51
3.6.2. Sampel
Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi. Menurut Arikunto 2006:131
”Apabila subjeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semuanya sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tepat jika jumlah subjeknya besar,
dapat diambil untuk 10 - 50 atau 20 – 25 atau lebih”. Sampel penelitian ini karyawan yang terdapat pada PT. Bank Mandiri Persero Tbk Unit Performance
and Budgeting Kantor Wilayah 1 Medan berjumlah 87 karyawan, maka sampel
yang diambil seluruhnya dengan mengambil sampel secara sensus.
3.7. Jenis Data
Jenis data yang dikumpulkan serta sumbernya adalah: 1.
Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari daftar pertanyaan questionaire
dan wawancara interview. 2.
Data sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui studi dokumentasi, seperti sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi perusahaan.
3.8. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1.
Observasi observation, yaitu dengan melakukan pengamatan terhadap kegiatan yang dilakukan para pegawai perusahaan.
52 2.
Kuisioner questionaire yang diberikan, yaitu pengumpulan data dengan mengajukan daftar pertanyaan yang telah disusun secara terstruktur
diberikan kepada karyawan yang dijadikan sampel. 3.
Studi dokumentasi document study, yaitu mengumpulkan dan mempelajari data yang diperoleh melalui data-data dari PT. Bank Mandiri
Persero Tbk Unit Performance Budgeting – Kantor Wilayah I Medan seperti sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi perusahaan.
3.9. Uji Validitas dan Reliabilitas
3.9.1. Uji Validitas
Pengujian validitas tiap butir pertanyaan digunakan analisis item, yaitu mengkorelasikan skor tiap butir pertanyaan dengan skor total, yaitu jumlah tiap
skor butir pertanyaan. Dalam hal analisis item ini, teknik korelasi untuk menentukan validitas item ini sampai sekarang marupakan teknik yang paling
banyak digunakan. Selanjutnya, dalam memberikan interpretasi terhadap koefisien korelasi, item yang mempunyai korelasi positif dan tinggi menunjukkan
bahwa item tersebut mempunyai validitas yang tinggi pula. Menurut Sugiyono 2008:114, syarat minimum yang dianggap memenuhi
syarat adalah kalau nilai r 0,30. Jadi korelasi antara butir dengan total skor kurang dari 0,30 maka butir dalam instrument tersebut dinyatakan tidak valid.
Hasil pengujian dengan program pengolah data SPSS atas validitas corrected item-total correlation
pernyataan karakteristik individu, gaya kepemimpinan, lingkungan kerja dan etos kerja dapat dilihat pada Tabel 3.4.
53 Tabel 3.4
Nilai Validitas Pernyataan Butir
Ke Karakteristik
Individu Gaya
Kepemimpinan Lingkungan
Kerja Etos Kerja
Butir 1 0.491
0.698 0.581
0.405 Butir 2
0.329 0.615
0.312 0.794
Butir 3 0.487
0.492 0.312
0.687 Butir 4
- 0.575
0.422 0.411
Butir 5 -
0.684 0.353
0.375 Butir 6
- 0.608
0.670 0.344
Butir 7 -
0.690 0.410
0.477 Butir 8
- 0.534
0.305 0.428
Butir 9 -
- -
0.557 Butir 10
- -
- 0.403
Sumber: Pengolahan Data
Suatu pertanyaan dikatakan valid apabila mempunyai nilai korelasi lebih kecil dari 0,3. Dari Tabel 3.4, memperlihatkan bahwa nilai corrected item-total
correlation semua butir pernyataan pada semua variabel lebih besar dari 0,3, yang
berarti pertanyaan tersebut sudah cukup valid.
3.9.2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas berguna untuk mengetahui apakah hasil kuisioner dapat dipercaya atau tidak. Uji reliabilitas instrument dapat dilakukan secara eksternal
maupun internal. Secara eksternal dilakukan dengan test retest stability, equivalent
, dan gabungan keduanya. Secara internal reliabilitas instrument dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen
dengan teknik tertentu. Menurut Sugiyono 2008:122, pengujian reliabilitas dengan internal
consistency dilakukan dengan cara mencobakan instrumen sekali saja, kemudian
54 data yang diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu. Hasil analisis dapat
digunakan untuk memprediksi reliabilitas instrument. Perhitungan reabilitas internal pada penelitian ini menggunakan analisis
yang dikembangkan oleh Alpha Cronbach. Pada uji ini dinilai reliabel jika lebih besar dari 0,6 dimana kriterianya sebagai berikut:
α ≥ 0,6 artinya instrument reliable α 0,6 artinya instrument tidak reliable
Hasil pengujian dengan program pengolah data SPSS atas dan realibilitas alpha if item deleted
pernyataan karakteristik individu, gaya kepemimpinan, lingkungan kerja dan etos kerja karyawan dapat dilihat pada Tabel 3.5.
Tabel 3.5 Nilai Reliabilitas Pernyataan
Butir Ke
Karakteristik Individu
Gaya Kepemimpinan
Lingkungan Kerja
Etos Kerja Butir 1
0.632 0.754
0.614 0.703
Butir 2 0.784
0.828 0.746
0.840 Butir 3
0.691 0.787
0.646 0.605
Butir 4 -
0.817 0.704
0.744 Butir 5
- 0.756
0.682 0.686
Butir 6 -
0.770 0.810
0.605 Butir 7
- 0.753
0.691 0.874
Butir 8 -
0.781 0.737
0.781 Butir 9
- -
- 0.653
Butir 10 -
- -
0.706
Sumber: Pengolahan Data
Suatu pertanyaan dikatakan realibel apabila mempunyai nilai korelasi lebih kecil dari 0,6. Dari Tabel 3.5, memperlihatkan bahwa nilai cronbach’s alpha
if item deleted semua butir pertanyaan pada semua variabel lebih besar dari 0,5,
yang berarti pertanyaan tersebut sudah cukup reliabel.
55
3.10. Teknik Analisis 3.10.1. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji ini dilakukan untuk menunjukkan simetris tidaknya distribusi data. Uji normalitas akan dideteksi melalui analisa grafis yang dihasilkan melalui
perhitungan regresi dengan SPSS. Dasar pengambilan keputusan yaitu : -
Jika data menyebar sekitar garis diagonal dan mengikuti arah diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
- Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah garis
diagonal maka model tersbut tidak memenuhi asumsi normalitas. Alat uji normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov Goodness of Fit, digunakan
untuk mengetahui apakah distribusi nilai dalam sampel sesuai dengan distribusi teoritis tertentu, misalnya normalitas data. Normalitas dapat diketahui dengan
menggunakan uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov pada alpha sebesar 5 . Jika nilai signifikansi dari pengujian Kolmogorov-Smirnov lebih
besar dari 0,05 berarti data normal. b.
Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah sebuah group
mempunyai varians yang sama diantara group tersebut yang disebut homoskedastisitas atau tidak mempunyai varians yang sama yang disebut
heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah homokedasitas atau dengan kata lain tidak terjadi heterokedastisitas.
56 c. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas dilakukan untuk mengatahui ada tidaknya hubungan linear diantara variabel bebas dalam model regresi. Variabel bebas tidak
menunjukkan gejala multikolinearitas hasil uji VIF menunjukkan nilai kurang dari 5 VIF 5.
3.10.2. Uji Hipotesis
a. Persamaan Regresi Metode analisis yang digunakan untuk mengetahui pengaruh karakteristik
individu, gaya kepemimpinan dan lingkungan kerja terhadap etos kerja karyawan adalah metode regresi linier berganda dengan persamaan umum:
Y = bo + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
Dimana: Y = Etos kerja bo = Intersep
X
1
= Karakteristik individu X
2
= Gaya kepemimpinan X
3
= Lingkungan kerja b
1,
b
2,
b
3
= Koefisien regresi b. Uji t
Untuk melihat pengaruh dari X terhadap Y dilakukan Uji-t sebagai berikut, dengan kriteria pengujian:
1 Jika t-hitung t-tabel Ho ditolak, H
1
diterima, artinya variabel X berpengaruh nyata terhadap variabel Y.
57 2 Jika t-hitung
≤ t -tabel Ho diterima, H
1
ditolak, artinya variabel X tidak berpengaruh nyata terhadap variabel Y.
c. Uji F Uji F digunakan untuk untuk menguji pengaruh variabel bebas secara
bersama-sama terhadap variabel terikat. Hipotesis yang akan diuji adalah:
H0: ßi = 0, i = 1, 2, 3
H1: tidak semua ßi = 0 Dengan statistik uji sebagai berikut:
Jk reg k F-hitung =
Jk res n-k-1
Dimana Jkreg = jumlah kuadrat regresi
Jkres = jumlah kuadrat sisa k = jumlah variabel bebas
n = jumlah sampel Kriteria pengujian:
1 H ditolak: jika F
hitung
≥ F
tabel
, artinya variabel bebas karakteristik individu, gaya kepemimpinan dan lingkungan kerja secara bersama-sama berpengaruh
nyata terhadap variabel terikat etos kerja. 2 H
diterima jika F
hitung
F
tabel
, artinya variabel bebas bebas karakteristik individu, gaya kepemimpinan dan lingkungan kerja secara bersama-sama tidak
berpengaruh nyata terhadap variabel terikat etos kerja.
58 d. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi R² pada intinya mengukur kadar pengaruh dominasi variabel bebas terhadap variabel tidak bebas. Nilai koefisien
determinasi berkisar antara 0 dan 1 atau 0 R
2
1. Nilai koefisien determinasi yang kecil, berarti kemampuan variabel bebas dalam `menjelaskan variasi variabel
tidak bebas terbatas. Nilai koefisien determinasi yang mendekati 1, berarti variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memperkirakan variasi pada variabel tidak bebas.
59
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum PT. Bank Mandiri Persero Tbk Unit Performance
Budgeting – Kantor Wilayah I Medan 4.1.1. Sejarah Singkat PT. Bank Mandiri Persero Tbk Unit Performance
Budgeting – Kantor Wilayah I Medan
Bank Mandiri didirikan pada 2 Oktober 1998, sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia. Pada
bulan Juli 1999, empat bank pemerintah yaitu Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Exim dan Bapindo dilebur menjadi Bank Mandiri. Masing-masing
dari keempat legacy banks memainkan peran yang tak terpisahkan dalam pembangunan perekonomian Indonesia. Sampai dengan hari ini, Bank Mandiri
meneruskan tradisi selama lebih dari 140 tahun memberikan kontribusi dalam dunia perbankan dan perekonomian Indonesia.
Segera setelah merger, Bank Mandiri melaksanakan proses konsolidasi secara menyeluruh. Pada saat itu, Bank Mandiri menutup 194 kantor cabang yang
saling berdekatan dan mengurangi jumlah karyawan, dari jumlah gabungan 26.600 menjadi 17.620. Brand Bank Mandiri diimplementasikan secara sekaligus
ke semua jaringan Bank Mandiri dan pada seluruh kegiatan periklanan dan promosi lainnya.
Satu dari sekian banyak keberhasilan Bank Mandiri yang paling signifikan adalah keberhasilan dalam menyelesaikan implementasi sistem teknologi baru.
59
60 Sebelumnya Bank Mandiri mewarisi 9 core banking system yang berbeda dari
keempat bank. Setelah melakukan investasi awal untuk segera mengkonsolidasikan kedalam system yang terbaik, Bank Mandiri melaksanakan
sebuah program tiga tahun, dengan nilai US200 juta, untuk mengganti core banking system Bank Mandiri menjadi satu system yang mempunyai kemampuan
untuk mendukung kegiatan consumer banking Bank Mandiri yang sangat agresif. infrastruktur IT Bank Mandiri memberikan layanan straight-through processing
dan interface tunggal pada seluruh nasabah. Nasabah korporat Bank Mandiri sampai dengan saat ini masih mewakili
kekuatan utama perekonomian Indonesia. Menurut sektor usahanya, portfolio kredit korporasi terdiversifikasi dengan baik, dan secara khusus sangat aktif dalam
sector manufaktur Food Beverage, agrobisnis, konstruksi, kimia dan tekstil. Persetujuan dan monitoring kredit dikendalikan dengan proses persetujuan four
eyes yang terstruktur, dimana keputusan kredit dipisahkan dari kegiatan marketing dari unit Bisnis Bank Mandiri.
Sejak berdirinya, Bank Mandiri telah bekerja keras untuk menciptakan tim manajemen yang kuat dan professional yang bekerja berlandaskan pada prinsip-
prinsip good corporate governance yang telah diakui secara internasional. Bank Mandiri disupervisi oleh Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Menteri Negara
BUMN yang dipilih berdasarkan anggota komunitas keuangan yang terpandang. Manajemen ekskutif tertinggi adalah Dewan Direksi yang dipimpin oleh Direktur
Utama. Dewan Direksi Bank Mandiri terdiri dari banker dari legacy banks dan
61 juga dari luar yang independen dan sangat kompeten. Bank Mandiri juga
mempunyai fungsi offices of compliance, audit dan corporate secretary, dan juga menjadi obyek pemeriksaan rutin dari auditor eksternal yang dilakukan oleh Bank
Indonesia, BPKP dan BPK serta auditor internasional. Asia Money Magazine memberikan penghargaan atas komitmen Bank Mandiri atas penerapan GCG
dengan memberikan Corporate Governance Award untuk katagori Best Overall for Corporate Governance in Indonesia
dan Best for Disclosure and transparency
.
4.1.2. Visi, Misi, Komitmen dan Logo PT. Bank Mandiri Persero Tbk Unit Performance Budgeting – Kantor Wilayah I Medan
Visi:
Menjadi Lembaga Keuangan Indonesia yang paling dikagumi dan selalu progresif
Misi:
1. Berorientasi pada pemenuhan kebutuhan pasar
2. Mengembangkan sumber daya manusia professional
3. Memberi keuntungan yang maksimal bagi stakeholder
4. Melaksanakan manajemen terbuka
5. Peduli terhadap kepentingan masyarakat dan lingkungan
Bank Mandiri berkomitmen membangun hubungan jangka panjang yang didasari atas kepercayaan baik dengan nasabah bisnis maupun perseorangan.
Kami melayani seluruh nasabah dengan standar layanan internasional melalui penyediaan solusi keuangan yang inovatif. Bank Mandiri ingin dikenal karena
62 kinerja, sumber daya manusia dan kerjasama tim yang terbaik. Dengan
mewujudkan pertumbuhan dan kesuksesan bagi pelanggan, Bank Mandiri mengambil peran aktif dalam mendorong pertumbuhan jangka panjang Indonesia
dan selalu menghasilkan imbal balik yang tinggi secara konsisten bagi pemegang saham.
Logo:
a. Huruf kecil, melambangkan sikap ramah dan rendah hati, yaitu ramah
terhadap semua segmen bisnis yang dimasuki, menunjukkan keinginan yang besar untuk melayani dengan rendah hati Customer Focus.
b. Gelombang emas cair, simbol dari kekayaan finansial di Asia.
c. Lengkungan emas, metamorfosa dari sifat Agile, Progresif, Pandangan ke
depan Excellence, fleksibilitas serta ketangguhan atas segala kemungkinan yang akan datang.
4.1.3. Struktur Organisasi PT. Bank Mandiri Persero Tbk Unit Performance Budgeting – Kantor Wilayah I Medan
Struktur organisasi dari perusahaan merupakan sarana manajemen untuk mencapai tujuan perusahaan. Dengan berkembang suatu perusahaan, maka
63 semakin banyak pula aktivitas-aktivitas yang harus dilaksanakan dalam rangka
pencapaian tujuan tersebut. Dalam hal ini, pimpinan perusahaan tentu saja tidak dapat bekerja sendiri
untuk mengatasi semua masalah yang dihadapi di dalam perusahaan. Karena ketidakmampuan bekerja sendiri, maka pimpinan memerlukan penggunaan suatu
sistem organisasi sehingga aktivitas perusahaan dapat berjalan secara efektif dan efisien.
Penyusunan struktur organisasi dalam perusahaan adalah sangat penting. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah pelaksanaan tugas yang diembankan
kepada pihak manajemen terutama dalam perencanaan strategi dan pengawasan manajemen agar perusahaan dapat berjalan secara efektif dan efisien.
Struktur organisasi perusahaan merupakan suatu proses penetapan serta pembagian pekerjaan yang dilakukan. Pembatasan-pembatasan tugas dan
tanggung jawab, penetapan hubungan antara unsur-unsur organisasi sehingga memungkinkan orang-orang dapat bekerja seefektif mungkin guna pencapaian
tujuan perusahaan. Struktur organisasi PT. Bank Mandiri Persero, Tbk disajikan pada Gambar 4.1.
64
65
4.2. Hasil Penelitian