Umur dan Jenis Kelamin Suku

BAB 6 PEMBAHASAN

6.1. Sosiodemografi

6.1.1. Umur dan Jenis Kelamin

Proporsi penderita ileus obstruktif berdasarkan umur dan jenis kelamin di RSU Dr. Pingadi Medan tahun 2007-2010 dapat dilihat pada gambar berikut ini: Gambar 6.1. Diagram Bar Proporsi Penderita Ileus Obstruktif Rawat Inap Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin di RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2007-2010 Dari gambar 6.1., dapat dilihat bahwa proporsi penderita ileus obstruktif jenis kelamin laki-laki tertinggi pada kelompok umur 15-49 tahun 27,9 dan terendah umur 1 tahun 2,7. proporsi penderita ileus obstruktif jenis kelamin perempuan tertinggi pada kelompok umur 15-49 tahun 20,7 dan terendah pada kelompok umur 1 tahun 4,5. Berdasarkan jenis kelamin tertinggi pada laki-laki 56,8 dengan sex ratio 131, artinya setiap 100 penderita perempuan ileus obstruktif terdapat 131 penderita laki-laki yang menderita ileus obstruktif. Universitas Sumatera Utara Hal ini bukan berarti umur 15-49 tahun pada laki-laki dan pada perempuan yang beresiko untuk menderita ileus obstruktif, namun hanya menunjukkan bahwa penderita ileus obstruktif yang berkunjung ke rumah sakit pirngadi mayoritas berumur 15-49 tahun pada laki-laki dan pada perempuan. Secara keseluruhan ileus obstruktif bervariasi dan sering ditemukan berdasarkan umur pasien. 32

6.1.2. Suku

Proporsi penderita ileus obstruktif berdasarkan suku di RSU Dr. Pingadi Medan tahun 2007-2010 dapat dilihat pada gambar berikut ini: Gambar 6.2. Diagram Bar Proporsi Penderita Ileus Obstruktif Rawat Inap Berdasarkan Suku di RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2007-2010 Dari gambar 6.2., dapat dilihat bahwa proporsi penderita ileus obstruktif berdasarkan suku tertinggi adalah suku Jawa 41,7 dan terendah pada suku aceh dan Universitas Sumatera Utara lainnya 2,9. Terdapat 3 orang pada suku lainnya yaitu 1 orang Tionghoa, 1 orang Arab, dan 1 orang Padang. Hal ini bukan berarti suku Jawa lebih beresiko untuk menderita ileus obstruktif, karena secara tradisional suku bangsa Jawa tidak terlalu banyak mengonsumsi daging dan gemar mengonsumsi tahu dan tempe dalam menu mereka sehingga faktor risiko untuk terjadinya ileus obstruktif lebih kecil pada suku ini. 43 Hal ini hanya menunjukkan penderita ileus obstruktif yang datang ke RSU Dr.Pirngadi Medan mayoritas suku Jawa. Hasil ini sejalan dengan jumlah penduduk berdasarkan suku di kota Medan yaitu bahwa penduduk kota Medan mayoritas suku Jawa. Hal ini dapat dilihat dari hasil perbandingan Etnis di kota Medan pada tahun 1980 tertinggi pada suku Jawa 29,41, dan terendah pada suku Sunda 1,9 dan tahun 2000 tertinggi pada suku Jawa 33,03 dan terendah pada suku Aceh 2,78. 52

6.1.3. Agama