Pengaruh Tanggung Jawab dengan Motivasi Kerja Perawat Pengaruh Variasi Tugas dengan Motivasi Kerja Perawat

66 Secara proporsi menunjukkan perawat dengan motivasi kerja yang rendah 80,4 terdapat pada perawat dengan masa kerja 5 tahun. Pengaktegorian dibawah dan diatas lima tahun, didasarkan pada perhitungan rata-rata masa kerja, dan masa kerja minimum dan maksimum. Masa kerja adalah lamanya seseorang bekerja pada suatu organisasi. Setiap organisasi pelayanan kesehatan menginginkan turn overnya rendah dalam arti tenaga karyawan aktif yang lebih lama bekerja di rumah sakit tersebut tidak pindah ke rumah sakit lain, sebab dengan turn over yang tinggi menggambarkan kinerja rumah sakit tersebut Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian Andriani 2003 di RSU Haji Jakarta, bahwa responden dengan lama kerja 5 tahun mempunyai motivasi kerja lebih tinggi dibandingkan dengan responden dengan lama kerja ≤ 5 tahun. Hal ini didukung juga oleh penelitian Beryanti 1996 yang hasilnya responden dengan usia 5 tahun memiliki motivasi kerja yang rendah. Menurut pendapat Siagian 1989 semakin lama seseorang berkarya dalam suatu organisasi, semakin tinggi pula produktivitasnya karena semakin berpengalaman dan keterampilannnya menyelesaikan tugas semakin tinggi.

5.2. Pengaruh Karakteristik Pekerjaan dengan Motivasi Kerja Perawat

5.2.1. Pengaruh Tanggung Jawab dengan Motivasi Kerja Perawat

Hasil penelitian menunjukkan dengan uji regresi linear berganda menunjukkan variabel tangung jawab mempunyai pengaruh terhadap motivasi kerja 67 perawat dalam menerapkan standar asuhan keperawatan di ruang rawat inap BPK- RSU Sigli.bahwa ada hubungan signifikan antara tanggung jawab perawat dengan motivasi kerja perawat p=0,041. Secara proporsi perawat dengan motivasi kerja yang rendah dan sedang mayoritas terdapat pada perawat dengan tanggung jawab kategori kurang baik, masing-masing 3,0 dan 46,6, sedangkan perawat dengan motivasi kerja yang tinggi mayoritas terdapat pada perawat dengan tanggung jawab kategori sangat baik yaitu sebesar 46,7. Tanggung jawab adalah perilaku dan sikap untuk melakukan tugas sesuai dengan harapan yang telah diberikan oleh atasan. Dalam melaksanakan asuhan keperawatan perawat memikul tanggung jawab untuk memperhatikan hak pasien seperti yang dijelaskan pada ayat 2 dan 4 pasal 53 Undang-Undang Kesehatan No 23 tahun1992. Menurut Ilyas 1999 bahwa tanggung jawab merupakan kesanggupan seorang personel dalam menyelesaikan pekerjaan yang diserahkan kepadanya dengan baik, tepat waktu serta berani mengambil resiko untuk keputusan yang dibuat atau tindakan yang dilakukan. Hasil penelitian ini senada dengan penelitian Adridani 2003, bahwa tanggung jawab dan pekerjaan itu sendiri mempunyai hubungan signifikan dengan motivasi kerja perawat, dimaa 72,9 responden dengan tanggung jawab yang rendah mempunyai motivasi kerja yang rendah. Demikian juga dengan penelitian Mitriyati 2001 yang menyatakan tidak ada hubungan yang bermakna antara tanggung jawab pekerjaan dengan motivasi kerja. 68 Demikian juga Stoner 1986 yang berpendapat pekerja menyadari bahwa suksesnya suatu pekerjaan lebih tergantung kepada mereka dari pada supervisornya.

5.2.2. Pengaruh Variasi Tugas dengan Motivasi Kerja Perawat

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel variasi tugas secara bivariat tidak mempunyai hubungan dengan motivasi kerja perawat di RSU Sigli p=0,985, namun secara proporsi menunjukkan bahwa perawat dengan motivasi kerja rendah, 53,3 terdapat pada perawat dengan variasi tugas kategori tidak baik dan sangat tidak baik. Variasi tugas dalam penelitian ini adalah jumlah jenis kegiatan lain yang dilakukan oleh perawat diluar tugas yang berhubungan dengan kegiatan proses keperawatan. Gillies 1994 menyatakan bahwa variasi tugas atau jenis kegiatan yang meliputi kegiatan perawatan langsung dan tindakan perawatan tidak langsung yang dilakukan oleh perawat dapat meningkatkan kecakapan perawat dalam menerapakan proses keperawatan. Hasil penelitian ini senada dengan penelitian Adriani 2003, bahwa responden yang menyatakan tugasnya tidak bervariasi mempunyai motivasi kerja rendah lebih besar dibandingkan dengan responden yang menyatakan tugasnya kadang-kadang bervariasi dan sering bervariasi. Hal ini sejalan dengan Stoner 1986 yang berpendapat variasi sangat dibutuhkan dalam menjalankan pekerjaan, tetapi pada penelitian ini ternyata tidak terdapat hubungan yang bermakna antara variasi tugas dengan motivasi kerja. Hal ini disebabkan karena pendapat setiap responden 69 berbeda dalam menanggapi variasi tugas itu sendiri. Ada yang lebih tertantang dan menyukai tugas yang bervariasi, tetapi ada juga yang tidak suka dengan tugas yang bervariasi. Sesuai pendapat Sagir 1990 bahwa suatu sasaran yang tidak menantangdengan mudah dapat dicapai biasanya tidak mampu menjadi motivator bahkan cenderung untuk menjadi kegiatan rutin. Tantangan demi tantangan biasanya akan menumbuhkan kegairahan untuk mengatasinya.

5.2.3. Pengaruh Beban Kerja dengan Motivasi Kerja Perawat