Metode eksperimen dalam penelitian ini dilaksanakan dengan model pembelajaran Think Pair Share TPS dan diterapkan pada kelas eksperimen,
yaitu kelas VIII B. Percobaan dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu pemantulan cahaya pada cermin cekung dan cermin cembung.
Metode eksperimen dilaksanakan secara berkelompok, siswa dibimbing oleh guru dalam pembentukan kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 4
siswa. Guru membagikan lembar kerja siswa LKS pada masing-masing kelompok. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai langkah kerja
dan data pengamatan di LKS. Guru menfasilitasi dan mendampingi siswa melakukan percobaan pemantulan cahaya pada cermin cekung dan cermin
cembung. Siswa dalam setiap kelompok melakukan percobaan sesuai dengan langkah kerja yang ada di LKS. Guru memeriksa percobaan yang dilakukan siswa
apakah sudah dilakukan dengan benar atau belum. Jika masih ada kelompok yang belum dapat melakukan percobaan dengan benar, guru memberikan bimbingan.
2.5 Tinjauan tentang Pokok Bahasan Pemantulan Cahaya
Cermin merupakan permukaan optis yang bersifat memantulkan lebih dari 95 persen cahaya yang mengenainya. Cermin memiliki bidang pemantul licin
yang dilapisi bahan mengkilat berupa amalgam campuran perak dan raksa.
2.5.1 Pemantulan pada Cermin Cekung
Bagian-bagian dari cermin cekung dapat dilihat pada Gambar 2.1.
Gambar 2.1 Bagian-Bagian Cermin Cekung Titik P merupakan titik pusat kelengkungan cermin, titik F merupakan
titik fokus cermin, titik O merupakan titik pusat bidang cermin vertex, R merupakan jari-jari kelengkungan, dan f merupakan jarak fokus.
Jika jarak antara titik pusat kelengkungan cermin P dan titik pusat bidang cermin O merupakan jari-jari kelengkungan cermin R, sedangkan jarak antara
titik fokus F dan titik pusat bidang cermin O merupakan jarak fokus f, maka berlaku persamaan:
Cermin cekung memiliki sifat mengumpulkan sinar konvergen. Ketika sinar-sinar datang sejajar dengan sumbu utama mengenai cemin cekung, maka
sinar-sinar pantul akan menuju ke satu titik yaitu titik fokus F, seperti pada Gambar 2.2.
Gambar 2.2 Cermin Cekung akan Mengumpulkan Sinar Pantul Konvergen Tiga sinar istimewa pada cermin cekung yaitu:
1 Sinar datang sejajar sumbu utama cermin dipantulkan melalui titik fokus F, dilukiskan seperti pada Gambar 2.3.
Gambar 2.3 Pemantulan Sinar Datang Sejajar Sumbu Utama 2 Sinar datang melalui titik fokus F dipantulkan sejajar sumbu utama,
dilukiskan seperti pada Gambar 2.4.
Gambar 2.4 Pemantulan Sinar Datang melalui Titik Fokus 3 Sinar datang melalui titik pusat kelengkungan cermin P dipantulkan
kembali melalui titik pusat kelengkungan tersebut, dilukiskan seperti pada Gambar 2.5.
Gambar 2.5 Pemantulan Sinar Datang melalui Titik Pusat Kelengkungan Kita dapat menggunakan dua sinar istimewa untuk melukiskan
pembentukan bayangan pada cermin cekung. Pembentukan bayangan pada cermin cekung dapat dilihat pada Gambar 2.6.
Gambar 2.6 Pembentukan Bayangan pada Cermin Cekung Hubungan antara jarak benda s dan jarak bayangan
s’ akan menghasilkan jarak fokus f. Hubungan tersebut secara matematis dapat ditulis:
Keterangan : f = jarak fokus
s’ = jarak bayangan s = jarak benda
Perbesaran bayangan didefinisikan sebagai perbandingan antara tinggi jarak bayangan dan tinggi jarak bendanya. Perbesaran bayangan dirumuskan
dengan:
| |
Keterangan : M = perbesaran bayangan
h’ = tinggi bayangan h = tinggi benda
Cermin cekung dimanfaatkan untuk: 1 Sebagai pemantul pada lampu sorot mobil.
2 Digunakan pada pengumpul sinar matahari dari pembangkit listrik tenaga surya PLTS.
3 Sebagai pemantul pada lampu senter.
2.5.2 Pemantulan pada Cermin Cembung