Keterbatasan penelitian Saran KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN,

76

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN,

DAN SARAN A. Kesimpulan Dari analisis yang telah dibahas pada bab IV maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Tidak ada perbedaan persepsi guru terhadap uji sertifikasi ditinjau dari tingkat pendidikan. Hal ini didukung dengan hasil perhitungan nilai T hitung = 0,192 lebih kecil dari T tabel = 1,974. Nilai probabilitas 0,848 lebih besar dari taraf signifikasi α =5 atau = 0,05. 2. Tidak ada perbedaan persepsi guru terhadap uji sertifikasi ditinjau dari status guru. Hal ini didukung dengan hasil perhitungan nilai F hitung = 2,592 lebih kecil dari F tabel = 3,04. Nilai probabilitas 0,78 lebih besar dari taraf signifikasi α =5 atau = 0,05. 3. Tidak ada perbedaan persepsi guru terhadap uji sertifikasi ditinjau dari golongan ruang. Hal ini didukung dengan hasil perhitungan nilai F hitung = 0,717 lebih kecil dari F tabel = 3,07. Nilai probabilitas 0,490 lebih besar dari taraf signifikasi α =5 atau = 0,05

B. Keterbatasan penelitian

1. Data penelitian ini dikumpulkan dengan metode kuesioner. Jumlah pertanyaan untuk mengukur persepsi guru terhadap uji sertifikasi sebanyak 28 pertanyaan. Tingkat pendidikan, status guru dan golongan 76 77 ruang pada pertanyaan identitas responden mengingat masing-masing pilihan jawaban tidak terjabarkan ke dalam suatu uraian secara rinci, ada kemungkinan bahwa para guru memiliki interpretasi yang sama. Hal ini kemungkinan akan berdampak pada hasil penelitian yang kurang memberikan cerminan pada kondisi sesungguhnya. 2. Keterbatasan penulis dalam hal biaya dan waktu sehingga tidak semua guru yang ada di Kecamatan Bambanglipuro Kabupaten Bantul menjadi responden. Akibatnya banyak hal yang belum terungkap dan tersampaikan. 3. Penulis kurang mampu melacak kejujuran dari responden dalam memberikan jawaban kuesioner yang diberikan sehingga data yang diperoleh kurang maksimal.

C. Saran

Saran yang dapat disampaikan oleh peneliti berdasarkan penelitian ini adalah: 1. Hasil penelitian pertama menunjukkan tidak adanya perbedaan persepsi guru terhadap uji sertifikasi ditinjau dari tingkat pendidikan. Sejalan dengan hasil penelitian bahwa tingkat pendidikan guru sebagian besar berpendidikan D4S1 hal tersebut menunjukkan bahwa guru sebagian besar telah menempuh pendidikan formal yang tinggi. Semakin tinggi tingkat pendidikan guru maka akan semakin mempunyai keinginan yang lebih tinggi untuk mengembangkan profesionalitasnya seperti contoh 78 membuat karya tulis, menulis buku, dan sebagainya. Sesuai dengan tuntutan uji sertifikasi yang mewajibkan guru harus memiliki kualifikasi akademik yang diperoleh dengan program sarjana dan diploma empat, maka diharapkan pihak pemerintah memberikan fasilitas agar guru yang belum bergelar S1 segera mengikuti program penyetaraan, memberikan beasiswa dan bekerja sama dengan universitas terbuka untuk mengadakan program penyetaraan yang dilaksanakan diluar jam sekolah. 2. Hasil penelitian kedua menunjukkan tidak ada perbedaan persepsi guru terhadap uji sertifikasi ditinjau dari status guru. Sejalan dengan hasil penelitian bahwa status guru sebagian besar berstatus PNS, hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar guru diangkat dan bekerja dalam suatu instansi milik pemerintah. Selain hal tersebut guru yang memiliki status kepegawaian merupakan guru yang mendapatkan pengakuan sebagai tenaga profesional sehingga kualitas pendidikan dan tunjangan akan mengalami kenaikan. Diharapkan bagi guru yang belum memiliki status selalu memiliki etos kerja yang tinggi sehingga akan meningkatkan kinerja dan melaksanakan tugas penuh dengan motivasi dan akhirnya akan mendapatkan sertifikasi tanpa harus mempunyai status kepegawaian tersebut. 3. Hasil penelitian ketiga menunjukkan tidak ada perbedaan persepsi guru terhadap uji sertifikasi ditinjau dari golongan ruang. Sejalan dengan hasil penelitian bahwa golongan ruang guru sebagian besar bergolongan IIIa- IIId hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar guru mempunyai 79 tingkat pendidikan yang tinggi, jam mengajar yang lama, masa kerja yang lama dan prestasi sebagai guru yang baik. Dapat disimpulkan baik guru yang tidak memiliki golongan ruang maupun mempunyai golongan ruang memiliki persepsi positif terhadap uji sertifikasi. Oleh sebab itu, bagi guru yang memiliki golongan ruang tinggi maupun golongan ruang belum tinggi diharapkan meningkatkan kinerja dan produktivitas misalnya, membuat karya ilmiah tentang pendidikan. 4. Peneliti berharap ada penelitian tentang persepsi guru terhadap uji sertifikasi dengan rancangan yang lebih baik misalnya; menambah jumlah responden sehingga pengujian penelitian ini lebih akurat dan mewakili populasi, penyusunan kuesioner yang lebih baik, dan bila perlu variabel penelitian lebih dikembangkan dengan menambah variabel seperti lama menjalani profesi guru, status ekonomi guru, dan lain sebagainya. 80 DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Banjarmasin Pos 2 Januari 2006 Bimo, W. 1994. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: andi Offset Consuelo, et al. 1993 . Pengantar Metode Penelitian. Jakarta: UI. Depdiknas. 2007. Pedoman Penetapan Peserta dan Pelaksanaan Sertifikasi Guru dalam Jabatan, Jakarta: Depdiknas. Depdiknas. 2007. Pedoman Penyusunan Portofolio Sertifikasi Guru dalam Jabatan, Jakarta: Depdiknas. Djarwanto. 2001. Mengenal Beberapa Uji Statistik dalam Penelitian. Yogyakarta: Liberty Ghozali, Imam. 2002. Statistik Non-Parametik. Semarang: Undip. Husen Umar. 2003 Metode Riset Akuntansi Terapan. Jakarta : Ghalia Jalal, F. 2007. Sertifikasi Guru Untuk Mewujudkan Pendidikan Yang Bermutu. http:www.wikapedia.com Masidjo, Ign. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius. Mulyono, A. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2007 tentang Sertifikasi Guru dalam Jabatan Sahertian, Piet. 1990. Supervisi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. 1994. Profil Pendidik Profesional. Yogyakarta: Andi Offset. Samana. 1994. Profesionalisme Keguruan. Yogyakarta: Kanisius. Shalahuddin, Mahfudh. 1991. Pengantar Psikologi Umum. Surabaya: Bina Ilmu Offset, PT. Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito. 81 Sugiyono. 1999. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta, CV. Sulaiman, Wahid. 2003. Statistik non Parametrik. Yogyakarta: Andi Offset. Susanto. 2002. Berubah untuk Semakin Berkualitas. Palembang: Sekolah Tinggi Tehnik Musi. ---------.2006. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. Jakarta: Timur Putra Mandiri. ---------.2003. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional”. Jakarta. Sawali Tuhusetya. 4 September 2007. Guru Indonesia: Generasi yang Hilang?. http:sawali.wordpress.com20070904guru-indonesia-generasi-yang-hilang Thoha, M. 1998. Prosedur Peneletian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta Uzer Usman. 1990. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.hlm: Winkel. 1986. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: Gramedia, PT. 82 PRODI PENDIDIKAN AKUNTANSI UNIVERSITAS SANATA DHARMA Mrican, Tromol Pos 29, 515352, 513301 YOGYAKARTA KUESIONER PENELITIAN PERSEPSI GURU TERHADAP UJI SERTIFIKASI DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN, STATUS GURU, DAN GOLONGAN RUANG Studi Kasus Pada Guru-guru SD,SMP, dan SMA di Kecamatan Bambanglipuro Kabupaten Bantul Yogyakarta Penelitian dalam rangka penyusunan skripsi 2008 Hal : Pengisian Kuesioner Kepada Yth: Bapak IbuGuru SD,SMP, dan SMA Dengan hormat, Saya adalah mahasiswa Program Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, FKIP, Universitas Sanata Dharma. Saya bermaksud mengadakan kegiatan penelitian dengan judul “Persepsi Guru Terhadap Uji Sertifikasi Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan, Status Guru dan Golongan Ruang”. Bagi saya, penelitian ini merupakan kegiatan ilmiah dalam rangka penyusunan skripsi. Sehubungan dengan hal tersebut, saya mohon kesediaan BapakIbu Guru menjadi responden penelitian ini. Saya berharap BapakIbu Guru berkenan untuk menjawab keseluruhan pertanyaan sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Sejalan dengan etika penelitian, saya akan menjamin kerahasiaan jawaban BapakIbu Guru dan memastikan bahwa jawaban BapakIbu Guru hanyalah semata-mata untuk mencapai tujuan penelitian ini. Saya menyadari bahwa pengisian kuesioner ini sedikit banyak mengganggu aktivitas BapakIbu Guru. Oleh sebab itu, saya mohon maaf sebelumnya. Demikian permohonan saya, atas perhatian dan kerjasamanya, saya mengucapkan banyak terima kasih. Yogyakarta, Juni 2008 Hormat saya, Eko Guswanto Peneliti PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER 1. Kuesioner ini terdiri dari 2 dua bagian Bagian I : Identitas Responden Bagian II : Persepsi Guru Terhadap Uji Sertifikasi Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan, Status Guru dan Golongan Ruang 2. Pilihlah SS : Sangat Setuju S : Setuju RR : Netral TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju Pada Bagian II, Pilihlah jawaban dengan memberi tanda X pada kolom pendapat yang telah disediakan. Jawablah semua pertanyaan yang ada dan jangan ada yang terlewatkan. Dalam skala ini tidak ada jawaban yang salah, karena semua jawaban yang BapakIbu Guru berikan adalah benar. Oleh karena itu pilihlah jawaban yang sesuai dengan keadaan BapakIbu Guru sendiri. Semua jawaban yang BapakIbu Guru berikan dijamin kerahasiaannya, sehingga BapakIbu Guru tidak perlu khawatir oranglain akan mengetahuinya. Kesungguhan BapakIbu Guru dalam menjawab pertanyaan berikut sangat saya perlukan demi suksesnya hasil penelitian ini. Selamat mengerjakan dan terima kasih atas bantuan dan kerjasamanya. BAGIAN I Identitas Responden 1. Nama : 2. Jenis Kelamin : Laki-lakiPerempuan coret salah satu 3. Status : a. Guru Negeri PNS c. Guru Tidak Tetap : b. Guru Tetap Yayasan atau honorer 4. Golongan Ruang : a. IIa - IId b. IIIa - IIId c. IVa - IVe 5. Pendidikan Terakhir: a. D4 atau S1 b. D4 atau S1 BAGIAN II

A. Kualifikasi Akademik No Pernyataan