dari pilihan lainnya dan tidak ditemukannya responden yang menyatakan sangat tidak tahu terhadap pengetahuan terjadinya kerusakan ekosistem hutan mangrove di wilayah penelitian. Hal ini menunjukkan bahwa responden memahami bahwa di wilayah penelitian terjadi kerusakan ekosistem hutan mangrove sebelum dilakukannya kegiatan rehabilitasi. 3 Penyebab terjadinya kerusakan ekosistem hutan mangrove Pengetahuan responden terhadap penyebab terjadinya kerusakan ekosistem hutan mangrove di wilayah penelitian dapat dilihat pada Tabel 5.11 berikut: Tabel 5.11. Distribusi Responden Menurut Pengetahuan Penyebab Terjadinya Kerusakan Ekosistem Hutan Mangrove No. Pengetahuan Penyebab Terjadinya Kerusakan Habitat Hutan Mangrove Jumlah Persentase 1 Dibawa gelombang air laut sedikit demi sedikit kedalam laut 0.00 2 Hanya dikarenakan terjadinya tsunami 3 3.06 3 Pengambilan kayu 0.00 4 Pembukaan pertambakan 4 4.08 5 Pengalihan fungsi hutan mangrove keberbagai kegiatan eksploitasi 91 91.86 Jumlah 98 100.00 Sumber: Analisis data primer Responden yang memilih kerusakan hutan mangrove hanya disebabkan terjadinya pengalihan fungsi hutan mangrove ke berbagai kegiatan eksploitasi sebanyak 91 responden 91.86 merupakan persentase tertinggi dari yang lainnya. Pada kenyataannya, kerusakan mangrove sebenarnya sudah terjadi sebelum terjadinya bencana tsunami oleh aktivitas pembukaan pertambakan intensif oleh nelayan di daerah penelitian Wibisono, et al, 2006. Kerusakan ini ditambah dengan adanya gelombang tsunami yang menghancurkan hingga 100 lahan mangrove di daerah tersebut. Pengetahuan mengenai salah satu penyebab terjadinya gelombang tsunami masuk bebas ke wilayah penelitian dikarenakan telah rusaknya ekosistem hutan mangrove sebahagian besar oleh masyarakat sebelum terjadinya bencana tsunami, dapat dilihat pada Tabel 5.12 berikut: Tabel 5.12. Distribusi Responden Menurut Pengetahuan tentang Kerusakan Ekosistem Hutan Mangrove Sebelum Tsunami No. Pengetahuan tentang Kerusakan Ekosistem Hutan Mangrove Sebelum Terjadi Tsunami Jumlah Persentase 1 Sangat tidak tahu 0.00 2 Tidak tahu 1 1.02 3 Ragu-ragu 4 4.08 4 Mengetahui 22 22.45 5 Sangat mengetahui 71 72.45 Jumlah 98 100.00 Sumber: Analisis data primer Responden yang sangat mengetahui bahwa kerusakan terjadi sebelum bencana gelombang tsunami di wilayah penelitian sebanyak 71 responden 72.45 merupakan jumlah persentase tertinggi dibandingkan yang lainnya, sedangkan tidak ditemui responden yang menyatakan sangat tidak tahu terhadap kerusakan ekosistem hutan mangrove sebelum terjadinya tsunami. 4 Pelaksanaan rehabilitasi hutan mangrove Pengetahuan mengenai pelaksanaan rehabilitasi hutan mangrove di wilayah penelitian pasca tsunami yang dicanangkan oleh pemerintah dapat dilihat pada Tabel 5.13 berikut ini: Tabel 5.13. Distribusi Responden Menurut Pengetahuan tentang Program Rehabilitasi Hutan Mangrove yang Dicanangkan Pemerintah No. Pengetahuan tentang Program Rehabilitasi Hutan Mangrove yang Dicanangkan Pemerintah Jumlah Persentase 1 Sangat tidak tahu 0.00 2 Tidak tahu 0.00 3 Ragu-ragu 0.00 4 Mengetahui 16 16.33 5 Sangat mengetahui 82 83.67 Jumlah 98 100.00 Sumber: Analisis data primer Berdasarkan Tabel 5.13 responden yang sangat mengetahui adanya program rehabilitasi hutan mangrove di wilayah penelitian sebanyak 83.67 82 responden yang mendominasi dari pilihan lainnya, sedangkan responden yang tidak mengetahui adanya program rehabilitasi tidak dijumpai. Data ini menunjukkan bahwa kegiatan rehabilitasi hutan mangrove di wilayah penelitian dilakukan dengan sistem terbuka kepada masyarakat. Selanjutnya responden dalam penelitian ini juga mengetahui daerah yang dilakukan rehabilitasi hutan mangrove di wilayah penelitian seperti yang tertera pada Tabel 5.14 berikut: Tabel 5.14. Distribusi Responden Menurut Pengetahuan tentang Daerah Pelaksanakan Rehabilitasi Hutan Mangrove No. Pengetahuan tentang Daerah Pelaksanakan Rehabilitasi Hutan Mangrove Jumlah Persentase 1 Sangat tidak tahu 0.00 2 Tidak tahu 0.00 3 Ragu-ragu 1 1.02 4 Mengetahui 38 38.78 5 Sangat mengetahui 59 60.20 Jumlah 98 100.00 Sumber: Analisis data primer Dari hasil perolehan data pada Tabel 5.13 responden yang sangat mengetahui wilayah penelitian merupakan daerah pelaksanaan rehabilitasi hutan mangrove sebanyak 59 responden 60.20 yang merupakan jumlah terbanyak dari pilihan lainnya. Hal ini mengungkapkan bahwa program rehabilitasi hutan mangrove tersebut telah disosialisasikan kepada masyarakat. Selanjutnya, dalam pelaksanaan rehabilitasi hutan mangrove di wilayah penelitian dilakukan serangkaian persiapan oleh pemerintah dan lembaga donor sebelum dilakukan rehabilitasi hutan mangrove. Kegunaannya untuk mengetahui karakteristik kondisi fisik lahan termasuk mengondisikan lahan siap pakai agar tidak terjadi konflik pada saat program berjalan. Perlakuan ini dilakukan banyaknya rehabilitasi hutan mangrove dilakukan pada daerah bekas pertambakan milik masyarakat pengusaha tambak Tabel 5.15. Distribusi Responden Menurut Pengetahuan Pelaksanaan Survei Lokasi No. Pengetahuan Pelaksanaannya Survei Lokasi Jumlah Persentase 1 Sangat tidak tahu 0.00 2 Tidak tahu 0.00 3 Ragu-ragu 6 6.12 4 Mengetahui 29 29.59 5 Sangat mengetahui 63 64.29 Jumlah 98 100.00 Sumber: Analisis data primer Tabel 5.15 menunjukkan responden memilih jawaban sangat mengetahui pelaksanaan survey lokasi sebanyak 63 responden 64.29 yang merupakan jumlah terbanyak dibandingkan yang lainnya. Hasil ini menyatakan bahwa adanya sosialisasi pelaksanaan rehabilitasi hutan mangrove dilakukan melalui adanya kegiatan survey lokasi sebelum pelaksanaan rehabilitasi. Dalam pelaksanaan rehabilitasi hutan mangrove, pemerintah tidak bekerja sendiri. Kondisi NAD yang mengalami bencana tsunami yang merupakan bencana terbesar oleh karena menelan jiwa yang sangat banyak dan menghancurkan infrastruktur wilayah yang sangat besar pula, sehingga banyak bantuan donor dari dalam dan luar negeri yang diterima pemerintah daerah dalam merehabilitasi daerah disegala aspek pembangunan termasuk rehabilitasi hutan mangrove. Tabel 5.16. Distribusi Responden Menurut Pengetahuan Lembaga Non Pemerintah yang Membantu Kegiatan Rehabilitasi Hutan Mangrove No. Pengetahuan Responden terhadap Lembaga Non Pemerintah yang Membantu Kegiatan Rehabilitasi Hutan Mangrove Jumlah Persentase 1 Sangat tidak tahu 0.00 2 Tidak tahu 0.00 3 Ragu-ragu 3 3.06 4 Mengetahui 23 23.47 5 Sangat mengetahui 72 73.47 Jumlah 98 100.00 Sumber: Analisis data primer Tabel 5.16 menunjukkan jumlah yang menyatakan sangat mengetahui adanya lembaga non pemerintahan NGO membantu pemerintah dalam kegiatan rehabilitasi hutan mangrove sebanyak 72 orang 73.47 , yang mendominasi daripada pilihan lainnya. Artinya bahwa adanya bantuan lembaga non pemerintahan yang difasilitasi pemerintahan dalam pelaksanaan kegiatannya diketahui langsung oleh masyarakat.

5.3.4. Partisipasi Masyarakat dalam Rehabilitasi Hutan Mangrove