Kepemimpinan Wanita dalam Partai Persatuan Pembangunan

75 Watak adalah sifat batin manusia yang mempengaruhi segenap pikiran dan tingkah laku. Tindakan-tindakan seseorang lahir dari wataknya yang disadari atau tidak. 11

B. Pandangan Politisi PPP Terhadap Pemimpin Perempuan

1. Kepemimpinan Wanita dalam Partai Persatuan Pembangunan

Terkait perbincangan tentang kepemimpinan perempuan, dalam konteks perkembangan wacana Islam, isu ini melahirkan dua aliran besar. Pertama, aliran yang mengklaim bahwa Islam tidak mengakui hak perempuan menjadi pemimpin, baik dalam ranah domestik, terlebih lagi dalam ranah publik. Kedua, aliran yang berpendapat bahwa Islam mengakui hak-hak perempuan sama seperti yang diberikan pada laki-laki. Kelompok ini menegaskan bahwa Islam mengakui kepemimpinan perempuan termasuk menjadi kepala keluarga. 12 Tentang kepemimpinan perempuan khususnya dalam sebuah negara memang masih menjadi perdebatan hingga saat ini, perdebatan boleh tidaknya perempuan menjadi pemimpin menurut hukum Islam masih berlangsung sampai sekarang. Pada tahun 1975 Organisasi Wanita Islam 13 mengadakan seminar mengenai “Islam dan Wanita” di mana seminar tersebut menyimpulkan bahwa 11 M. Quraish Shihab, Perempuan Dari Nikah Sampai Sex Dari Nikah Mut’ah Sampai Nikah Sunnah Dari Bias Lama Sampai bias Baru, h.249 12 Siti Musdah Mulia dan Anik Farida, Perempuan dan Politik Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,2005, h. 59-60 13 Organisasi Wanita Islam yang bergerak dibidang sosial dan pendidikan ini didirikan di Yogyakarta pada tahun 1962 dan dipimpin oleh tokoh-tokoh wanita seperti Ibu Zaenab Damiri, Ibu Abu Hanifah, Ibu Aisyah Hilal, Ibu RABS Samsurizal, Ibu Pujo Tomo, dan Ibu Gito Atmojo. Ramli H.M dan Yusuf S.H, Aisyah Aminy Demokrasi Tanpa Henti Jakarta: Lembaga Study Pembangunan Indonesia LASPI, 2002, h.33 76 tidak ada larangan bagi perempuan untuk menduduki jabatan pimpinan dalam lembaga baik politik ataupun negara. PPP adalah sebuah organisasi yang menggunakan prinsip kepemimpinan kolektif-kolegial. Dimana setiap unsur dalam lembaga kepemimpinan bekerjasama demi kemajuan organisasi, sekalipun demikian unsur ketua umum tetap merupakan titik sentral dari seluruh gerakan organisasi. Kriteria utama bagi seorang pemimpin PPP bahwa selain merupakan anggota terbaik ia juga harus dapat diterima oleh semua pihak, baik dalam tubuh partai maupun diluar partai. Pada dasarnya PPP tidak melarang perempuan menjadi seorang pemimpin dalam sebuah partai, karena sejak tahun 1984 PPP sudah membolehkan perempuan menjadi Ketua DPP PPP. Itu dibuktikan dengan Aisyah Aminy yang dengan keaktifannya terpilih menjadi ketua bidang politik praktis dalam DPP PPP. Dan ia merupakan kader perempuan pertama yang mendapatkan kesempatan menjadi ketua dalam partai politik Islam. Ketua bidang OKK Epron Pangkapi berpendapat bahwa kaderasisasi merupakan bagian dari proses regenerisasi dalam tubuh partai dengan kesiapan kader sebagai sumber daya politik diharapkan mampu membawa PPP menjadi partai agen perubahan bangsa. Oleh karena itu kaderisasi sebagai wahana rekruitmen politik sekaligus sarana untuk meningkatkan kualitas kader bangsa dan memenuhi kebutuhan kepemimpinan 77 partai dalam jangka panjang. Dengan memperhatikan kesetaraan dan kesadaran gender. 14 Dengan faktor sejarahnya, perempuan adalah pihak yang secara kultural masih “jauh” dari dunia politik. Politik adalah ranah publik, sedangkan citra perempuan masih terbangun di sekitar ranah privat dan domestik. Oleh karena, itu perlu kerja keras mesin parpol untuk menyosialisasikan pentingnya perempuan terjun ke ranah politik. Dalam konteks inilah Partai Persatuan Pembangunan PPP menegaskan tidak pernah menbeda-bedakan antara laki-laki dan perempuan untuk duduk di dalam kepengurusan partai, baik di tingkat pusat DPP, provinsi DPW, maupun kabupatenkota DPC. Ketua umum DPP PPP, Suryadarma Ali mengatakan “Tidak ada diskriminasi terhadap perempuan di PPP. Yang penting bagaimana kader perempuan meningkatkan kualitas, karena nanti pasti akan dicari-cari karena dibutuhkan partai.” 15 Ia berharap kader perempuan PPP bisa ikut berperan dalam meningkatkan perolehan “suara” di keluarga dan tetangga sekitar. 16 14 Sambutan Ketua bidang OKK Bpk Epron Pangkapi pada tanggal 30 Januari 2008 dalam manual Pelatihan Kader Perempuan Tingkat Propinsi di Jakarta 15 Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Umum PPP Suryadarma Ali, dihadapan sekitar seratus orang peserta “Pelatihan Kader Perempuan Politik” yang disampaikan oleh Pimpinan Wilayah Waita Persatuan Pembangunan Jawa Tengah,”Artikel diakses pada tanggal 10 Agustus 2008 di ’’http:www.antara.co.idarc2008330ppp-tak-diskriminasikan-wanita-duduki-kepengurusan-partai 16 Artikel di akses pada tanggal 10 Agustus 2008 di http:news .okezone.comindex.php 78 Dalam tingkat DPP dikatakan bahwa sekarang ada sekurang-kurangnya 7 orang ditingkat harian, 5 orang pada tingkat wilayah, 3 orang pada tingakat cabang. Ini dijelaskan dalam AD ART. 17 Partai Persatuan Pembangunan PPP akan memaksimalkan peran kaum perempuan. Langkah ini akan efektif, karena kaum perempuan dinilai lebih punya komitmen dalam menjalankan amanah partai sehingga kesetaraan gender dapat terelisasikan dengan baik juga. Salah satu langkah yang dilakukan diantaranya ialah dengan memaksimalkan mesin politik partai dalam bentuk optimalisasi rekeuitmen dan proses kaderisasi partai. 18 PPP sangat konsen terhadap pemberdayaan perempuan, akan tetapi karena sumberdaya perempuan di dalam partai belum bisa menyamai atau bahkan dibawah laki-laki maka dari itu partai memberikan wadah khusus bagi perempuan agar dapat berkonsentrasi untuk membina kader-kader perempuan yang nantinya siap berkiprah berdampingan dengan kader laki-laki dalam politik, khususnya dan bidang-bidang lain pada umumnya. Dikatakan juga PPP sangat berminat menarik banyak kader wanita, namun memang yang masih menjadi kendala terkait banyaknya kaderisasi wanita ialah tidak banyak wanita yang mau berpartai, sebab partai itu terkesan maskulin. 19 17 Wawancara pribadi dengan Ibu Dra. Hj. Ermalena,MHS, Ketua Bidang Pemberdayaan Wanita, 25 Januari 2011 Jam 14.00-14.30, di Gedung Kementrian Agama R.I Jakarta 18 Ketetapan Muktamar VI Partai Persatuan Pembangunan, Tentang Anggaran Dasar Dan Anggaran Rumah Tangga, Jakarta, 2007, h.23 19 Wawancara pribadi dengan Ibu Dra. Hj. Ermalena,MHS, Ketua Bidang Pemberdayaan Wanita, 25 Januari 2011 Jam 14.00-14.30, di Gedung Kementrian Agama R.I Jakarta 79 Dalam struktur kepengurusanpun terdapat dua wanita yang ditempatkan dijajaran ketua, yaitu Dra. Hj. Ermalena, MHS dan Ir. Nurhayati Payapo. Sejak berdiri hingga saat ini terlihat PPP selalu berusaha mengoptimalkan peran wanita dalam partai, terbukti sejak tahun 1984 Aisyah Aminy terbukti menjadi ketua PPP, namun dibalik itu tetap masih harus banyak melakukan terobosan-terobosan mengenai optimalisasi peran wanita dalam partai sehingga nanti bisa menjadi pemimpin wanita dalam PPP yang baik dan mampu membawa wanita Indonesia kedalam porsi yang lebih baik.

2. Kepemimpinan Wanita PPP dalam DPR