Magelang, 11 Agustus 2016
Mengetahui Guru Pembimbing
Mahasiswa Praktikum
Sri Sudartono, S.Pd, M.Pd. RM Adi Bambang Kusuma A
NIP19630819 198601 1 003 NIM. 13416241022
Lampiran Materi A. Berkembangnya Pusat-Pusat Pertumbuhan
Pergerakan orang, barang dan jasa pada suatu lokasi tertentu akan menimbulkan pemusatan aktivitas manusia pada lokasi tujuan. Pemusatan
aktivitas penduduk tersebut kemudian membentuk daerah perkotaan. Daerah perkotaan merupakan pusat pertumbuhan suatu wilayah karena
sebagian besar aktivitas terkonsentrasi di wilayah perkotaan. Sebelum menjadi kota bernama Jakarta, kota yang bernama Batavia
ini hanya merupakan tempat administrasi pemerintahan Belanda di Indonesia. Segala kegiatan ekonomi perdagangan dan keluar masuk barang
ekspor dan impor di wilayah jajahan Belanda dalam wilayah Nusantara harus melewati administrasi di Batavia. Kegiatan administrasi ini
merangsang kegiatan lain seperti pelayanan jasa dan perbankan sehingga banyak gedung-gedung perkantoran-perkantoran dibangun untuk
mendukungnya. Memang, kegiatan ekonomi menjadi kekuatan pendorong bagi tumbuhnya suatu daerah. Pusat pertumbuhan yang muncul akan
mempengaruhi wilayah sekitarnya. Jadi, sekarang kamu sudah mempunyai gambaran tentang pusat
pertumbuhan. Pusat pertumbuhan merupakan suatu wilayah yang berkembang secara pesat khususnya kegiatan ekonomi sehingga menjadi
pusat pembangunan daerah. Pusat pertumbuhan akan mendorong perkembangan wilayah sekitarnya. Pusat pertumbuhan yang muncul di
suatu wilayah dipengaruhi oleh karakteristik wilayahnya.
B. Perubahan Penggunaan Lahan
Perubahan penggunaan lahan merupakan peralihan dari penggunaan lahan tertentu menjadi penggunaan lainnya. Proses penggunaan lahan yang
dilakukan manusia dari waktu ke waktu terus mengalami perubahan seiring dengan perkembangan peradaban dan kebutuhan manusia. Semakin
tinggi kebutuhan manusia akan semakin tinggi terhadap kebutuhan lahan. Aktivitas penduduk yang terus meningkat pada akhirnya akan
memerlukan lahan untuk menampung aktivitas tersebut. Semakin banyak penduduk yang datang pada suatu kota akan disertai dengan kebutuhan
tempat tinggal. Akibatnya terjadi alih fungsi lahan dari lahan pertanian menjadi permukiman. Hal yang sama juga terjadi pada industri,
perdagangan, jasa, dan lainnya yang memerlukan lahan untuk menampung aktivitasnya. Dengan demikian, terjadi perubahan
penggunaan lahan dari pertanian ke non pertanian permukiman, industri, perdagangan, jasa, dan lainnya.
C. Perubahan Orientasi Mata Pencaharian
Interaksi spasial umumnya terjadi karena adanya kepentingan ekonomi, khususnya berkaitan dengan pekerjaan. Daerah yang menjadi
tujuan pergerakan penduduk akan dihuni oleh mereka yang memiliki pekerjaan yang beragam. Jenis pekerjaan juga berkembang karena adanya
kebutuhan akan barang dan jasa yang semakin beragam. Orientasi pekerjaan berubah dari yang tadinya berorientasi pada sumber daya alam,
khususnya petani, menjadi pekerjaan lainnya. Perubahan mata pencaharian dapat terjadi secara sadar mapun
terpaksa karena adanya penekanan dari faktor eksternal maupun internal. Faktor eksternal yang disengaja, misalnya adanya pembangunan sarana
fisik seperti pembangunan pemukiman dan perumahan, industri ataupun sarana fisik lainnya yang menyebabkan terjadinya pergeseran mata
pencaharian dari lahan pertanian ke lahan non-pertanian, sedangkan faktor internal misalnya jumlah pendapatan petani yang dirasa tidak cukup untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari, jumlah tanggungan keluarga petani, serta pendidikan dan pengalaman bekerja pada sektor pertanian.
Menyempitnya lahan pertanian untuk kepentingan pembangunan, menyebabkan penduduk terutama penduduk yang bermata pencaharian
sebagai petani sebagian dari mereka mengalihkan kegiatannya dari sektor pertanian ke sektor non-pertanian, hal ini dilakukan untuk
mempertahankan hidupnya.
D. Berkembangnya Sarana dan Prasarana
Terjadinya pergerakan orang, barang, dan informasi memerlukan sarana dan prasarana. Pembangunan sarana dan prasarana akan semakin
meningkat dengan meningkatnya pergerakan tersebut. Kendaraan, jalan, fasilitas umum, pusat-pusat perdagangan, dan lain-lain terus bertambah
dengan semakin meningkatnya interaksi keruangan. Perkembangan sarana an prasarana seperti transportasi dan
komunikasi dapat memengaruhi perubahan aktivitas dalam suatu masyarakat yang ditunjang oleh mobilitas penduduk antar wilayah kota-
desa, desa-kota dan kota-kota. Semakin meningkatnya mobilitas antarpenduduk desa-kota, kota-desa, menyebabkan terjadinya perubahan
struktur ekonomi masyarakat pedesaan yang ditujukan dengan bergesernya lapangan pekerjaan dari sektor pertanian ke sektor jasa dan industri.