Jenis Penelitian Cara Kerja

tanaman dalam memperoleh cahaya sehingga proses fotosintesis pada tiap tanaman baik. Jarak antara penelitian A dan B yaitu 60cm sehingga lebih membantu dalam pengontrolan. Adapun gambar penyusunan polibag dibuat seperti gambar 3.1 berikut: Gambar 3.1 Penyusunan polibag dalam penanaman bibit karet c. Penanaman bibit Karet Media dalam polibag yang sudah tersusun sebelum ditanami bibit terlebih dahulu didiamkan selama tiga hari terlebih dahulu, pada penelitian A diberi Nopkor media diberi Nopkor terlebih dahulu sebelum didiamkan. Kemudian memulai penanaman bibit karet, arah mata okulasi karet dihadapkan ke Timur untuk memudahkan pemeliharaan. 20 cm 40 cm 60 cm 4. Pemeliharaan tanaman karet a. Penyiraman Penyiraman tanaman karet di dalam polibag menjadi sangat penting karena pada awal pertumbuhan tanaman karet membutuhkan air dalam jumlah yang cukup. Pada fase awal pertumbuhan, penyiraman tanaman karet dilakukan sebanyak dua kali sehari. Media tanam di polibag harus tetap dijaga agar tidak mengalami kekurangan atau kelebihan air. Oleh karena pada saat penanaman merupakan awal musim hujan, penyiraman tidak dapat dilakukan. Penyiraman dilakukan menyesuaikan kondisi kelembaban media tanam didalam polibag . b. Pemberian Nopkor Pemberian Nopkor tanaman karet pada perlakuan A1-A15, dilakukan setiap dua minggu sebanyak satu kali dengan takaran ± 150 cc setiap polibag. Nopkor yang digunakan adalah hasil pengenceran dengan air. Perbandingan 40 cc Nopkor diencerkan dengan 1 liter air sesuai dengan dosis standar yang tertera pada Nopkor yang dibeli. Pemberian Nopkor dilakukan dengan menyemprot pada media tanamnya sehingga akan memperkaya nutrisi media tanam yang dibutuhkan tanaman karet yang diujikan. Sedangkan perlakuan kontrol tidak diberikan Nopkor, media tanam hanya berupa tanah. Sebelum media ditanamami dengan bibit terlebih dahulu media dengan perlakuan Nopkor diberikan pupuk Nopkor terlebih dahulu, kemudian didiamkan selama tiga hari agar Nopkor pada media tanam bekerja, sehingga diharapkan mampu memperoleh hasil yang baik. Setelah itu, media dalam polibag bisa dipakai untuk menanam bibit karet. c. Cara pengambilan data Pengambilan data dalam penelitian untuk pengukuran tinggi batang dan diameter batang menggunakan benang dan meteran. Benang dibentangkan sesuai tinggi tanaman karet lalu diukur dengan menggunakan meteran dan hasilnya dicatat dalam lembar pengamatan, begitu juga dengan pengambilan data untuk diameter batang dan untuk mengukur jumlah daun tanaman karet dengan cara mengitung banyaknya tangkai dan dicatat sebagai data hasil penelitian. d. Pengamatan Pengamatan dilakukan untuk memperoleh data yang akan dianalisis. Pengambilan data dilakukan setiap tiga hari sekali selama empat bulan. Dalam penelitian, pengumpulan data dilakukan dengan mengukur pertumbuhan tanaman karet yaitu tinggi tanaman, jumlah daun dan diameter batang sebagai indikator pertumbuhan tanaman serta keutuhan daun sebagai indikator ketahanan tanaman karet. Untuk membantu dalam pencatatan data hasil pengamatan maka data dimasukan kedalam tabulasi data seperti berikut: 1. Tabulasi data tinggi tanamam karet Tabel 3.1 Tinggi tanaman dengan perlakuan NOPKOR Haritanggal Pengambilan data Tinggi Tanaman karet dengan perlakuan NOPKOR cm 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Rata - Rata Tabel 3.2 Tinggi tanaman dengan perlakuan kontrol Haritanggal Pengambilan data Tinggi Tanaman karet dengan perlakuan Kontrol cm 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Rata - Rata 2. Tabulasi data diameter batang tanamam karet Tabel 3.3 Diameter batang tanaman karet dengan perlakuan NOPKOR Haritanggal Pengambilan data Diameter batang tanaman karet dengan perlakuan NOPKOR cm 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Rata - Rata Tabel 3.4 Diameter batang tanaman karet dengan perlakuan Kontrol. Haritanggal Pengambilan data Diameter batang tanaman karet dengan perlakuan Kontrol cm 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Rata - Rata 3. Tabulasi data jumlah daun tanamam karet Tabel 3.5 Jumlah daun tanaman karet dengan perlakuan NOPKOR Haritanggal Pengambilan data Jumlah daun tanaman karet dengan perlakuan NOPKOR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Rata - Rata Tabel 3.6 Jumlah daun tanaman karet dengan perlakuan kontrol Haritanggal Pengambilan data Jumlah daun tanaman karet dengan perlakuan kONTROL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Rata - Rata

D. Metode Analisa Data

Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis menggunakan T-test untuk dua grup independent. T-test independent digunakan untuk membandingkan dua kelompok yang independen yakni membandingkan apakah hasil penambahan pupuk Nopkor dapat mempengaruhi pertumbuhan bibit karet lebih baik dari pada tanpa ditambahkan Nopkor, yang diperlukan adalah: mean, dari sampel, standar deviasi dari sampel, dan besarnya sampel untuk kedua kelompok yang dibandingkan Suparno, 2010 .

E. Agenda penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan, dimulai bulan Februari dan diakhiri bulan juni 2015 dilokasi pembibitan petani desa Tugu Sempurna II Kec. Muara Kelingi, Kab. Musirawas, Sumatera Selatan, waktu penelitian dihitung dari awal mulai persiapan hingga pengambilan data. 45

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Data dan Analisis Hasil Penelitian

Data hasil pengukuran pertumbuhan tanaman karet Havea brasiliensis varietas RRIC dengan penambahan Nopkor adalah sebagai berikut: 1. Pola Pertumbuhan Tinggi Batang Tanaman Karet Havea brasiliensis Berdasarkan data hasil penelitian, maka dapat dibuat grafik pertumbuhan batang karet Havea brasiliensis varietas RRIC pertiga hari sebagai berikut: Gambar 4.1 Grafik Pola Pertumbuhan Tinggi Batang Tanaman Karet Havea brasiliensis Varietas RRIC Pertiga Hari. Grafik diatas menunjukkan bahwa pertumbuhan tinggi batang tanaman karet pada tiap tiga harinya memiliki pola pertumbuhan berbeda. 5 10 15 20 25 30 35 40 Nopkor Kontrol Jika dilihat bentuk garis pada grafik, ada dua bentuk pertumbuhan pada perlakuan Nopkor dan kontrol yaitu pertumbuhan meningkat dan pertumbuhan merata. Pertumbuhan meningkat pada perlakuan kontrol dapat dilihat pada garis yang naik dimulai dari tanggal 17 Maret sampai tanggal 16 April dan tanggal 16 Mei sampai tanggal 12 Juni. Sedangkan pada perlakuan Nopkor pertumbuhan meningkat terjadi pada 17 Maret sampai 07 April dan 13 Mei sampai 06 Juni. Untuk tahapan pertumbuhan merata pada perlakuan kontrol terjadi pada tanggal 16 April sampai 13 Mei. Sedangkan pada perlakuan Nopkor terjadi pada tanggal 07 April sampai 13 Mei dan 06 Juni sampai 12 Juni. Pada tanaman karet dengan perlakuan kontrol pertumbuhan tinggi batang lebih maksimal dengan tinggi maksimal mencapai 37.13cm sedangkan yang diberikan perlakuan Nopkor mencapai 33.64cm. Rata-rata pertumbuhan tinggi batang tanaman karet pada tanggal 10 April sampai dengan tanggal 16 Mei memiliki rata-rata pertumbuhan yang hampir sama dimana pada tanggal tersebut merupakan puncak dari pertumbuhan tanaman karet untuk payung pertama. Grafik dari kedua perlakuan tampak konstan dan menunjukkan adanya pertambahan tinggi batang tanaman karet relatif sama. Dari hasil penelitian berdasarkan grafik diatas didapatkan rata-rata pertumbuhan tinggi batang tanaman karet Havea brasiliensis varietas RRIC seperti pada tabel 4.1 berikut: