Studi Keamanan Boraks BORAKS 1. Sifat Kimia dan Fisik Boraks

Daging ayam ≤ 0.015 Susu ≤ 0.015 Beras ≤ 0.015 Madu 7.2 Bir 1.8 WHO, 1998 Konsentrasi boron di dalam air laut berkisar antara 4-5 mgl, sementara atmosfir diperkirakan mengandung boron sebesar 1.7 x 10 -4 mgm 3 . Menurut National Water Quality Data Bank, kandungan boron rata- rata dalam air permukaan pada 90 lokasi di Kanada lebih rendah dari 0.5 mgl. Namun, di beberapa lokasi, konsentrasinya melampaui 2.0 mgl. Jika konsumsi air adalah 1.5 liter per hari dan kandungan boron maksimum sebesar 0.57 mgl berdasarkan survei di Ontario, asupan boron maksimum melalui air minum diperkirakan 0.86 mghari Federal Provincial- Territorial Committee on Drinking Water, 1990.

2. Studi Keamanan Boraks

Penambahan boraks sebanyak 375 dan 750 mgkg adonan mie basah mentah dapat meningkatkan gaya putus dan persen elongasi. Boraks dapat memperkuat tekstur karena boron dapat berikatan silang dengan protein dan karbohidrat. Intensitas kecerahan dan warna kuning mie basah mentah yang mengandung boraks lebih tinggi dibandingkan mie mentah yang tidak mengandung boraks dan mie mentah yang hanya mengalami penambahan formaldehid Oktaviani, 2005. Seperti halnya formaldehid, boraks juga bisa menurunkan daya cerna protein dalam kasus mie basah mentah. Namun, penambahan boraks atau kombinasi boraks dan formaldehid menimbulkan penurunan daya cerna yang lebih kecil dibandingkan penambahan formaldehid saja. Di masa lalu, boron diperkirakan tidak esensial bagi hewan. Namun berdasarkan studi terbaru, boron memenuhi beberapa kriteria untuk menjadi esensial. Akan tetapi, belum dapat dipastikan bahwa kekurangan boron akan mengakibatkan penurunan fungsi biologis. Eksperimen pada hewan menunjukkan bahwa boron dapat mempengaruhi secara tidak langsung metabolisme kalsium, fosfor, dan magnesium. Pengaruh boron dalam metabolisme mineral dan peran potensialnya dalam menghambat osteoporosis telah diselidiki. Boron mampu mengurangi ekskresi Ca dan Mg melalui urin pada wanita pasca menopause yang mengkonsumsi diet rendah boron 0.25 mghari selama 119 hari, diikuti dengan suplementasi boron 3.0 mghari selama 48 hari. Efeknya lebih terlihat jika diet mengandung magnesium dalam jumlah rendah. Suplementasi boron juga meningkatkan kadar serum -oestradiol dan testosteron Nielsen et al., 1987. Senyawa boron cepat diserap baik melalui saluran gastrointestinal, membran mukous, maupun kulit yang terluka. Konsentrasi boron dalam hati, ginjal, otak, dan darah tikus meningkat selama 9 hari pertama akibat konsumsi air minum yang mengandung 100 ppm sodium borat, dengan konsentrasi tertinggi terdapat pada ginjal. Kadar boron di ginjal, hati, dan otak berangsur-angsur menurun menjadi normal ketika mencapai hari ke-21 paparan, sedangkan kadar boron di darah terus meningkat sampai hari ke- 21. Boron tidak terakumulasi pada jaringan yang normal tapi mungkin terkonsentrasi dalam tumor otak malignan. Menurut Benson et al. 1984, organ-organ manusia rata-rata mengandung boron dalam jumlah sebagai berikut gg: ginjal 0.6; paru-paru 0.6; limpa 0.6; darah 0.4; hati 0.2; otot 0.1; testis 0.09; dan otak 0.06. Boron dieliminasi dari tubuh terutama melalui ginjal, dan sebagian kecil melalui feses, keringat, atau air liur. Setengah dari jumlah boron yang diserap oleh manusia diekskresikan dalam waktu 24 jam pertama setelah asupan 562-611 mg asam borat secara intravena. Lebih dari 92 eliminasi telah terjadi dalam 96 jam setelah asupan 750 mg asam borat melalui air minum Jansen et al., 1984. Gejala yang muncul akibat keracunan boron yang akut adalah mual, muntah, diare, pusing, alergi kulit, dan depresi. Dosis mematikan yang akut dari asam borat diperkirakan sebesar 15-20 g untuk orang dewasa, 5-6 g untuk balita, dan 1-3 g untuk bayi. Anak-anak, manula, dan penderita masalah ginjal adalah individu yang paling rentan terkena pengaruh toksik dari boron Siegel dan Wason, 1986. Sehubungan dengan tidak adanya cukup bukti mengenai sifat karsinogen dalam penelitian terhadap tikus, boron diklasifikasikan sebagai grup IVC, yang berarti kemungkinan tidak bersifat karsinogen terhadap manusia National Toxicology Program, 1987. Data yang dihasilkan dari beberapa studi terhadap anjing dan tikus mengindikasikan bahwa boron menyebabkan atropi testis dan kerusakan sperma, yang mengakibatkan infertilitas. Pada penelitian terhadap hewan, angka NOAEL yang teramati adalah 350 ppm ekuivalen dengan 17.5 mgkg berat badan perhari. Dari nilai tersebut, nilai ADI Acceptable Daily Intake diturunkan sebagai berikut: ADI = 17.5 mgkg berat badan per hari = 0.035 mgkg berat badan per hari 500 Keterangan: • 17.5 mgkg berat badan adalah angka NOAEL atropi testicular dan kerusakan sperma tikus jantan yang didapat dari studi selama 2 tahun. • 500 merupakan faktor ketidakpastian x10 untuk variasi intraspesies, x10 untuk variasi interspesies, dan x5 untuk gradien kurva dosis-respon.

3. Analisis Boraks SNI, 1991