disusun berdasarkan hasil identifikasi masalah. Tahap ini digunakan sebagai acuan pemberian tindakan bimbingan. Tahap tindakan dilaksanakan sesuai
dengan perencanaan yang telah disusun. Pada tahap tindakan ini peneliti memberikan tindakan kepada siswa sesuai dengan pokok permasalahan yang
akan diteliti. Pada pelaksanaan tahapan tindakan ini peneliti tetap melakukan observasi, wawancara dan membagikan angket untuk mengetahui hasil yang
dicapai melalui tindakan yang diberikan. Tahapan peneliti ini akan melihat kesesuaian proses dengan pelaksanaan dan membuat refleksi setiap siklusnya.
Tahap terakhir yang dilakukan adalah membuat refleksi setelah melakukan tindakan. Tahapan refleksi ini selain hasil penelitian dan renungan dari peneliti
juga berisi evaluasi proses. Jika pada tahap ini peneliti masih belum mencapai tujuan dari patokan yang telah dibuat maka peneliti akan melaksanakan siklus
selanjutnya dengan perbaikan yang telah dilakukan.
G. Tahap Penelitian
Penelitian tindakan ini dilakukan dalam 2 siklus pada materi layanan bimbingan klasikal. Siklus pertama memberi layanan bimbingan yang
bertujuan meningkatkan konsep diri siswa dengan menggunakan metode permainan. Siklus kedua menggunakan metode permainan yang lebih
meningkatkan dan membangkitkan konsep diri siswa.
Tahap pada bagan diatas dijabarkan dibawah ini.
Siklus I
1. Tahap Perencanaan planing
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah: a.
Mempersiapkan Satuan Pelayanan Bimbingan SPB dan materi layanan bimbingan klasikal dengan topik “ Percaya Diri”.
b. Mempersiapkan media permainan yang akan digunakan
c. Mempersiapkan lembar observasi kegiatan bimbingan, lembar catatan
lapangan yang akan digunakan untuk mengetahui dan sebagai catatan aktivitas siswa selama proses bimbingan berlangsung. lembar observasi
terlampir. d.
Menyiapkan lembar evaluasi siklus I. e.
Menyusun dan mempersiapkan angketskala untuk mengukur capaian skor konsep diri remaja siswasiswi SMP Kanisius Kalasan dalam proses
bimbingan pada saat menggunakan media permainan 2.
Tahap Pelaksanaan Action Tahap pelaksanaan ini, peneliti melaksanakan kegiatan bimbingan
klasikal dengan media permainan sesuai dengan rencana bimbingan yang telah dipersiapkan. Kegiatan pada tahap pelaksanaan ini adalah;
a. Perkenalan dan penjelasan tujuan dari bimbingan klasikal
b. Ice breaking untuk penyegar suasana
c. Tanya jawab dan penjelasan singkat berkaitan dengan materi yang
diberikan
d. Kegiatan yang dilaksanakan di dalam kelas berupa permainan “self
dance” e.
Evaluasi dan refleksi kegiatan yang telah dilaksanakan f.
Penjelasan materi layanan bimbingan dikaitkan dengan hasil refleksi siswa
g. Mengisi kuisioner
3. Tahap Pengamatan
Tahap ini melibatkan mitra kolaboratif dan pengamat untuk mengamati berjalannya proses bimbingan klasikal. Pengamatan dilakukan
untuk mendapatkan rekaman data layanan bimbingan klasikal yang dilaksanakan pada siklus 1.
4. Tahap Refleksi
Refleksi merupakan tahap pengolahan batin dan pengalaman, kejadian-kejadian positif dan negatif, perasaan-perasaan puas dan tidak puas
yang dialami selama berlangsungnya proses tindakan bimbingan dan konseling. Refleksi pada siklus I dilengkapi dengan panduan hasil analisis
data dan masukan-masukan yang diberikan mitra kolaboratif atau pengamat.
Siklus II
Berdasarkan hasil observasi, refleksi dan penilaian pada siklus 1 maka pada siklus 2 direncanakan upaya perbaikan penyajian layanan dan
proses kegiatan untuk diintensifkan pelaksanaannya. Pelaksanaan tindakan
pada siklus 2 merupakan perbaikan dari pelaksanaan tindakan bimbingan siklus 1, maka disusun uapaya perbaikan siklus 2 sebagai berikut:
1. Tahap Perencanaan planning
a. Menyiapkan Satuan Pelayanan Bimbingan SPB dengan topik
Kemampuan Berkomunikasi b.
Mempersiapkan lembar observasi kegiatan bimbingan dan lembar catatan lapanganan
c. Menyiapkan lembar evaluasi siklus 2
d. Menyusun dan mempersiapkan permainan
2. Tahap Pelaksanaan Tindakan Action
Melaksanakan kegiatan dengan media permainan pada siklus 2 sesuai dengan tahapan yang dibuat dalam SPB, memperhatikan hasil
refleksi pada siklus satu. Layanan bimbingan klasikal pada siklus dua diharapkan terjadi lebih padu, siswa lebih terlibat dalam seluruh kegiatan,
berani berbicara dan aktif. 3.
Tahap Pengamatan Pada tahap ini pelaksanaan sama pada siklus satu. Mitra
kolaboratif melakukan pengamatan dengan cermat terhadap proses layanan, aktivitas siswa dan peneliti.
4. Tahap Refleksi
Pada tahap ini peneliti dan mitra kolaboratif melaksanakan diskusi reflektif untuk menganalisis data hasil observasi untuk umpan
balik dari tindakan yang telah dilaksanakan pada siklus 2.
H. Teknik Pengumpulan Data