5
Di Indonesia, uji sertifikasi menimbulkan kontroversi baik di kalangan guru negeri maupun guru swasta. Pihak yang setuju dengan diadakanya uji
sertifikasi, guru berpendapat bahwa program ini dapat meningkatkan kesejahteraan. Sedangkan pihak yang tidak setuju, uji sertifikasi tidak mudah
karena harus mengumpulkan portofolio sedangkan guru juga masih bingung dengan portofolio. Persoalan ini juga masih membingungkan bagi guru-guru
Kabupaten Bantul, sehingga guru harus menunggu kapan uji sertifikasi ini diadakan di Kabupaten Bantul secara serentak.
Berdasarkan latar belakang tersebut, terutama telah disahkannya Undang-Undang No 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen maka penulis
tertarik untuk mengambil judul “Persepsi Guru Terhadap Uji Sertifikasi, Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan, Status Guru, dan Golongan Ruang”,
studi kasus pada Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, dan Sekolah Menengah Atas di Kecamatan Bambanglipuro Kabupaten Bantul.
B. Batasan Masalah
Ada berbagai faktor yang berhubungan dengan persepsi guru terhadap uji sertifikasi. Penelitian ini akan memfokuskan pada variabel tingkat
pendidikan guru, status guru, dan golongan ruang. Sedangkan cakupan dalam sertifikasi sesuai dengan peraturan menteri Pendidikan Nasional RI no 18
tahun 2007 meliputi 10 komponen yaitu : 1 kualifikasi akademik, 2 pendidikan dan pelatihan, 3 pengalaman mengajar, 4 perencanaan dan
pelaksanaan pembelajaran, 5 penilaian dari atasan dan pengawas, 6 prestasi
6
akademik, 7 karya pengembangan profesi, 8 keikutsertaan dalam forum ilmiah, 9 pengalamam organisasi di bidang pendidikan dan sosial, dan 10
penghargaan yang relevandengan bidang pendidikan.
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan beberapa permasalahan yaitu sebagai berikut :
1. Apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap uji sertifikasi ditinjau
dari tingkat pendidikan guru? 2.
Apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap uji sertifikasi ditinjau dari status guru?
3. Apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap uji sertifikasi ditinjau
dari golongan ruang guru.
D. Tujuan penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dengan diadakannya penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap uji
sertifikasi ditinjau dari pendidikan guru. 2.
Untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap uji sertifikasi ditinjau dari status guru.
3. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap uji
sertifikasi ditinjau dari golongan ruang guru.
7
E. Manfaat Penelitian
Penelitian yang dilakukan ini kiranya dapat bermanfaat bagi : 1.
Bagi Pemerintah Hasil penelitihan ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan dalam pembuatan kebijakan yang berkaitan dengan
profesi guru, khususnya yang berkaitan dengan sertifikasi yang
dirumuskan dalam UU RI no 14 Tahun 2005. 2.
Bagi Guru Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi
guru dan memberikan dukungan yang positif untuk menjadi guru yang profesional.
3. Bagi Penulis
Hasil penelitihan ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan dan memberikan pengalaman yang bermanfaat terutama
mengenai profesi guru yang erat kaitannya dengan kesejahteraan dan penghargaan terhadap profesi guru.
4. Bagi peneliti selanjutnya
Hasil penelitihan ini diharapkan dapat mendorong pemikiran- pemikiran kritis dalam bentuk penelitian-penelitian pengembangan
sehingga dapat memberi sumbangan pemikiran yang bermanfaat bagi perkembangan pendidikan di Indonesia.
5. Bagi Universitas
8
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi tambahan informasi khususnya tentang profesi guru, sebagai penyelenggara pendidikan
yang menghasilkan lulusan yang berkualifikasi sebagai tenaga pengajar dan sebagai tambahan referensi penelitian.
9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA