Bentuk Fisik dan Sistem Kerja Lengan Robot

Berdasarkan gambar 4.7 hingga gambar 4.25, maka dapat dianalisa bahwa perhitungan secara teori dan praktek terjadi perbedaan atau tidak sesuai tetapi terdapat satu kondisi saat motor servo berada pada sudut 90 o yang memiliki lebar pulsa tidak jauh berbeda dengan teori yakni 1,59 ms sedangkan pada teori memiliki lebar pulsa 1,5 ms. Hal tersebut dikarenakan setiap motor servo memiliki karakteristik yang berbeda-beda sesuai dengan jenisnya. Error yang terjadi pada nilai OCR sudut motor servo tidak mempengaruhi kinerja lengan robot dalam mengambil dan memisahkan benda. Tetapi error pada nilai OCR mempengaruhi dalam penentuan sudut motor servo selama perancangan.

4.2.2. Pengujian Nilai Citra Biner Bentuk Benda

Pengujian nilai citra biner dari masing-masing bentuk benda dimaksudkan untuk mengetahui data citra biner dari masing-masing bentuk benda yang akan diproses dan dikenali. Dilakukan sebanyak 10 kali percobaan dari masing-masing benda. Dari pengujian tersebut, diperoleh tabel 4.2 sebagai berikut. Tabel 4.2. Data Citra Biner Masing-Masing Bentuk Benda Nilai Data Pengambilan Data ke- KUBUS BALOK TABUNG BOLA 1 85 124 73 53 2 85 125 67 55 3 88 123 73 55 4 88 116 74 51 5 92 116 69 53 6 81 122 70 52 7 99 129 75 60 8 88 120 79 46 9 86 129 68 50 10 84 125 73 54 Rerata 87,6 122,9 72,1 52,9 Range Data 81-110 111-140 65-80 42-64 Gambar 4.26. Grafik Data Citra Biner Range data yang digunakan sengaja dibuat lebih dengan alasan untuk mengantisipasi apabila data yang terdeteksi lebih besar atau lebih kecil dari data yang telah diambil sampelnya. Hal ini dapat terjadi karena pengaruh cahaya ruangan yang berbeda- beda.

4.2.3. Tata Peletakan Benda

Peletakan benda saat dibawa conveyor adalah sesuai dengan batasan masalah. Apabila peletakan benda tidak sesuai dengan batasan masalah, maka sistem dan lengan robot tidak dapat bekerja maksimal. Hal ini dikarenakan kemampuan sistem dalam mendeteksi atau mengenali bentuk benda terbatas dan lengan robot memiliki batasan- batasan tertentu agar dapat menjalankan tugas untuk mengambil dan meletakan benda dengan baik. Tata peletakan dapat dilihat pada gambar 4.27, gambar 4.28, gambar 4.29, dan gambar 4.30. Gambar 4.27. Peletakan Benda Kubus Gambar 4.28. Peletakan Benda Balok 20 40 60 80 100 120 140 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 BENDA KUBUS BENDA BALOK BENDA TABUNG BENDA BOLA Gambar 4.29. Peletakan Benda Tabung Gambar 4.30. Peletakan Benda Bola

4.2.4. Pengujian Keberhasilan Sistem Mendeteksi Bentuk Benda

Pada tugas akhir ini, dilakukan analisa tingkat keberhasilan robot saat proses pengenalan objek berbentuk kubus, balok, tabung, dan bola. Namun apabila terdapat benda selain benda tersebut yang memiliki data sesuai range yang telah ditentukan sebelumnya, maka sistem akan tetap membandingkan dengan range yang ada. Tingkat keberhasilan sistem ditunjukan tabel 4.3 dan gambar benda yang terdeteksi dapat ditunjukan gambar 4.31, gambar 4.32, gambar 4.33, dan gambar 4.34. Tabel 4.3. Pengujian Keberhasilan Sistem Mendeteksi Bentuk Benda PENGUJIAN KEBERHASILAN SISTEM MENDETEKSI BENTUK BENDA BENDA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 KUBUS V V V V V V V V V V BALOK V V V V V V V V V V TABUNG V V V V V V V V V V BOLA V V V V V V V V V V Keterangan : VBerhasil XTidak Berhasil