9
Yang kedua adalah teori perubahan sosial, secara umum pengertian perubahan sosial ialah posisi, atau situasi, masyarakat yang secara keseluruhan
mengidentifikasikan adanya perbedaan di dalam proses yang berlangsung di dalam masyarakat. Islam mempunyai konsep-konsep dasar mengenai perubahan
sosial. Kosep-konsep dasarnya adalah seperti berikut ini: Konsep pertama, bahwa masyarakat harus ‘memajukan’ diri lewat ‘proses
evolusioner’, demi menuju sasaran yang telah ditetapkan. Konsep kedua, bahwa perjuangan ke arah ‘kemajuan’ dan mencapai
‘sasaran’ hendaknya dijadikan sebagai bagian kehidupan. Konsep ketiga, apabila sekiranya ada kelompok masyarakat atau kelas
sosial yang sedemikian membahayakan bagi kemajuan masyarakat, maka peniadaan elemen-elemen seperti itu menjadi amat vital.
Konsep keempat, andaikata masyarakat tidak bisa meniadakan ketidakadilan tersebut secara alami masyarakat tersebut akan mengalami
kemerosotan dan masyarakat tersebut akan diubah dengan cara-cara Tuhan yang lain.
E. Kerangka Konsepsional
Dalam rangka membahas mengenai kersetaraan gender ini penulis mencoba mencari apa saja yang menjadikan persoalan kesetaraan gender ini
mencuat, dalam beberapa pandangan diutarakan bahwa inti dari permasalahan ini
10
ialah tidak adanya keseimbangan antara peran lak-laki dan perempuan, kemudian juga setelah penulis tahu inti dari permasalahan ini kemudian baru dicari solusi-
solusinya, yang kemudian akan diketahui akan dibawa kemana persoalan ini. Tentu dalam hal ini penulis amat berharap karya ini akan dapat bermanfaat demi
terciptanya kehidupan yang adil, makmur, dan sejahtera terutama dalam menananggapi persoalan gender. Terlebih kemudian tulisan ini bisa menjadi
bahan rujukan yang tepat. Untuk
mengupayakan agar tidak terjadi kesimpangsiuran dan
kesalahpahaman dalam hal mengartikan konsep-konsep pokok dalam penelitian ini, maka penelitian ini ditentukan bahwa:
Yang dimaksud “Pandangan Partai Persatuan Pembangunan ” segala sesuatu yang berhubugan dengan pernyataan-pernyataan yang dikeluarkan oleh
Partai Persatuan Pembangunan dalam rangka memberikan kejelasan atas suatu permasalahan yang berkembang dikalangan masyarakat pada umumnya dan
khususnya untuk para simpatisan Partai Persatuan Pembangunan.
F. Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Dalam Penelitian ini yang menjadi objek kajian adalah permasalahan Kesetaraan Gender dan beberapa pendapat atau dasar hukum yang mengatur
tentang kesetaraan gender yang ada di dalam kajian hukum Islam dan yang
11
ada di Indonesia dalam rangka mewujudkan kesetaraan gender yang adil dan sejahtera. Maka mengingat begitu pentingnya kedalaman empiris yang harus
dapat dijangkau maka cara kerja atau metode yang akan digunakan dalam kegiatan penelitian ini akan menampilkan beberapa metode penelitian. Pada
garis besarnya hanya ada dua macam metode, yaitu metode kualitatif dan metode kuantitatif. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah
metode penelitian lapangan dengan metode kualitatif.
2. Sumber Data
Dalam penelitian ini akan digunakan data primer dan data sekunder. Di bawah ini akan dirinci satu per satu apa saja yang termasuk ke dalam data
primer dan data sekunder. a.
Data Primer Data primer didapatkan dari dokumen-dokumen yang berasal dari kantor
Dewan Pimpianan Pusat DPP Partai Persatuan Pembangunan terkait dengan pemasalahan kesetaraan gender.
Selain itu juga data primer diperoleh lewat interview wawancara dengan pengurus kantor Dewan Pimpinan Pusat DPP Partai Persatuan
Pembangunan yang membidangi urusan pemberdayaan wanita, kemudian data tersebut dianalisis dengan cara menguraikan dan menghubungkan
dengan masalah yang dikaji.
12
b. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dengan jalan mengadakan studi
dokumen yang berhubungan dengan masalah yang diajukan. Dokumen- dokumen yang dimaksud adalah Al-Quran, Hadits, kitab-kitab fikih, buku-
buku ilmiah, jurnal-jurnal, dan Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2000 Tentang Pengarustamaan Gender dalam Pembangunan Nsional, Lampiran
Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2000 Pedoman Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan serta peraturan lainnya yang dapat mendukung
skripsi ini.
3. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara sebagai
berikut :
a. Untuk Memperoleh data dilakukan dengan menggunakan Studi Dokumenter, yaitu dengan cara mengkaji yang terdapat dari berbagai
macam literatur kepustakaan berupa buku-buku, majalah-majalah, website atau literatur lainnya yang berkaitan dengan masalah yang sedang dibahas
untuk dikaji dan dicatat bagian-bagian yang penting yang nantinya ada titik benang merah tentang kesetaraan gender dalam mewujudkan
kehidupan yang adil dalam perspektif peraturan perundang-undangan UUD1945 dalam pespektif Islam dan Partai Persatuan Pembangunan.
13
Interview atau wawancara yakni tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih secara langung antara pewawancara dengan pihak-pihak yang ada
kaitannya dengan judul skripsi ini yaitu pengurus pusat DPP Partai Persatuan Pembangunan. Dengan tujuan agar memperoleh data yang
lengkap untuk kesempurnaan skripsi ini.
4. Teknik Analisis Data
Sementara untuk teknis penulisan skripsi ini, penulis berpedoman pada buku Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta tahun 2009.
G. Review Studi Terdahulu
Penulis menemukan beberapa judul skripsi yang pernah ditulis oleh mahasiswa-mahasiswa dan penulis buku sebelumnya yang berkaitan erat dengan
judul skripsi yang akan diteliti oleh penulis. Akan tetapi, setelah penulis membaca beberapa skripsi tersebut ada perbedaan pembahasan yang cukup signifikan,
sehingga dalam penulisan skripsi ini nantinya tidak ada timbul kecurigaan plagiasi. Untuk itu di bawah ini akan penulis kemukakan skripsi yang pernah
ditulis oleh mereka, diantaranya sebagai berikut : 1. Febri Diana dengan judul “Peranan Komnas Perempuan Dalam Mewujudkan
Keadilan Gender Bagi Korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga”. Dalam penulisan skripsi ini Febri lebih memfokuskannya dan
mengaitkannya dengan permasalahan kekerasan dalam rumah tangga
14
KDRT. Salah satu solusi yang dikemukakan oleh Febri adalah memberi rujukan permasalahan-permasalahan KDRT ini ke LSM, kemudian juga
dikemukakan selain memberi rujukan tersebut Febri memberi solusi yaitu: Pelatihan para hakim peradilan umum tentang KDRT, Workshop Family
Court Pengadilan Agama terhadap kasus-kasus KDRT, dan yang terakhir Pelatihan untuk instruktur pelatihan hakim peradilan agama tentang KDRT.
2. Cecep Mifta’ih Zainuddin dengan judul “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Gender Mainstreaming Dalam Kompilasi Hukum Islam”.
Skripsi ini membahas tentang bagaimana hukum Islam meninjau mainstreaming Kompilasi Hukum Islam terhadap gender. Cecep menyatakan
bahwa perempuan itu harus menyadari bahwa dirimya punya kesetaraan bukan keseragaman. Terkait dengan undang-undang yang berhubungan asas
negara ini Cecep membahas juga tentang adanya instruksi Presiden RI no. 9 tahun 2000 tentang pengarustamaan gender dalam pembangunan nasional.
Perempuan dalam KHI menurut Cecep merupakan kebijakan interpretasi yang ditetapkan menjadi keputusan kolektif. Sedangkan analisis pasal 25
merupakan penafsiran dari berbagai refrensi sehingga pasal tersebut terkesan bias.
3. Dr. Muhammad Baltaji dengan judul “Kedudukan Wanita Dalam Al-Qur’an As-Sunnah”.
Dalam buku ini Baltaji mencoba memaparkan permasalahan- permasalahan seputar wanita. Baltaji membahas dalam 2 bagian, bagian
15
pertama memaparkan persamaan antara lelaki dan perempuan kemudian, dituliskan juga bagaimana atau apa saja perbedaan antara lelaki dan
perempuan, semua yang menjadi pembahasan Baltaji merujuk jelas kepada text Al-Qur’an dan As-Sunnah, tapi selain itu didalam buku ini pembahasan
kelima mengenai karir, jabatan, dan parlemen baltaji tidak menemukan secara jelas ayat Al-Qur’an dan As-Sunnah yang menyinggung mengenai
permasalahan tersebut, namun Baltaji merujuk kepada pendapat para ulama.
H. Sistematika Penulisan