Latar Belakang Dr.Ing. Ikhwansyah Isranuri 4. Drs. Syahyunan, M.Si.

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pegawai adalah aset utama suatu organisasi yang menjadi perencana dan pelaku aktif dari setiap aktivitas organisasi. Pegawai mempunyai pikiran, dorongan perasaan, keinginan, kebutuhan status, latar belakang pendidikan, usia dan jenis kelamin yang heterogen yang dibawa ke dalam organisasi perusahaan. Pegawai bukan mesin, uang, dan material yang sifatnya pasif dan dapat dikuasai serta diatur sepenuhnya dalam mendukung tercapainya tujuan organisasi. Salah satu permasalahan penting yang dihadapi oleh para pimpinan adalah bagaimana dapat meningkatkan produktivitas kerja pegawainya sehingga dapat mendukung keberhasilan pencapaian tujuan organisasi. Pimpinan atau manajer yang baik adalah yang mampu menciptakan suatu kondisi sehingga orang secara individu atau kelompok dapat bekerja dan mencapai produktivitas kerja yang tinggi. Permasalahan peningkatan produktivitas kerja erat kaitannya dengan permasalahan bagaimana memotivasi karyawan, bagaimana pengawasan dilakukan, dan bagaimana cara mengembangkan budaya kerja yang efektif serta bagaimana menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan kondusif, agar karyawan dapat dan mau bekerja optimal dan sehingga dapat mendukung pencapaian tujuan perusahaan. Hardi Pasaribu : Pengaruh Pelaksanaan Pemberian Insentif Terhadap Motivasi Kerja Pegawai Dinas…, 2008 USU e-Repository © 2008 1 Memotivasi karyawan untuk dapat meningkatkan produktivitas kerjanya merupakan salah satu tanggung jawab pimpinan perusahaan agar tujuan perusahaan dapat tercapai. Motivasi dapat diartikan sebagai suatu daya pendorong driving force yang menyebabkan orang berbuat sesuatu atau yang diperbuat karena takut akan sesuatu. Misalnya ingin naik pangkat atau naik gaji, maka perbuatannya akan menunjang pencapaian keinginan tersebut. Pendorong dalam hal tersebut adalah bermacam-macam faktor diantaranya faktor ingin lebih terpandang diantara rekan kerja atau lingkungan dan kebutuhannya untuk berprestasi. Berdasarkan teori motivasi Maslow, adanya kebutuhan yang harus dipenuhi sesuai dengan tingkatannya mempengaruhi motivasi kerja seseorang. Motivasi seseorang melakukan suatu pekerjaan adalah mengharapkan suatu penghasilan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya tersebut. Beberapa faktor yang memperngaruhi motivasi kerja pegawai diantaranya adalah penghasilan gaji, promosi, insentif, kondisi kerja dan sebagainya. Insentif adalah suatu alat penggerak yang penting. Seorang pegawai cenderung untuk berusaha lebih giat apabila balas jasa yang diterima memberikan kepuasan terhadap apa yang diharapkan. Dengan demikian pemberian insentif akan lebih memotivasi pegawai untuk meningkatkan produktivitas kerjanya. Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara adalah suatu instansi yang mengemban misi meningkatkan kemandirian daerah dalam pembiayaan Hardi Pasaribu : Pengaruh Pelaksanaan Pemberian Insentif Terhadap Motivasi Kerja Pegawai Dinas…, 2008 USU e-Repository © 2008 penyelenggaraan Pemerintahan Umum dan Pembangunan serta meningkatkan kualitas pelayanan yang optimal. Untuk dapat melaksanakan misi ini, maka motivasi kerja pegawai memegang peranan yang sangat penting dan menentukan pencapaian visi dan misi Dinas Pendapatan Propinsi Sumatera Utara. Untuk meningkatkan motivasi kerja pegawai dalam upaya mencapai misi tersebut, Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara memberikan insentif kepada pegawai berupa penghargaan atas segala jerih payah pegawai dalam melaksanakan tugas dalam memberikan pelayanan kepada publik. Pemberian insentif adalah diluar gaji, berupa uang yang diberikan per tiga bulan, asuransi jaminan sosial tenaga kerja dan tunjangan dengan besaran berubah-ubah sesuai dengan kinerja. Tabel 1.1. Target dan Realisasi Pendapatan Daerah Sumatera Utara dari Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, 2001 – 2006 Tahun Target Rp. Realisasi Rp. 2001 380.492.970.000 403.465.741.654 106,04 2002 539.516.561.000 591.217.276.912 109,58 2003 774.456.900.000 878.899.847.356 113,49 2004 1.110.052.596.500 982.413.399.000 88,50 2005 1.250.370.750.000 1.100.544.910.858 88,02 2006 1.772.566.270.820 1.672.374.714.000 94,35 Sumber: Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2006. Hardi Pasaribu : Pengaruh Pelaksanaan Pemberian Insentif Terhadap Motivasi Kerja Pegawai Dinas…, 2008 USU e-Repository © 2008 Dari Tabel 1.1. dapat dilihat bahwa realisasi pendapatan daerah Sumatera Utara yang berasal dari pajak daerah dan retribusi daerah yang merupakan tanggung jawab Dinas Pendapatan Sumatera Utara, pada tahun 2004 dan 2005 menunjukkan penurunan. Hal ini berhubungan dengan peningkatan target setiap tahun sebagai akibat peningkatan kebutuhan pendanaan pembangunan di Sumatera Utara. Fakta masalah di lapangan adalah bahwa pegawai bertugas untuk menjumpai setiap wajib pajak dengan target tertentu. Namun sering kali petugas yang bersangkutan tidak dapat mencapai target wajib pajak tersebut dengan berbagai alasan, terutama jika tidak ada insentif finansial yang diperolehnya apabila mencapai target tersebut. Studi awal tentang motivasi kerja pegawai Dinas Pendapatan Sumatera Utara, menunjukkan bahwa motivasi kerja pegawai belum optimal karena berhubungan dengan gaji yang diterima. Pegawai menilai gaji yang diterima belum sesuai dengan hasil pekerjaan yang dicapai. Oleh karena itu Dinas Pendapatan Sumatera Utara harus meningkatkan motivasi pegawai agar target dapat tercapai. Dalam upaya meningkatkan motivasi kerja pegawai tersebut, Dinas Pendapatan Sumatera Utara memberikan insentif kepada pegawai.

1.2. Perumusan Masalah